Latest News

Showing posts with label Kutipan Suksesor Para Rasul. Show all posts
Showing posts with label Kutipan Suksesor Para Rasul. Show all posts

Tuesday, May 15, 2012

Kutipan Para Paus dan Uskup - 6


Dalam ekumenisme, kita seharusnya tidak menunjukkan sikap diam terhadap kebenaran istimewa karena ketakutan untuk tidak dapat tinggal bersama dengan yang lain. Sesuatu yang benar harus dikatakan secara terbuka, tanpa bayangan kepura-puraan. Kebenaran sempurna adalah satu aspek dari cinta sempurna. � Benediktus XVI, Paus dan Uskup Roma.

Maria menggentarkan kekuasaan neraka. Ia �dahsyat bagaikan balatentara yang siap sedia bertempur.� (Kidung Agung 6:10), sebab bagaikan panglima yang bijaksana, dia tahu bagaimana harus menggunakan kekuasaannya, kerahimannya maupun doa-doanya untuk mencerai-beraikan musuh dan melindungi para hambanya. � St. Alfonsus Liguori, Uskup Sant�Agata de� Goti dan Doktor Mariologi


Sebenarnya Maria sendirilah yang membawakan kerasulan di dunia ini, yaitu Dia yang datang untuk membawa api di dunia dan menghendaki agar menyala. Tugas Maria tidak dapat dikatakan selesai, jika ia sendiri tidak berada di tengah penampakan lidah-lidah api. Lidah-lidah api itu diturunkan oleh Roh Kudus atas para rasul untuk mengobarkan mereka dengan pewartaan sampai akhir zaman. Bagi mereka Pentakosta adalah Betlehem rohani Epifani baru. Sebagai ibu, Maria dikandung menunjukkan lagi Kristus Mistik, Puteranya kepada para gembala dan para raja. � alm. Fulton Sheen, Uskup Agung New York

Maria adalah Bunda Gereja, bukan hanya karena dia Bunda Kristus dan pendamping paling dekat dalam karya penyelamatan, yaitu ketika Putera Allah mengambil kodrat manusia daripadanya sehingga dalam misteri kemanusiaan-Nya membebaskan manusia dari dosa, tetapi juga karena: �Maria menunjukkan diri kepada seluruh umat pilihan sebagai model atau teladan segala keutamaan-keutamaannya. � alm. Paulus VI, Paus dan Uskup Roma

Tanah kami (Irak) adalah Tanah Abraham. Ia dipanggil pada saat mengalami kemandulan. Ini juga merupakan masa sulit dan Allah berkata kepadanya, �Lihatlah langit dan banyaknya bintang. Keturunanmu akan menjadi seperti ini.�, dan selalu demikian adanya. Allah memberikan kami tanda harapan di tengah-tengan penderitaan sehingga kami dapat mengandalkan Dia dan terus berjalan. Adalah sukacita bahwa kami selalu mengalami dan memuji Allah di tengah penderitaan kami. Di tengah krisis, Allah akan selalu memberi kita tanda harapan dan sukacita bahwa Dia berserta kita, Immanuel.Bashar Matti Warda, Uskup Agung  Erbil (Katolik Khaldea) di bagian utara Irak, berbicara mengenai penderitaan yang dialami oleh umat Kristen di Irak.

Bagi kami yang hidup di Tanah Suci ini, Kristus terus menderita dalam anggota Tubuh Mistik-Nya (yaitu Gereja Katolik); setiap kami dihadapkan dengan tidak adanya kebebasan bergerak dan perdamaian, dengan frustasi, penderitaan dan bahkan kemartiran. Kondisi hidup seperti ini melukai kami di jiwa kami paling dalam. Kami sangat lapar dan haus akan keadilan dan perdamaian. Kami bermimpi menjalani hidup normal sederhana. Kami adalah tawanan kebencian, ketidakpercayaan dan ketakutan manusia satu sama lain. Meskipun demikian, Tuhan meminta kita supaya meniru tindakan rendah hati, bukannya peninggian diri; kerendahan hati-Nya di tempat kesombongan; kerahiman-Nya di tempat kebencian dan cinta yang jauh lebih besar bagi-Nya dan bagi sesama. � Fouad Twal, Patriark Latin Yerusalem, dalam Homili Misa Kamis Putih 5 April 2012.

