Latest News

Showing posts with label Iman Katolik. Show all posts
Showing posts with label Iman Katolik. Show all posts

Thursday, March 14, 2013

Paus Fransiskus I, Bapa Orang Miskin


Setelah terpilih menjadi Paus Gereja Katolik yang ke-266, Kardinal Jorge Mario Bergoglio memilih nama Santo Fransiskus Asisi sebagai namanya. Umat Katolik pasti ada yang bertanya-tanya mengapa Paus tidak memilih nama Santo Fransiskus Xaverius yang adalah salah satu tokoh penting dalam pendirian Konggregasi Yesuit di mana beliau menjadi anggotanya? Mengapa justru Santo Fransiskus Asisi yang adalah pendiri Konggregasi Fransiskan yang punya sejarah panjang �selalu tidak cocok� dengan para Yesuit seperti tercatat dalam sejarah Gereja sejak abad pertengahan?

Rupanya rahasianya adalah bahwa walaupun Kardinal Jorge Mario Bergoglio adalah seorang Yesuit, ia sangat mengagumi gaya hidup dan opsi pelayanan dari Santo Fransiskus Asisi. Gaya hidup Santo inilah yang kemudian menginspirasi seluruh hidup dan karya pelayanannya selama ini. Apa sih yang menarik dari gaya hidup Santo Fransiskus Asisi yang kemudian menjadi nama dari Paus dari Amerika Latin untuk yang pertama kalinya dalam sejarah kepausan?

Santo Fransiskus Asisi lahir pada  tahun 1181 dan wafat pada tahun 1224. Dari riwayat hidup Fransiskus Asisi, yang paling kuat adalah semangat kemiskinan radikal Fransikus sebagai cara untuk mengikuti Kristus yang miskin untuk memperkaya umat manusia dengan kemiskinan yang dipeluk-Nya. Sejak pertobatannya di usia yang masih muda, Santo Fransiskus telah meninggalkan segala kekayaan orang tuanya dan memilih hidup miskin dari mengemis dan mengembara dari satu tempat ke tempat lain. Cara hidupnya yang menyangkal kekayaan dan kenikmatan semu duniawi ini kemudian menginspirasi teman-temannya yang kemudian mengikuti cara hidupnya dan bergabung dengan dia membentuk sebuah kelompok persaudaraan yang kemudian dikenal dengan Para Fransiskan pada masa kini. Kesederhanaan hidup dan belarasa dengan kaum miskin dan termarjinalkan dalam hidup inilah yang menginspirasi Kardinal Jorge Mario Bergoglio SJ dalam seluruh hidup dan karya pelayanannya.

Ia dikenal sebagai pribadi yang menghayati hidup sederhana, dekat dengan kaum papa, miskin, cacat, dan kelompok sosial yang kalah dalam hidup ini sebelum ia menjadi Paus. Karena sama seperti Fransiskus Asisi Kardinal Jorge juga memahami bahwa Yesus yang ia ikuti dan ia layani tampak dalam diri kaum miskin papa atau kelompok yang dianggap sampah oleh masyarakatnya. 

Karena itu, kemungkinan besar bahwa Paus Fransiskus I akan memusatkan perhatiannya pada masalah keadilan sosial agar Ajaran Sosial Gereja (ASG) tidak hanya menjadi sebuah retorika semu, tetapi kemudian menjadi sebuah praksis hidup bagi umat Katolik di manapun. Sebab situasi dunia ini semakin memperlihatkan jurang yang semakin lebar dan terpisahkan antara kaum miskin dan kaya, terjadi ketimpangan ekonomi antara belahan dunia utara dan belahan dunia selatan, antara timur dan barat. Karena itu, dia yang dikenal sebagai Bapa Kaum Miskin dapat menjadi inspirator bagi segenap umat Katolik untuk mempersempit jurang yang timpang ini.

Wednesday, March 13, 2013

Pemilihan Paus Lanjut ke Putaran Kedua


TRIBUNNEWS.COM, KOTA VATIKAN- Para kardinal kembali ke tempat penginapan. Mereka istirahat setelah melewati putaran pertama sidang rahasia untuk pemilihan paus atau konklaf di Kapel Sistine, Selasa (12/3/2013) sore waktu Roma, atau Rabu dini hari WIB. Putaran kedua akan dilanjutkan besok.

Para Kardinal pemilih pun kini kembali ke Gedung Santa Martha, tempat mereka menginap dan istirahat. Proses konklaf akan dilanjutkan pada hari berikutnya, Rabu (13/3/2013) waktu Roma.

Tak berselang lama sejak dimulainya Konklaf atau pemilihan Paus baru oleh 115 Kardinal yang berhak memilih, asap hitam mengepul dari cerobong di atas atap Kapel Sistine. Ini pertanda putaran pertama masih belum terpilih Paus.

