Latest News

Tuesday, June 5, 2012

Ikwanul Muslimin Ancam Umat Kristen Tinggalkan Mesir atau Membayar Jizya jika Menolak Masuk Islam



KAIRO (MESIR) - Ikwanul Muslimin  (Muslim Brotherhood) kelompok fundamentalis Islam yang berpura-pura sebagai kelompok moderat Islam yang pada awal revolusi Mesir 2011 lalu mengambil hati warga Mesir dengan menyerukan toleransi antar umat beragama dan penegakkan hak azasi manusia, terutama wanita, kini mulai menunjukkan wajah sebenarnya.

Jelang pemilihan Presiden, dalam berbagai kesempatan, kelompok ini dengan gamblangnya menyatakan diri telah menjadi 'penguasa Islam kedua' di negeri itu, dengan membandingkan pendudukan Islam di Mesir oleh Amir bin al-As pada tahun 641.

Kepada El Bashayer, website berita populer di Mesir pada 27 Mei 2012, kandidat Presiden yang diusung Ikwanul Muslim, Mohammad Morsi, mendeklarasikan dirinya akan menjadi penentu pendudukan Islam (fath) di Mesir untuk kedua kalinya.
 
Morsi juga menyatakan melalui Partai Kebebasan dan Keadilan, partai politik milik Ikwanul Muslim, akan melarang kandidat Presiden lain menghalangi tujuan mereka.

"Kami tidak akan memperbolehkan Ahmed Shafiq [kandidat kelompok sekuler dan Kristen] atau siapapun untuk menghalangi penguasaan Islami kedua kami atas Mesir," umbarnya  sembari memuji diri sendiri. "Siapa yang akan menjadi penguasa Islam kedua?, penguasa Muslim kedua adalah Muhammad Morsi, dan sejarah akan mencatatnya."

Ia juga mengumbar ancaman akan membuat semua umat Kristen di negara itu masuk Islam dengan berbagai cara, atau jika mereka menolak masuk Islam, umat Kristen dan kelompok agama lainnya atau yang dikenal dengan dhimmi, akan dikenakan jizya, sebuah pajak diskirminatif yang dianggap sebagai uang perlindungan muslim terhadap non-muslim, dengan nilai yang tinggi. 

Menanggapi sikap Gereja Koptik yang mendukung kandidat dari kelompok sekuler, Morsi dengan sombongnya menyatakan, "Mereka akan mengetahui bahwa ketika pendudukan  tiba dan mesir menjadi negara Islam, mereka akan membayar jizya atau keluar dari negara ini."

Membalas ancaman penuh intoleransi yang diumbar Ikwanul Muslimin, Shafiq mengatakan, kemenangan kelompok Islam dalam pemilihan presiden akan mengarahkan Mesir kepada kehancuran.

"Jangan biarkan Ikwanul Muslim mengendalikan Mesir dan membawanya ke masa kegelapan," ucapnya tajam.

Diberitakan Israel National News pada 3 Juni 2012 lalu, Shafiq juga membeberkan, Ikwanul Muslim yang memiliki ikatan dengan Hamas, kelompok Islam garis keras yang menguasai Palestina, akan mengangkat masalah Palestina sebagai isu utama mereka demi menarik hati warga Mesir dengan mengusung motto "Palestina adalah ibukota Mesir."

"Saya mewakili negara sekuler... dan Ikwanul mewakili negara sektarian. Saya mewakili kemajuan dan terang, mereka mewakili kemunduran dan kegelapan," tandasnya.

No comments:

Post a Comment

Recent Post