�Firman Allah memberi kita hidup� adalah motto saya dan saya ingin agar semua pria dan wanita memiliki kehidupan yang berasal dari pewartaan Firman Allah. Perikop Kitab Suci favorit saya adalah dari Bilangan 11:25-30, di mana saya berharap semua orang dipenuhi Roh Kudus. Saya ingin semua menjadi benar seturut Roh Allah; untuk �berkata-kata seperti nabi � menjadi pengkhotbah�. Dan ini akan membantu semua umat Allah menuju ke Tanah Terjanji. Dengan Firman Allah yang dikhotbahkan oleh semua orang, hal ini tentu akan membantu semuanya menuju ke surga. � Martin Munyanyi, Uskup Gweru (Zimbabwe)

Di tengah gelombang dahsyat samudera kehidupan yang mengamuk, di kiri dan kanan diterjang ombak... hanya satu yang kusayangi, hanya satu hartaku, satu hiburan yang membuatku lupa akan deritaku; itulah terang dari Tritunggal Mahakudus. � St. Gregorius dari Nazianzus, Uskup Nazianzus dan Doktor Gereja

Buatlah ya Tuhan supaya aku tetap setia akan apa yang kuakui dalam syahadat kelahiran-kembali diriku, ketika aku dibaptis dalam Bapa, dalam Putera dan dalam Roh Kudus. Semoga aku menyembah Engkau Bapa kami, dan Putera-Mu bersama dengan Dikau; semoga aku pantas menerima Roh Kudus-Mu yang berasal dari Engkau melalui Putera-Mu yang tunggal. ... Amin. � St. Hilarius dari Poitiers, Uskup Poitiers dan Doktor Gereja

Ketika kita memikirkan Yesus tinggal di dalam kita dan di antara kita, ketika kita mengasihi satu sama lain, kita sedang mengasihi Yesus dan hal itu memberikan kita motivasi lebih besar untuk meyakinkan kita membawa perdamaian bila terjadi perpecahan, bila komunitas kita terpecah dalam berbagai cara. Bila kita menemukan huru-hara di Gereja kita, kita masih dapat mengasihi dan hidup dalam kasih. Seperti yang St. Yohanes katakan kepada kita, kasih itu harus lebih dari sekadar kata-kata; kasih itu harus menjadi tindakan, dalam perbuatan � mengasihi satu sama lain. Begitulah cara bagaimana kita dapat merasakan damai di dalam hati kita dan di dalam Gereja. - Thomas Gumbleton, Uskup Agung Auksilier Emeritus Keuskupan Agung Detroit

Kami datang untuk menyatakan iman kami, kesetiaan kami dan cinta kami bagi Pengganti St. Petrus. Hari ini, perayaan kami adalah tanda kelihatan dari persekutuan iman yang menyebar di seluruh dunia dan bagaimana hal tersebut disatukan di sini di Roma, di mana Petrus tinggal, sekarang menggunakan nama Benediktus XVI. � Donald Cardinal Wuerl, Kardinal dan Uskup Agung Washington dalam Kunjungan Ad Limina Apostolorum ke Roma.

Kebahagiaan datang dari menghadapi kewajiban-kewajiban kita, melakukan tugas-tugas kita, khususnya dalam hal kecil dan secara teratur, sehingga kita dapat berkembang untuk menghadapi tantangan-tantangan yang lebih keras. ... Menjadi seorang murid Yesus memerlukan kedisiplinan, terutama kedisiplinan diri; sesuatu yang St. Paulus sebut pengendalian diri. Tindakan pengendalian diri tidak akan membuatmu sempurna, tetapi pengendalian diri penting untuk mengembangkan dan melindungi kasih di dalam diri kita dan menghindarkan orang lain, terutama keluarga dan teman kita, dari menjadi tersakiti oleh karena kejatuhan kita ke dalam kejahatan atau kemalasan. � George Cardinal Pell, Kardinal dan Uskup Agung Sydney, kepada orang muda Katolik dalam World Youth Day tahun 2008.

Pax et Bonum, dikumpulkan oleh Indonesian Papist.

Saturday, April 28, 2012

Kutipan Para Paus dan Uskup - 5


Beato Yohanes Paulus II

Misteri keselamatan dinyatakan kepada kita dan diteruskan dan tercapai didalam Gereja, dan dari sumber yang asli dan satu-satunya ini, bagaikan air yang 'rendah hati, berguna, berharga, dan murni' misteri ini mencapai dunia. Para muda dan umat tercinta, seperti Brother Francis kita harus sadar akan dan menyerap kebenaran fundamental yang diwahyukan ini, yang terkandung didalam kata-kata yang di sucikan oleh tradisi: Tidak ada keselamatan diluar Gereja. Hanya dari dia-lah (Gereja) kuasa hidup menuju Kristus dan RohNya mengalir secara pasti dan secara penuh, untuk memperbaharui seluruh kemanusiaan, dan karenanya mengarahkan setiap manusia untuk menjadi bagian dari Tubuh Mistik Kristus. Beato Yohanes Paulus II, Paus dan Uskup Roma, dalam Radio Message for Franciscan Vigil in St. Peter's and Assisi, October 3, 1981, L'Osservatore Romano, October 12, 1981