Radio Vatikan menyiarkan, Selasa (12/3/2013) malam tepatnya pukul 19.40 waktu di Roma, asap hitam tampak mengepul keluar dari cerobong asap di atas Kapel Sistine. Ini menandakan pertamuan Kardinal di hari pertama konklaf tidak berhasil memilih seorang Paus baru.

Sementara itu di luar tepatnya di alun-alun Santo Peter di bawah awan gelap karena cuaca mendung, ribuan umat dan peziarah telah berkumpul. Menggunakan payung, melindungi diri dari guyuran hujan, mereka langsung menatap ke atas di cerobong asap dengan harapan Paus baru terpilih.

Harapan asap putih pertanda Paus baru terpilih sirna karena asap yang keluar berwarna hitam, yang menyatakan mereka tidak menemukan konsensus Paus baru.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 115 Kardinal pemilih telah berkumpul secara khusus di Kapel Sistine pada sekitar 16.30 waktu setempat dan konklaf dibuka dengan mengambil sumpah setia dan menjaga kerahasiaan Konklaf.
 

Ini Cara Paus Dipilih Dalam Konklaf


VATIKAN,KOMPAS.com - Para kardinal yang berkumpul di Roma untuk memilih Paus baru, dijadwalkan mulai memberikan suara, Selasa (12/3/2013) petang waktu setempat, dengan prosesi awal berlangsung sejak pagi harinya. Tak ada kandidat kuat dalam pemilihan ini.

Pemilihan Paus tidak dilakukan dengan memunculkan kandidat, yang kemudian baru dipilih melalui pemungutan suara. Tapi, setiap kardinal akan memberikan suara dengan mencantumkan kandidat pilihan masing-masing. Paus terpilih adalah bila dua pertiga kardinal yang berhak memberikan suara, memilih satu kandidat yang sama.

Karena tak adanya kandidat kuat dan sulitnya mendapatkan satu kandidat dengan dukungan dua pertiga kardinal pemilih, pemungutan suara dijadwalkan berlangsung empat kali dalam sehari. Yaitu dua kali pemungutan suara pada pagi hari dan dua kali pemungutan suara pada petang hari.

Prosesi pemungutan suara akan terus berlanjut sampai didapat angka minimal dua pertiga suara dari 115 kardinal pemilih yang mendukung satu kandidat, atau berarti kandidat terpilih butuh sekurangnya 77 suara pendukung. Bila pemungutan suara belum mendapatkan kandidat terpilih, dari dalam Kapel Sistina akan keluar asap berwarna hitam dari pembakaran kertas suara para kardinal.

Sebaliknya, bila pemungutan suara telah mendapatkan kandidat terpilih, asap putih akan menyiarkan kabar gembira tersebut. Tak ada cara komunikasi selain asap itu, yang diizinkan selama proses pemilihan Paus baru.


Data dan angka konklaf
Dalam sejarah pemungutan suara untuk memilih Paus selama seratus tahun terakhir, kandidat terpilih didapat paling cepat melalui pemungutan suara ketiga, pada 1939. Dua Paus terpilih dalam empat pemungutan suara, dan selebihnya paling sedikit butuh enam kali pemungutan suara.

Para kardinal-pemilih akan menghadiri Misa khusus, di Basilika Santo Petrus, Selasa (12/3/2013) pagi sebelum memasuki Kapel Sistina untuk memulai prosesi di sore hari. Paus baru akan menjadi pemimpin ke-266 Gereja Katolik, dengan 1,2 miliar umat se-dunia.

Ketika proses pemungutan suara dimulai, kerahasiaan menjadi kata kunci. Setelah pengucapan sumpah kerahasiaan, Monsignor Guido Marini, pemimpin upacara kepausan, akan mengatakan "Extra omnes" atau "Semua orang keluar" dan pintu-pintu kapel akan dikunci.

Untuk memastikan kerahasiaan, 90 staf akan melayani para kardinal selama masa karantina, dengan sumpah kerahasiaan yang sama. Setiap hari Kapel Sistina juga akan disisir untuk memastikan tidak ada alat penyadap.

Beberapa nama yang disebut punya kans terpilih menjadi Paus baru, antara lain Kardinal Angelo Scola dari Milan, Odilo Scherer dari Brasil dan Kardinal AS Timothy Dolan.

Dari 115 kardinal pemilih, 76 di antaranya ditunjuk oleh Paus Benediktus XVI, dan 49 yang lain ditunjuk oleh pendahulunya yaitu Paus Yohanes Paulus II. Komposisi negara asal para kardinal pemilih, 60 di antaranya berasal dari kawasan Eropa, 21 dari Italia, 19 dari Amerika Latin, 14 dari Amerika Utara, 11 dari Afrika, 10 dari Asia, dan satu orang dari Oceania.

