Pengrusakan nilai-nilai moral dan kehampaan kehidupan rohani yang terjadi saat ini di dunia membutuhkan perangkat-perangkat rohani yang telah disediakan oleh Tuhan. Saat-saat inilah dunia kita membutuhkan Roh Kudus seperti saat Pentakosta pertama kali terjadi kepada murid-murid Yesus.
Berbagai karunia Roh Kudus telah dipersiapkan untuk kita semua - yaitu karunia ilahi yang tampak mustahil bagi kita manusia. Ketika Yesus menumpangkan tanganNya bagi yang sakit, maka orang itu sembuh. Yang buta dapat melihat. Yang lumpuh berjalan. Yang putus asa memperoleh harapan dan kedamaian. Orang-orang berdosa membalikkan hidupnya untuk menjadi lebih kudus bagi Tuhan.
Didalam Roh Kudus kita saling membantu dan mengasihi. Didalam Roh Kudus kita bisa melihat hadirat Kristus didalam diri setiap orang. Didalam Roh Kudus kehidupan kita diperbaharui dan diberkati.
Seperti Alkitab menyatakan,
�Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka:�Hai, kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan, tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel:
Akan terjadi pada hari-hari terakhir - demikianlah firman Allah - bahwa Aku akan mencurahkan Roh-ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Ku-curahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.
Dan Aku akan mengadakan mukjizat-mukjizat di atas, di langit dan tanda-tanda dibawah, di bumi�� (Kis 2:14-19)
Kata-kata itu disampaikan oleh Santo Petrus ketika dia dan para murid Yesus berada di ruang atas saat Roh Kudus hadir �seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah� dan saat itu �tampaklah lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.� (Kis 2: 1-3)
Para murid ini tetap membutuhkan Roh Kudus. Walaupun saat itu mereka percaya kepada Yesus, mereka telah melihat Yesus secara langsung, mereka hidup bersama Yesus, mereka telah berbicara dengan Yesus, mereka melihat Yesus disalibkan dan mereka melihat sendiri Yesus bangkit dari maut. Tapi mereka tetap membutuhkan Roh Kudus.
Percaya saja tidaklah cukup. Sebelum turunnya Roh Kudus, mereka tidak dapat bersaksi dengan berani mengenai Kebangkitan Kristus. Santo Petrus yang tadinya menyangkal Yesus tiga kali di Mat 26:69-75, kini berani untuk berkata-kata dengan suara lantang didepan banyak orang.
Ketika Roh Kudus turun diatas mereka, mereka menjadi lebih bersemangat dalam pewartaan, mereka dapat melakukan berbagai mukjizat dengan menyembuhkan banyak orang sakit dan mereka dapat berbahasa Roh - semua seperti yang dijanjikan Yesus kepada mereka.
Dengan demikian Gerakan Pembaruan Karismatik Katolik memperkuat persahabatan dengan Yesus Kristus.
In Spiritu Domini
No comments:
Post a Comment