Kesabaran adalah kekuatan. Kesabaran bukanlah ketiadaan tindakan; melainkan adalah "waktu". Menunggu pada waktu yang tepat untuk bertindak, untuk prinsip-prinsip yang tepat dan dengan cara yang benar.  Fulton Sheen, Uskup Agung New York

Daripada minta jodoh, lebih baik kita minta kebesaran hati untuk terbuka menerima segala rencana Allah atas hidup kita. � Vincentius Sutikno, Uskup Surabaya

Saya tidak akan percaya kepada Injil sekalipun, seandainya bukan otoritas Gereja Katolik mendorong saya ke arah itu. � St. Agustinus, Doktor Gereja dan Uskup Hippo,

Kalau kita berpuasa atau berkorban hendaknya tidak dilepaskan dari keadilan. Menyakiti diri sendiri tidaklah akan lebih baik daripada mengingat orang lapar dan memberi makanan kepadanya. Demikian juga sebagai orang yang percaya kepada Allah, kita harus mampu membebaskan orang tertindas, memberi makan kepada orang yang lapar, memberi tumpangan bagi orang yang tidak mempunyai rumah, memberi pakaian bagi orang telanjang. Karena kurangnya keadilan sosial terjadilah kekurangmakmuran dan kelesuan dalam hidup. Dalam kehidupan ini perlu kita mempunyai pengalaman iman sebagai orang yang percaya kepada Allah. Kalau kita pernah mengalami belaskasih Allah dalam hidup kita, maka kitapun akan dimampukan untuk menaruh belaskasih kepada sesama manusia sebagai ciptaanNya. � H.J.S Pandoyoputro, O. Carm., Uskup Malang

Saya tahu bahwa banyak dari kalian menggunakan suatu Salib Kristus, bukan untuk pamer, juga bukan untuk membahayakan kalian pada kerja atau rekreasi kalian, tetapi sebagai indikasi sederhana bahwa kalian menghargai peran Yesus Kristus dalam sejarah dunia dan bahwa kalian sedang mengusahakan untuk hidup menurut standar Kristus dalam kehidupan sehari-hari kalian. � Keith Michael Patrick Cardinal O�Brien, Kardinal Gereja Katolik dan Uskup Agung Saint Andrews and Edinburgh (Skotlandia)

Kita mengharapkan kenikmatan dari hal-hal yang dijanjikan kepada kita karena rahmat. Kalau kita memandangnya dalam iman sebagai dalam cermin, hal-hal itu sudah hadir bagi kita. � St. Basilius, Doktor Gereja dan Uskup Caesarea

Jika kita pernah melupakan Bapa, Putera dan Roh Kudus, hanya ada satu tempat yang wajar untuk kita pergi, yaitu ke dalam keputusasaan yang mendalam. � Robert C. Morlino, Uskup Madison.

Kita perlu menjadi Katolik lebih dahulu dan selalu. Yesus Kristus adalah pusat dari kehidupan kita dan Gereja adalah ibu dan guru kita. Segala hal yang kita lakukan harus mengalir dari itu. � Charles J. Chaput, OFM. Cap., Uskup Agung Philadelphia

Makhluk manakah yang diciptakan dengan martabat yang demikian itu? Itulah manusia, sosok yang agung, yang hidup dan patut dikagumi, yang dalam mata Allah lebih bernilai daripada segala makhluk. Itulah manusia; untuk dialah langit dan bumi dan lautan dan seluruh ciptaan. Allah sebegitu prihatin dengan keselamatannya, sehingga Ia tidak menyayangi Putera-Nya yang tunggal untuk dia. Allah malahan tidak ragu-ragu, melakukan segala sesuatu, supaya menaikkan manusia kepada diri-Nya dan memperkenankan ia duduk di sebelah kanan-Nya. � St. Yohanes Krisostomos, Doktor Gereja dan Uskup Konstantinopel