Monday, March 4, 2013

Kitab Deuterokanonika dalam Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks

Kitab-kitab Deuterokanonika dalam Alkitab adalah kitab-kitab yang dipandang sebagai bagian yang kanonik dari Perjanjian Lama Kristiani oleh Gereja Katolik Roma dan Kekristenan Timur akan tetapi tidak terdapat dalam Alkitab Ibrani, yang kerap dipandang protokanonik. Perbedaan ini telah menimbulkan perdebatan dalam Gereja awal mengenai apakah kitab-kitab tersebut dapat dibacakan dalam gedung-gedung Gereja dan karena itu dapat diklasifikasikan sebagai naskah-naskah yang kanonik.

Kata deuterokanonika berasal dari Bahasa Yunani yang artinya 'termasuk kanon kedua'. Etimologi kata ini membingungkan, namun mengindikasikan keragu-raguan dalam penerimaan kitab-kitab tersebut ke dalam kanon oleh beberapa pihak. Perlu dicermati bahwa istilah tersebut tidak berarti non-kanonik; sekalipun istilah tersebut kadang-kadang digunakan sebagai eufemisme untuk menyebut kitab-kitab Apokrif.

Umat Kristiani Protestan biasanya tidak menggolongkan kitab apapun sebagai kitab "deuterokanonika"; kitab-kitab itu mereka keluarkan dari Alkitab, atau mengelompokkannya dalam bagian tersendiri yang disebut Apokrif. Kemiripan makna antara istilah-istilah yang berbeda ini menimbulkan kebingungan antara deuterokanonika Katolik Roma dan Ortodoks dengan naskah-naskah yang dianggap non-kanonik oleh satu atau kedua kelompok umat Kristiani tersebut.


Gereja Katolik

Istilah Deuterokanonika pertama kali digunakan pada tahun 1566 oleh orang-orang Kristen yang sebelumnya beragama Yahudi dan teolog Katolik Sixtus dari Siena untuk menyebut naskah-naskah Kitab Suci Perjanjian Lama yang kanonisitasnya ditetapkan bagi umat Katolik oleh Konsili Trente, namun telah dikeluarkan dari beberapa kanon terdahulu, teristimewa di Timur. Penerimaan akan kitab-kitab tersebut di antara umat Kristiani awal tidaklah universal, namun konsili-konsili regional di Barat menerbitkan kanon-kanon resmi yang memasukkan kitab-kitab tersebut sejak abad ke-4 dan ke-5.

Naskah-naskah Kitab Suci deuterokanonika adalah:



    Pengaruh Septuaginta

    Sebagian besar kutipan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru diambil dari Septuaginta Yunani�yang mencakup kitab-kitab deuterokanonika maupun apokrifa�baik deterokanonika maupun apokrifa secara kolektif disebut anagignoskomena. Beberapa kitab tampaknya telah ditulis naskah aslinya dalam Bahasa Ibrani, namun naskah asli tersebut sudah lama hilang. Namun temuan-temuan arkelogis pada abad terakhir telah menemukan sebuah naskah yang berisi hampir ? dari kitab Sirakh, dan fragmen-fragmen dari kitab-kitab lainnya telah ditemukan pula. Septuaginta secara luas diterima dan digunakan oleh orang-orang Yahudi pada abad pertama Masehi, bahkan di wilayah Romawi Provinsi Iudaea, dan oleh karena itu secara alami menjadi naskah yang paling luas digunakan oleh umat Kristiani purba.

    Dalam Perjanjian Baru, Ibrani 11:35 menyebutkan suatu kejadian yang hanya secara eksplisit tercatat dalam salah satu dari kitab-kitab deuterokanonika (2 Makabe 7). bahkan dapat dikatakan bahwa, 1 Korintus 15:29 diambil dari 2 Makabe 12: 44, "karena jika dia tidak mengharapkan orang-orang mati bangkit kembali, maka merupakan kesia-siaan dan kebodohan untuk berdoa bagi orang-orang yang sudah mati". 1 Korintus 15:29 tentunya menunjukkan adanya jerih-payah untuk membantu orang-orang mati agar terbebas dari dosa-dosa mereka. (Pembaptisan juga bermakna jerih payah penyelamatan bagi orang lain dalam Perjanjian Baru, bdk. Matius 20:22-23, Markus 10:38-39 dan Lukas 12:50)

    Kendati demikian, Yosefus (sejarawan Yahudi) sepenuhnya menolak kitab-kitab deuterokanonika, sementara Athanasius yakin bahwa kitab-kitab tersebut berfaedah untuk dibacakan, namun kecuali Kitab Barukh dan Surat Yeremia, kitab-kitab tersebut tidak terdapat di dalam kanon.