Kodrat kita yang sakit membutuhkan dokter; manusia yang jatuh membutuhkan orang yang mengangkatnya kembali; yang kehilangan kehidupan membutuhkan seorang yang memberi hidup; yang kehilangan hubungan dengan yang baik membutuhkan seorang yang membawanya kembali kepada yang baik; yang tinggal dalam kegelapan merindukan kedatangan sinar; yang tertawan merindukan seorang penyelamat, yang terbelenggu seorang pelepas, yang tertekan di bawah kuk perhambaan memerlukan seorang pembebas. Bukankah itu hal-hal yang cukup berarti dan penting untuk menggerakkan Allah, sehingga Ia turun bagaikan seorang dokter yang mengunjungi kodrat manusiawi, setelah umat manusia terjerat dalam situasi yang sangat menyedihkan dan memprihatinkan. � St. Gregorius dari Nyssa, Uskup Nyssa

Kita semua yang telah menerima Roh yang satu dan sama, yakni Roh Kudus, dihubungkan antara satu sama lain dan bersama dengan Kristus. Walaupun kita banyak pribadi, Kristus membiarkan Roh-Nya dan Roh Bapa-Nya tinggal di dalam setiap kita, namun Roh yang satu dan tidak terbagi ini, mengantar yang berbeda satu sama lain itu melalui diri-Nya menuju kesatuan... dan mengupayakan agar di dalam Dia semuanya menjadi satu dan sama. Dan seperti kekuasaan kodrat manusiawi Kristus yang kudus mengakibatkan bahwa semua, yang di dalamnya Ia ada, membentuk satu tubuh tunggal, demikian menurut pendapat saya, Roh Allah yang satu dan tidak terbagi, yang tinggal di dalam semua orang, mengantar semua orang menuju kesatuan rohani. � St. Sirillus dari Alexandria, Doktor Gereja dan Uskup Alexandria.

collected by Indonesian Papist. pax et bonum

Saturday, April 21, 2012

Kutipan Para Paus dan Uskup - 4



Membuat Tanda Salib ... berarti menyatakan �ya� secara kasat mata dan publik kepada Dia yang wafat dan bangkit bagi kita, kepada Allah yang dalam kerendahan dan kelemahan-Nya demi kasih adalah Sang Mahakuasa, yang lebih kuat daripada segala kuasa dan lebih unggul daripada segala pengetahuan dunia. � Benediktus XVI, Paus dan Uskup Roma, dalam Amanat Angelus tanggal 11 September 2005

Paskah membuka cakrawala pengharapan bagi iman kepercayaan kita. Yesus yang kita percayai bukan hanya seorang penyembuh, pengusir setan, pembuat mukjizat, penenang angin ribut; Yesus sungguh Tuhan atas hidup dan maut. Segala kuasa, baik yang kelihatan maupun tidak kelihatan, tunduk di bawah kuasaNya. Dialah Sang Juruselamat dunia. Kita telah menghadirkan salib Yesus pada hari Jum�at Agung. Salib adalah tanda positif. Dalam hidup, derita dan wafatNya, Yesus selalu membawa pesan-pesan positif di tengah-tengah dunia. Tanda yang positif membawa hasil yang positif, yaitu kebangkitan Yesus Kristus. � Hieronimus Bumbun, OFM. Cap., Uskup Agung Pontianak, dalam Homili Misa Malam Paskah 2012


Ketika Komunis menempatkan saya di palka kapal Hai-Phong bersama dengan 1500 tahanan lainnya dan berlayar ke utara, saya berkata kepada diri saya sendiri: �Inilah Katedralku, inilah umatku yang dipercayakan Tuhan kepadaku dan inilah misiku, yaitu menghadirkan Tuhan secara nyata di antara saudara-saudariku yang putus asa dan sangat menderita. Adalah kehendak Tuhan aku ada di sini. Aku menerima kehendak-Nya.� � Fran�ois-Xavier Nguy�n Cardinal Van Thu�n (1928-2002), Kardinal, Uskup Agung Koajutor Th�nh-Ph� H� Ch� Minh (Vietnam) dan mantan Presiden Komisi Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian.

Hidup tanpa ada cinta berarti sulit untuk mencapai kedamaian. Kaum muda hendaknya selalu mengembangkan budaya cinta dalam tata pergaulan hidup bermasyarakat. � Michael Angkur OFM. Cap., Uskup Bogor dalam PEN@ Indonesia

Allah memanggul semua manusia dan mempekerjakan mereka di kebun anggurnya. Masuk akalkah bila kita kecewa karena Allah ingin memberikan upah memuaskan kepada semua orang? Allah bebas untuk memberikan kebaikannya kepada siapapun. Kita manusia bisa mensyukurinya. ... Kebaikan dan keadilah Allah tidak bisa diukur dengan ukuran manusia. � Silvester San, Uskup Denpasar dalam Homili Misa Pembukaan Novena Bunda Maria di Gua Maria Kaliori Banyumas, 18 September 2011