    Pengaruh Vulgata

    Hieronimus dalam prolognya menyebutkan sebuah kanon yang tanpa kitab-kitab deuterokanonika, kecuali kitab Barukh. Sekalipun demikian, Vulgata Hieronimus memasukkan kitab-kitab deuterokanonika serta apokrif. Dia mengaanggap kitab-kitab tersebut sebagai Kitab Suci dan mengutip kalimat-kalimat dari kitab-kitab itu sekalipun dia menyebutkan bahwa kitab-kitab itu "tidak terdapat dalam kanon". Dalam prolognya untuk kitab Yudit, tanpa menggunakan kata kanon, dia menyebutkan bahwa Yudit dianggap sebagai Kitab Suci oleh Konsili Nicea Pertama. Dalam balasannya kepada Rufinus, dengan gigih dia membela bagian-bagian deuterokanonika dari kitab Daniel sekalipun orang-orang Yahudi pada zaman itu tidak melakukan hal itu:
    Dosa apakah yang telah kuperbuat jikalau aku mengikuti penilaian gereja-gereja? Namun barang siapa yang menuduh aku mengikuti keberatan-keberatan bahwa orang-orang Ibrani lazimnya menolak Riwayat Susana, Nyanyian Tiga Anak Suci, dan riwayat Baal dan Naga, yang tidak terdapat dalam gulungan kitab Ibrani, membuktikan bahwa dia hanyalah seorang penjilat yang dungu. Karena aku tidak mengikuti pandangan-pandangan pribadiku sendiri, melainkan keterangan-keterangan bahwa mereka [orang-orang Yahudi] lazimnya menentang kita. (Terhadap Rufinus, 11:33 402 Masehi]).
    Dengan demikian Hieronimus mengakui prinsip yang digunakan untuk menerapkan kanon �penilaian Gereja, bukannya penilaiannya sendiri atau pun penilaian orang-orang Yahudi.
    Vulgata juga penting sebagai tolok ukur kanon dalam hal kitab-kitab manakah yang kanonik. ketika Konsili Trente menyusun daftar kitab-kitab yang termasuk dalam kanon, konsili ini mengkualifikasikan kitab-kitab "seluruhnya beserta semua bagiannya, sebagaimana yang biasa dibacakan dalam Gereja Katolik, dan sebagaimana yang terdapat dalam edisi Vulgata Latin Kuno".



    Ortodoks Timur

     Gereja Ortodoks Timur secara tradisional memasukkan semua kitab dari Septuaginta ke dalam Perjanjian Lamanya. Perbedaan-perbedaan regional timbul karena adanya variasi-variasi yang berbeda dari Septuaginta, sehingga ada yang jumlah kitabnya lebih banyak dari pada yang lain.

    Orang Yunani menggunakan kata Anagignoskomena untuk menamakan kitab-kitab dari Septuaginta Yunani yang tidak terdapat dalam Tanakh Ibrani. Kitab-kitab tersebut mencakup seluruh kitab deuterokanonika Katolik Romawi di atas, plus naskah-naskah berikut ini:
    Seperti halnya kitab-kitab deuterokanonika Katolik, naskah-naskah tersebut diintegrasikan dengan keseluruhan Perjanjian lama, bukannya dicetak dalam bagian terpisah. Sebagian besar versi Alkitab Protestan meniadakan kitab-kitab tersebut. Umumnya diyakini bahwa Yudaisme secara resmi mengeluarkan kitab-kitab deuterokanonika dan naskah-naskah tambahan berbahasa Yunani yang ada dalam daftar di atas dari Kitab Suci mereka dalam Konsili Jamnia kira-kira tahun 100 Masehi, namun pernyataan ini juga masih dierdebatkan.

    Berbagai Gereja Ortodoks umumnya memasukkan naskah-naskah (yang aslinya terdapat dalam Bahasa Yunani) tersebut, dan beberapa di antaranya memasukkan Mazmur Salomo ke dalam Alkitabnya. Dalam Gereja-Gereja ini, kitab 4 Makabe kerap dimasukkan ke dalam suatu appendix, karena di dalamnya terkandung semacam tendensi ke arah faham pagan.

    Dalam Gereja Ortodoks Ethiopia, salah satu denominasi dalam Ortodoksi Oriental, terdapat pula tradisi yang kuat untuk mempelajari Kitab Henokh dan Kitab Yobel. Kitab Henokh disebut-sebut di Surat Yudas dalam Perjanjian Baru (Yudas 1:14-15).


    Perjanjian Baru

    Istilah deuterokanonika kadang-kadang digunakan untuk menyebut antilegomena yang kanonik, yakni kitab-kitab Perjanjian Baru yang, seperti kitab-kitab deuterokanonika Perjanjian lama, tidak diterima secara universal oleh Gereja purba, namun yang kini tercakup dalam ke-27 kitab Perjanjian Baru yang diakui oleh hampir semua umat Kristiani. Kitab-kitab deuterokanonika Perjanjian Baru adalah sebagai berikut:
    Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Deuterokanonika

    Saturday, February 23, 2013

    Klarifikasi Berita-Berita HOAX Pengunduran Diri Paus Benediktus XVI


    Di Facebook, twitter dan jejaring sosial lainnya, bahkan lewat BBM dan SMS beredar berita bahwa Bapa Suci Benediktus mengundurkan diri karena telah meninggalkan Gereja Katolik dan keyakinannya sebagai penerus Kristus dan para rasul..

    Ini berita yang sangat lucu dan penuh kebohongan.. Hanya karena sebuah foto kunjungan Bapa Suci pada tahun 2006 yang melakukan kunjungan ke sebuah Mesjid di Turki, dikatakan bahwa Bapa Suci sedang melakukan ritual keagamaan lain.. Jelas terlihat bahwa di foto ini Bapa Suci hanya menundukkan kepala sedangkan orang-orang di belakangnya tidak melakukan hal serupa..

    Prihatinnya adalah banyak umat Katolik terprovokasi dan menjadi goncang imannya karena berita bohong ini..

    Bapa Suci Benediktus mengundurkan diri karena ALASAN KESEHATAN dan Beliau bukan Paus pertama yg mengundurkan diri.. Apakah hal ini aneh? TIDAK..

    For your info, Bapa Suci Beato Yohanes Paulus II juga digosipkan meninggalkan Gereja Katolik..

    Dimana-mana entah di Indonesia dan mancanegara, Gereja Katolik selalu menjadi pusat perhatian karena Gereja adalah institusi tertua di muka bumi ini yang telah bertahan selama 2000 tahun.. Gereja telah melewati banyak tantangan dan tetap bertahan karena apa?

    Janji Yesus sendiri "Di atas Batu Karang ini, Aku akan mendirikan jemaatKu dan ALAM MAUT TAKKAN MENGUASAINYA"

    Apakah Iblis menyukai kebenaran? Tidak! Sampai kapanpun ia akan terus menyerang kebenaran itu, dan mereka yg menyerang Gereja dengan berita-berita HOAX adalah rekan sekerja Iblis..

    Apakah anda mau setia pada Kristus dan GerejaNya?
    Tak pernah ada alasan utk meninggalkan Kristus dan Gereja Katolik..

    Saturday, February 16, 2013

    Mohon Doa! Krisis Iman di Eropa


    Mohon Doa! Krisis Iman di Eropa

    Krisis Iman Kristen di Eropa yang sejatinya adalah mayoritas negara-negara Kristen (historically) sudah semakin tampak. Identitas ke-Kristen-an mereka semakin pupus. Keterbukaan dan sikap toleransi orang-orang Eropa membuat mereka sedikit terlena, karena budaya dari luar yang masuk seiring bertambahnya imigran dari negara-negara Timur Tengah lebih dominan tampak di permukaan, sehingga budaya asli orang Eropa semakin tenggelam.

    Demikian juga dengan iman kristiani mereka juga mulai tergerus pupus dan bahkan mulai sirna. Banyak orang-orang Eropa sekarang tidak mengenal identitas asli mereka, gereja kosong melompong, mereka cenderung berduyun duyun murtad ke iman yang lain, dan meninggalkan iman Kristen mereka. Gereja-gereja banyak dijual, dijadikan kafe, hotel, supermarket, diskotik dan bahkan sekarang menjadi tempat ibadah imigran (masjid).

    Kejadian ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di benua Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Dimana di wilayah itu, gereja dan iman kristiani berkembang cukup pesat. Lalu mengapa di Eropa sendiri yang mayoritas Kristen justru mengalami kemrosotan iman? 

    Satu penyebabnya adalah persentasi orang Eropa yang beragama Kristen turun drastis, dari 95 persen tahun 1910 menjadi 76 persen tahun 2010. Namun, di tempat lain persentasi ini menunjukkan kenaikan yang tajam. Selama abad ini, jumlah umat Kristiani di kawasan Asia-Pasifik tumbuh dari tiga persen menjadi tujuh persen. Peningkatan jumlah umat Kristiani malah lebih dramatis lagi di Benua Afrika. Satu abad lalu, sembilan persen orang di wilayah itu adalah umat Kristiani, saat ini jumlah tersebut meningkat menjadi 63 persen.

    Fenomena penurunan dan pertumbuhan tersebut terjadi di semua gereja, termasuk Katolik. Selama ini Gereja Katolik yang merupakan komunitas kristiani terbesar mengalami penurunan di Eropa, sedangkan di Afrika, Amerika dan Asia-Pasifik mengalami kenaikan drastis.