Di Latvia, kita memaklumkan Sabda Allah yang hidup! Kita mengadakan perarakan dan pergi berziarah, kita melagukan nyanyian dan berdoa, �Inilah Sabda Allah�, demi sabda ini para nenek moyang kita telah mati. Di Latvia, kalau Misa Kudus hanya berlangsung satu jam, umat berkata itu barulah suatu pemanasan untuk perjumpaan yang sesungguhnya dengan Allah dalam Sakramen dan Sabda-Nya. � Anton Justs, Uskup Jelgava (Latvia)

Doa adalah keputusasaan diterjemahkan menjadi keberanian ... Doa adalah keheranan diterjemahkan menjadi adorasi. � Patrick A. Kelly, Uskup Agung Liverpool dalam Homili selama kunjungan ke relikui St. Theresa Lisieux 24 September 2009

Seringkali kurangnya ketaatan terhadap Magisterium tidaklah total tetapi selektif. Budaya kita [sekarang] mengajarkan kita untuk mempercayai apa yang menyenangkan dan menolak apa yang menyulitkan bagi kita atau menantang kita. Dengan demikian, kita dapat dengan mudah jatuh ke dalam "Katolisisme Kafeteria," sebuah praktik iman yang mengambil dan memilih sebagian dari deposit iman untuk dipercayai dan dilakukan [serta menolak sebagian lainnya]. � Raymond Cardinal Burke, Prefek Apostolica Signatura (Semacam Ketua Mahkamah Agung) Gereja Katolik.

Pastikan bahwa engkau pertama-tama mewarta dengan cara hidupmu. Bila engkau tidak melakukannya, orang-orang akan melihat bahwa engkau berkata sesuatu hal tetapi menghidupi yang bertentangan dengan hal tersebut, dan kata-kata engkau hanya akan membawa tawa sinis dan anggukan kepala yang mengejek. � St. Karolus Cardinal Borromeus (1538-1584), Kardinal dan Uskup Agung Milan.

Liturgi akan menentukan nasib Gereja. Jika Misa tidak dirayakan dengan baik, semua pembicaraan kita, pernyataan kita, dan ensiklik kita tidak ada gunanya. � Reinhard Cardinal Marx, Kardinal dan Uskup Agung Muenchen und Freising.

Hidup kita jangan hanya mau mengejar kekayaan sendiri, keluarga dan kelompok, tapi harta kekayaan itu menjadi sarana kasih bagi mereka yang membutuhkan terutama mereka yang tidak mampu. � Julius Cardinal Darmaatmadja, Kardinal dan Uskup Agung Emeritus Jakarta

Kristus berkata, �Akulah Kebenaran�. Ia tidak berkata, �Akulah Kebiasaan�. � St. Toribio Alfonso de Mogrovejo (1538-1606), Uskup Agung Lima (Peru).

pax et bonum

Saturday, April 14, 2012

Kutipan Para Paus dan Uskup - 3



Siapakah musuh-musuh kita? Yaitu orang-orang jahat yang menolak kehendak Allah. Maka dari itu marilah kita mengambil keputusan mutlak untuk berjuang bagi Kristus dan membaktikan diri di bawah pimpinan-Nya yang bijak. Marilah kita mengambil contoh dari mereka yang berdinas dalam tentara Romawi di bawah perintah atasannya; perhatikan disiplinnya, kesiapsiagaannya, kepatuhannya dalam menjalankan perintah. Tak terkecuali apapun pangkatnya dalam tentara, setiap prajurit sesuai dengan kedudukannya menjalankan perintah Kaisar dan atasannya. Yang kuasa tdak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan yang lemah dan sebaliknya, semuanya saling melengkapi. Marilah kita ambil tubuh kita sebagai contoh. Kepala tidak berarti apa-apa tanpa kaki; kebalikannya kaki tanpa kepalapun tak dapat berbuat apa-apa. Setiap anggota tubuh yang terkecil pun dibutuhkan dan berguna bagi tubuh secara keseluruhan. Jelasnya semua bagian bersama-sama saling membutuhkan dan pasrah pada satu tujuan untuk kesejahteraan seluruh tubuh. - St. Klemens I (88-97), Paus dan Martir, dalam surat kepada umat di Korintus tahun 96.