    Paus Benediktus telah menetapkan sinode para uskup pada Oktober mendatang tentang "Evangelisasi Baru bagi Penyebaran Iman Kristiani." Asumsi penetapan sinode dan "Tahun Iman" adalah bahwa misi Gereja sedang goyah, dan memang sedang goyah jika titik acuannya adalah Eropa. Akan tetapi, Gereja bertumbuh dan berkembang pesat di luar benua itu. Kemungkinan suatu saat nanti bisa saja terjadi negara di Asia-Pasifik atau Afrika akan mengirimkan misionaris-misionaris mereka untuk menginjili Tanah Eropa.

    Sampai sedemikian ludeskah merosotnya budaya dan iman kristiani di Eropa? Kita harus ingat bahwa Tahta Suci Vatikan juga berada di Eropa. Apakah mungkin juga nasib Vatikan akan sama terjadi seperti itu? Kita yang masih punya iman kristiani sangat prihatin dan bimbang dengan hal ini. Kalau sampai hal ini terjadi dengan Tahta Suci Vatikan, apakah masih relevan kata kata Yesus : "Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya." (Matius 16:18)

    Gagal melakukan itu, pada akhirnya Vatikan dan Katolik Eropa akan menjadi seperti kebanyakan gereja tua di Eropa, menjadi tempat tujuan bagi wisatawan Asia dan lainnya yang hidup kekristenannya tidak banyak bergantung pada Vatikan.

    Mari Kita renungkan dan doakan Vatikan agar tetap menjadi Tahta Suci, pusat pemerintahan dan kontrol kedamaian dunia. Mari kita berdoa untuk Eropa yang sedang mengalami krisis iman agar segera dipulihkan dan kembali mengirimkan misionaris-misionaris untuk negara lain. 

    "Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir." (Matius 20:16)

    Pray and save for Vatican

    Thursday, February 14, 2013

    Apakah Paus adalah Antikris? Paus Melegalkan Homoseksual?

    Apakah Paus adalah Antikris? Paus Melegalkan Homoseksual?


    Saya mendapat pesan yang isinya berbunyi seperti ini :

    Selamat sore, sy hanya ingin mengabarkan bahwa Solo ada gereja protestan GBI yg dalam kotbahnya menjelek2kan vatikan saya baca disms hp seorang teman, katanya dlm kotbah di GBI keluarga Allah menyatakan bahwa vatikan itu merupakan salah satu antikris, termasuk pausnya yg ktnya melegalkan homosexual. Apakah itu benar? Trm ksh atas pencerahannya.

    ======

    Berikut screenshot dari isi pesan tersebut (nama pengirim dihilangkan) :

     GBI Keluarga Allah Solo
    GBI Keluarga Allah Solo (Eksterior)
    GBI Keluarga Allah Solo (Interior)

    Terlepas dari isi pesan tersebut benar atau tidak, saya belum melakukan konfirmasi secara langsung pada GBI Keluarga Allah, tetapi saya berharap jika pesan tersebut tidaklah benar. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan supaya tidak ada salah pengertian.


    1. GBI keluarga Allah menyatakan bahwa vatikan itu merupakan salah satu antikris

    Ini adalah tuduhan yang tidak berdasar, karena definisi antikristus menurut Kitab Suci adalah mereka yang menentang Kristus/ Mesias:
    • "Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. ".. Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.- (1 Yoh 2:18, 22)
    • "dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.' (1 Yoh 4:3)
    • "Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus." (2 Yoh 1:7)
    Jika seseorang dengan jujur membaca teks ini, maka ia akan mengetahui bahwa Paus bukanlah antikristus, karena justru Paus tidak pernah menyangkal Kristus, tidak pernah tidak mengakui Kristus, tidak pernah tidak mengakui bahwa Yesus telah datang sebagai manusia. Malahan ajaran Paus sungguh berpusat pada Kristus dan bahwa Kristus telah menjelma menjadi manusia melalui Bunda Maria yang dipilih Allah untuk melahirkan Dia.

    Jadi tuduhan bahwa paus adalah antikristus sangatlah tidak Alkitabiah. Sebab Kitab Suci juga tidak pernah menuliskan demikian, ini hanya interpretasi pribadi orang yang menuduh.


    2. termasuk pausnya yg ktnya melegalkan homosexual

    Gereja Katolik sangat menentang perkawinan homoseksual. Tidak pernah sekalipun paus melegalkan perkawinan homoseksual apapun alasannya. Katekismus Gereja Katolik mendefinisikan homoseksualitas sebagai berikut:
    • KGK 2357    Homoseksualitas adalah hubungan antara para pria atau wanita, yang merasa diri tertarik dalam hubungan seksual, semata-mata atau terutama, kepada orang sejenis kelamin. Homoseksualitas muncul dalam berbagai waktu dan kebudayaan dalam bentuk yang sangat bervariasi. Asal-usul psikisnya masih belum jelas sama sekali. Berdasarkan Kitab Suci yang melukiskannya sebagai penyelewengan besarBdk.Kej 19:1-29; Rm 1:24-27; 1 Kor 6:10; 1 Tim 1:10., tradisi Gereja selalu menjelaskan, bahwa "perbuatan homoseksual itu tidak baik" (CDF, Perny. "Persona humana" 8). Perbuatan itu melawan hukum kodrat, karena kelanjutan kehidupan tidak mungkin terjadi waktu persetubuhan. Perbuatan itu tidak berasal dari satu kebutuhan benar untuk saling melengkapi secara afektif dan seksual. Bagaimanapun perbuatan itu tidak dapat dibenarkan.
    Gereja Katolik tidak menolak para gay dan lesbian, namun tidak membenarkan perbuatan mereka; melainkan mengarahkan mereka untuk hidup sesuai dengan perintah Tuhan untuk menerapkan kemurnian/ chastity. Maka di sini perlu dibedakan akan perbuatan/ dosa homoseksual dan orangnya. Dosa/ praktek homoseksual perlu kita tolak karena merupakan dosa berat yang melanggar kemurnian, namun manusianya tetap harus dihormati dan dikasihi. Walaupun demikian, Gereja tetap memegang bahwa kecenderungan homoseksual adalah menyimpang.(berdasarkan Congregation for the Doctrine of Faith yang dikeluarkan tgl 3 Juni 2003 mengenai, Considerations regarding Proposals to give legal recognition to unions between Homosexual Persons, 4).

    In Spiritu Domini

    Source : indonesianpapist.com

    Saturday, February 9, 2013

    Misa Imlek, Bolehkah?



    Kita mengetahui di beberapa negara yang merayakan Imlek, seperti di Singapura, dan China, umum dilakukan Misa untuk merayakan Imlek. Imlek di sini dianggap semata-mata hanya perayaan syukur, apalagi di China sana, Imlek itu juga berkonotasi dengan musim semi. Jadi datangnya musim semi ini dirayakan sebagai tanda syukur kepada Tuhan. Jika ini motivasinya, maka tidak bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik, karena perayaan Ekaristi intinya juga adalah ucapan syukur. Namun demikian, terjadi pertentangan kalau dimasukkan unsur-unsur budaya seperti barongsai/tarian naga, dst, yang memang rancu, karena di Kitab Suci, naga menggambarkan Iblis (lih. Why 12). Dan demikian jadi aneh dan tidak pada tempatnya, jika naga menari-nari di dalam gereja.

    Namun perayaan Misa Imlek di Singapura, tidak melibatkan tarian barongsai ataupun dekorasi lampion. Misanya sederhana saja, seperti pada hari Minggu biasa, paling-paling ada dekorasi dengan kain merah dan bunga-bunga. Setelah Misa selesai, umat menerima jeruk, sebagai tanda syukur atas berkat Tuhan.


    Jadi jika di keuskupan lain Uskup memperbolehkan diadakannya Misa Imlek, maka silakan saja bagi yang merayakannya untuk mengikutinya. Hanya saja memang perlu dicermati, agar di dalam Misa tidak dicampuradukkan budaya yang tidak pada tempatnya. Tidak perlu gereja �disulap� dengan lampion seperti klenteng, ataupun ada tari-tarian barongsai di Misa. Jika sampai mau diadakan pembagian jeruk, silakan dilakukan setelah Misa selesai, setelah berkat dan lagu penutup.

    Kesimpulannya, mari kita menaati apa yang telah ditetapkan oleh pemimpin Gereja Katolik, di mana kita berada. Kita percaya, para Uskup memutuskan segala sesuatu sesuai dengan keadaan umat di wilayahnya, dan mari kita dengan lapang hati menaatinya.

    Sumber : http://katolisitas.org/4028/misa-imlek-bolehkah



    Monday, January 28, 2013

    Patutkah Perempuan Berdoa Kepada Allah dengan Kepala yang Tidak Bertudung?



    *Keterangan Gambar:
    Atlet ice skating dunia Korsel dan pemenang medali emas Olimpiade 2010, seorang puteri Gereja Katolik, Yuna Kim, sesaat setelah menerima Sakramen Pembaptisannya.

    Merupakan tradisi yang amat mulia, perempuan mengenakan penutup rambut seperti yang dilakukan Yuna Kim, pada saat perayaan misa Ekaristi walaupun kini tidak menjadi suatu kewajiban.

    Di Korea Selatan dan di beberapa negara dengan tradisi Katolik yang tua sampai pada masa kini, sebagian besar perempuan masih mengenakan mantila (kerudung, penutup kepala) saat menghadiri misa.
    =========

    Bersama mari kita baca ayat 1 Kor 11:13 dari rasul St Paulus kepada umat di Korintus dan kepada kita di bawah ini:

    "Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung?" (1 Kor 11:13)
    =========

    Soal kerudung (veil) itu, aturan di Kitab Suci tidak semuanya berlaku untuk selamanya.