Imam seharusnya menilai kerasulan awam sebagai bagian hakiki dari karyanya, sedang orang beriman harus menganggapnya sebagai salah satu kewajiban hidup Kristen. - Venerabilis Pius XII (1939-1958), Paus

Iman Maria jauh melebihi iman semua manusia dan malaikat. Ia memandang Puteranya dalam kandang di Betlehem dan percaya bahwa  Dialah Pencipta Dunia. Dilihatnya Puteranya kabur dari Herodes, tapi Maria tidak pernah ragu, bahwa Dialah Raja di atas segala raja. Ia melihat-Nya dilahirkan, tapi percaya bahwa Dia sudah ada dan kekal sejak semula. Ia menyaksikan-Nya dalam keadaan miskin, tidak memiliki kebutuhan-kebutuhan hidup yang paling pokok, tapi sekalipun demikian Maria yakin Dialah yang empunya semesta alam. Ia melihat-Nya berbaring di atas jerami, namun iman mengatakan bahwa Dialah Yang Mahaesa dan Mahakuasa. Dilihatnya Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, tapi ia percaya bahwa Dialah Kebijaksanaan yang abadi. Didengarnya Ia menangis, tapi ia percaya bahwa Dialah Sukacita Surga. Dan akhirnya Maria menyaksikan-Nya menghadapi maut, disiksa dan dihina, dipaku pada kayu salib dan meskipun iman semua orang lain terguncang, namun Maria tetap percaya teguh tanpa ragu sedikit pun bahwa Dialah Tuhan. � St. Alfonsus Liguori (1696-1787), Uskup Sant�Agata de� Goti dan Doktor Mariologi.

Sesungguhnya kekuasaan Allah tidak terbatas, tetapi tetap di bawah kebijaksanaan dan keadilan-Nya. Keadilan-Nya juga tidak terbatas, tetapi juga tunduk kepada cinta-Nya dan cinta-Nya pun tidak terbatas, tetapi tunduk kepada kesucian-Nya yang tidak ada bandingannya. Ada saling pengertian antara sifat yang satu dengan yang lain sehingga yang satu tidak mengganggu yang lain  karena masing-masing sempurna dan berdaulat penuh; begitulah sifat �tidak terbatas� yang tiada batasnya itu masing-masing bertindak dalam aturannya sendiri dan disatukan dalam persatuan Allah yang esa tanpa batas. - Beato John Henry Cardinal Newman, C.O. (1801-1890), Kardinal Gereja Katolik; dalam tulisannya �Order, The Witness and Instrument of Unity�

Yesus Kristus telah menderita segala sesuatu yang harus Ia derita. Tidak ada lagi yang dapat diberikan dari segala tindakan penderitaan-Nya. Apakah lalu penderitaan-Nya telah berakhir? Untuk Kepala penderitaan-Nya memang sudah selesai, tetapi untuk Tubuh-Nya penderitaan itu masih tetap ada. Karena Tubuh-Nya masih tetap menderita, tepatlah kiranya jika Ia menginginkan kita untuk ikut ambil bagian dalam penebusan-Nya. Kesatuan yang erat dengan Dia menuntut kita untuk bertindak demikian. Karena kita adalah Tubuh Kristus dan sebagai anggota satu yang lain, maka kita juga harus tahan menderita segala sesuatu yang diderita oleh Kepala. � St. Agustinus (354-430), Doktor Gereja dan Uskup Hippo.

�Jangan takut� sabda Yesus. Jadi selayaknya kita menyingkirkan segala rasa takut. Di antara kita tidak boleh ada yang penakut. Jika amanat Kristus �Jangan takut� harus diulang, maka selalu berkaitan dengan pekerjaan Aksi Katolik. Sebab rasa takut selalu menghambat perbuatan kita dan juga membuat kita berpandangan keliru. Jadi kuulangi lagi: buanglah rasa takut, segala macam rasa takut, kecuali satu: yaitu takut akan Allah. Itulah rasa takut yang mengatasi segala hal lainnya. Jika nda memiliki rasa takut itu, maka anda akan berani  menghadapi semua manusia juga segala rasa segan. Adapun tentang sikap berhati-hati, sikap ini harus diselaraskan dengan suara Kitab Suci yang harus selalu kita perhatikan: sikap berhati-hati anak-anak Allah [adalah sikap] berhati-hati [yang berasal] dari Roh. Jadi bukanlah sikap berhati-hati yang keluar dari kelemahan, sikap berhati-hati yang malas dan lagi tolol, egoistis dan sangat disesalkan. � Pius XI (1922-1939), Paus

Ia (Penyamun yang disalib di sebelah Yesus) melihat Yesus yang disalibkan dan ia menyembah Dia seolah-olah Ia telah berada dalam kemuliaan surgawi-Nya. Ia memandang Dia terpaku pada salib dan menyampaikan permohonannya seolah-olah Ia sudah bertahta dengan kemuliaan. Ia meliha Dia dijatuhi hukuman mati dan memohon kepada-Nya sesuatu seolah-olah Dia Raja yang kuasa. Oh, penyamun yang amat mengagumkan! Engkau melihat Dia yang disalibkan, tetapi mengangkat Dia sebagai Allah. � St. Yohanes Krisostomos (345-407), Uskup Konstantinopel dan Doktor Gereja.

Apabila kita tidak mengikutsertakan peranan Bunda Maria dalam mewartakan Injil, maka kita dapat ketahui bahwa tidak hanya hubungan saja yang terputus, tetapi juga tiadanya penghubung dalam seluruh rangkaian. Kita tidak hanya mendapati kekosongan atau terputusnya hubungan dalam struktur, melainkan juga terhapusnya dasar atau pondasinya. Kepercayaan sepanjang masa, kepercayaan seluruh dunia akan mujizat penjelmaan manusia berdasarkan atas satu kesaksian saja, atas satu suara saja yaitu suara dari Perawan yang terpuji, Maria. � Nicholas Patrick Stephen Cardinal Wiseman (1802-1865), Uskup Agung Westminster dan Kardinal Gereja Katolik dalam tulisannya �The Action of the New Testament�.

Kemuliaan Allah adalah manusia yang sungguh-sungguh hidup, terlebih lagi kehidupan manusia menjadi penampakan Allah. � St. Ireneus (130-202), Uskup Lyon

Di samping setiap orang beriman, berdiri seorang malaikat sebagai pelindung dan gembala yang akan menuntunnya kepada kehidupan. � St. Basilius Agung (330-379), Uskup Caesarea dan Doktor Gereja

Kita harus mengingat Allah lebih sering daripada tarikan napas kita. � St. Gregorius dari Nazianze (330-390), Doktor Gereja dan Uskup Nazianze

Manfaat buku-buku Kristiani sungguh besar bagi mereka yang dapat menggunakannya karena memandang buku-buku itu saja sudah membuat kecenderungan kita kepada dosa sedikit berkurang dan merangsang kita untuk percaya lebih teguh akan kebenaran. � St. Epifanius (315-403), Uskup Salamis

Pax et bonum


Creative Commons License
Kutipan Suksesor Para Rasul - 3 by Robby Kristian Sitohang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License.
Based on a work at indonesian-papist.blogspot.com.

Kutipan Para Paus dan Uskup - 3



Siapakah musuh-musuh kita? Yaitu orang-orang jahat yang menolak kehendak Allah. Maka dari itu marilah kita mengambil keputusan mutlak untuk berjuang bagi Kristus dan membaktikan diri di bawah pimpinan-Nya yang bijak. Marilah kita mengambil contoh dari mereka yang berdinas dalam tentara Romawi di bawah perintah atasannya; perhatikan disiplinnya, kesiapsiagaannya, kepatuhannya dalam menjalankan perintah. Tak terkecuali apapun pangkatnya dalam tentara, setiap prajurit sesuai dengan kedudukannya menjalankan perintah Kaisar dan atasannya. Yang kuasa tdak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan yang lemah dan sebaliknya, semuanya saling melengkapi. Marilah kita ambil tubuh kita sebagai contoh. Kepala tidak berarti apa-apa tanpa kaki; kebalikannya kaki tanpa kepalapun tak dapat berbuat apa-apa. Setiap anggota tubuh yang terkecil pun dibutuhkan dan berguna bagi tubuh secara keseluruhan. Jelasnya semua bagian bersama-sama saling membutuhkan dan pasrah pada satu tujuan untuk kesejahteraan seluruh tubuh. - St. Klemens I (88-97), Paus dan Martir, dalam surat kepada umat di Korintus tahun 96.


Imam seharusnya menilai kerasulan awam sebagai bagian hakiki dari karyanya, sedang orang beriman harus menganggapnya sebagai salah satu kewajiban hidup Kristen. - Venerabilis Pius XII (1939-1958), Paus