    Apa dasarnya umat Kristen tidak mematuhi petuah rasul agar wanita berkerudung saat berdoa di Gereja (1 Kor 11:4-16)?
    a. Gereja, punya kuasa mengikat dan melepas (Mat 16:19; 18:18).
    b. Gereja punya otoritas untuk membuat aturan yang tidak dibuat Yesus. Termasuk di dalamnya membuat dan menghapus larangan.

    Tentunya larangan yg tidak berkenaan dengan wahyu yang infallible (dogma, yang dijamin kebal-salah), Misalnya waktu puasa, jenis makanan yang dipantang, kalender liturgis, tata cara pemilihan Paus/Uskup etc.

    Termasuk di dalamnya adalah aturan oleh Roh Kudus sekalipun
    1. Dalam Kis 15:28-29 Roh Kudus memerintahkan agar umat Kristen tidak makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, tidak makan darah dan tidak makan makanan dari binatang yang mati dicekik.

    Tapi toh tidak ada umat Kristen sekarang yang mematuhi apalagi diajarkan larangan tersebut [kecuali sekte tertentu].

    Ini karena aturan yang dibuat Roh Kudus tersebut telah diubah oleh Gereja yang memang punya kuasa untuk mengubah aturan disiplin. Karena Gereja dalam kepemimpinannya juga disertai Roh yang sama. Gereja sendiri telah membuat banyak aturan demi kebaikan umat yang tidak dibuat Yesus.

    2. Misalnya membukukan Kitab Suci (Yesus tidak pernah memerintahkan untuk membuat Kitab Suci),

    3. Menghapus sunat (Yesus sendiri bersunat) dengan baptisan.

    4. Mengganti hari beribadah dari Sabtu menjadi Minggu (Yesus sendiri beribadah pada hari Sabbath alias Sabtu) dll.



    Thursday, January 17, 2013

    Mohon Doa! Di Blitar, Sekolah Katolik Dipaksa Ajarkan Agama Islam


    TEMPO.CO, Blitar - Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Blitar mewajibkan enam sekolah Katolik memberikan pelajaran agama non Katolik kepada siswanya. Instruksi ini dikeluarkan menyusul penolakan sekolah memberikan layanan pelajaran agama Islam.

    Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Blitar mememanggil pengurus Yayasan Katolik untuk membahas tentang peraturan sekolah yang tidak memberikan layanan pendidikan agama selain Katolik kepada siswanya. Padahal, banyak pelajar tersebut yang memeluk agama lain.

    Menurut dia, banyak orang tua siswa protes karena menganggap sekolah tersebut diskriminatif. �Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan setara,� kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Blitar, Imam Muchlis, Rabu 16 Januari 2013.

    Sebelumnya, enam sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Katolik Kota Blitar tidak menyediakan pelajaran agama lain kepada siswa-siswanya. Kebijakan ini dilakukan mulai sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas Katolik, Sekolah Menengah Atas Kejuruan Diponegoro, Sekolah Teknik Menengah Katolik, Sekolah Menengah Pertama Yos Sudarso, Sekolah Dasar Santa Maria, dan Taman Kanak-kanak Santa Maria.

    Kebijakan tersebut menuai protes di kalangan orang tua siswa dan masyarakat. Pemerintah bahkan mengancam akan menutup sekolah tersebut jika tetap menolak instruksi. Ancaman itulah yang pada akhirnya membuat Yayasan Katolik berubah sikap dan berjanji memberikan layanan pelajaran agama non Katolik. �Kami akan mengevaluasi,� kata Romo Rafael, perwakilan Yayasan Katolik.

    Meski tidak menyediakan guru agama selain Katolik, Romo Rafael berjanji akan menitipkan anak didiknya yang beragama lain untuk belajar agama di sekolah terdekat. Sebab posisi sekolah Katolik tersebut berdekatan dengan lembaga sekolah lain yang menyelenggarakan pendidikan selain Katolik.

    Romo Rafael menjelaskan kebijakan tidak menyediakan guru pengajar selain Katolik ini merupakan keputusan yang diambil pengurus Yayasan di Surabaya. Ketentuan ini berlaku kepada seluruh lembaga pendidikan yang bernaung di bawah yayasan tersebut. Karena itu pelaksanaan perubahan kebijakan ini masih menunggu sikap pusat. �Yang jelas pelaksanaan pelajaran (agama selain Katolik) di luar sekolah,� katanya.

    Walikota Blitar, Samahudi Anwar, meminta pengurus sekolah Yayasan Katolik memberikan pelajaran agama Islam bagi siswanya. Apalagi dia telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 8 Tahun 2012 yang mewajibkan setiap anak didik beragama Islam di Kota Blitar harus mampu membaca Al Quran. SK tersebut mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama.

    Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/01/16/079454882/Di-Blitar-Sekolah-Katolik-Dipaksa-Ajarkan-Agama-Islam

    Recent Post