Iman Maria jauh melebihi iman semua manusia dan malaikat. Ia memandang Puteranya dalam kandang di Betlehem dan percaya bahwa  Dialah Pencipta Dunia. Dilihatnya Puteranya kabur dari Herodes, tapi Maria tidak pernah ragu, bahwa Dialah Raja di atas segala raja. Ia melihat-Nya dilahirkan, tapi percaya bahwa Dia sudah ada dan kekal sejak semula. Ia menyaksikan-Nya dalam keadaan miskin, tidak memiliki kebutuhan-kebutuhan hidup yang paling pokok, tapi sekalipun demikian Maria yakin Dialah yang empunya semesta alam. Ia melihat-Nya berbaring di atas jerami, namun iman mengatakan bahwa Dialah Yang Mahaesa dan Mahakuasa. Dilihatnya Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, tapi ia percaya bahwa Dialah Kebijaksanaan yang abadi. Didengarnya Ia menangis, tapi ia percaya bahwa Dialah Sukacita Surga. Dan akhirnya Maria menyaksikan-Nya menghadapi maut, disiksa dan dihina, dipaku pada kayu salib dan meskipun iman semua orang lain terguncang, namun Maria tetap percaya teguh tanpa ragu sedikit pun bahwa Dialah Tuhan. � St. Alfonsus Liguori (1696-1787), Uskup Sant�Agata de� Goti dan Doktor Mariologi.

Sesungguhnya kekuasaan Allah tidak terbatas, tetapi tetap di bawah kebijaksanaan dan keadilan-Nya. Keadilan-Nya juga tidak terbatas, tetapi juga tunduk kepada cinta-Nya dan cinta-Nya pun tidak terbatas, tetapi tunduk kepada kesucian-Nya yang tidak ada bandingannya. Ada saling pengertian antara sifat yang satu dengan yang lain sehingga yang satu tidak mengganggu yang lain  karena masing-masing sempurna dan berdaulat penuh; begitulah sifat �tidak terbatas� yang tiada batasnya itu masing-masing bertindak dalam aturannya sendiri dan disatukan dalam persatuan Allah yang esa tanpa batas. - Beato John Henry Cardinal Newman, C.O. (1801-1890), Kardinal Gereja Katolik; dalam tulisannya �Order, The Witness and Instrument of Unity�

Yesus Kristus telah menderita segala sesuatu yang harus Ia derita. Tidak ada lagi yang dapat diberikan dari segala tindakan penderitaan-Nya. Apakah lalu penderitaan-Nya telah berakhir? Untuk Kepala penderitaan-Nya memang sudah selesai, tetapi untuk Tubuh-Nya penderitaan itu masih tetap ada. Karena Tubuh-Nya masih tetap menderita, tepatlah kiranya jika Ia menginginkan kita untuk ikut ambil bagian dalam penebusan-Nya. Kesatuan yang erat dengan Dia menuntut kita untuk bertindak demikian. Karena kita adalah Tubuh Kristus dan sebagai anggota satu yang lain, maka kita juga harus tahan menderita segala sesuatu yang diderita oleh Kepala. � St. Agustinus (354-430), Doktor Gereja dan Uskup Hippo.

�Jangan takut� sabda Yesus. Jadi selayaknya kita menyingkirkan segala rasa takut. Di antara kita tidak boleh ada yang penakut. Jika amanat Kristus �Jangan takut� harus diulang, maka selalu berkaitan dengan pekerjaan Aksi Katolik. Sebab rasa takut selalu menghambat perbuatan kita dan juga membuat kita berpandangan keliru. Jadi kuulangi lagi: buanglah rasa takut, segala macam rasa takut, kecuali satu: yaitu takut akan Allah. Itulah rasa takut yang mengatasi segala hal lainnya. Jika nda memiliki rasa takut itu, maka anda akan berani  menghadapi semua manusia juga segala rasa segan. Adapun tentang sikap berhati-hati, sikap ini harus diselaraskan dengan suara Kitab Suci yang harus selalu kita perhatikan: sikap berhati-hati anak-anak Allah [adalah sikap] berhati-hati [yang berasal] dari Roh. Jadi bukanlah sikap berhati-hati yang keluar dari kelemahan, sikap berhati-hati yang malas dan lagi tolol, egoistis dan sangat disesalkan. � Pius XI (1922-1939), Paus

Ia (Penyamun yang disalib di sebelah Yesus) melihat Yesus yang disalibkan dan ia menyembah Dia seolah-olah Ia telah berada dalam kemuliaan surgawi-Nya. Ia memandang Dia terpaku pada salib dan menyampaikan permohonannya seolah-olah Ia sudah bertahta dengan kemuliaan. Ia meliha Dia dijatuhi hukuman mati dan memohon kepada-Nya sesuatu seolah-olah Dia Raja yang kuasa. Oh, penyamun yang amat mengagumkan! Engkau melihat Dia yang disalibkan, tetapi mengangkat Dia sebagai Allah. � St. Yohanes Krisostomos (345-407), Uskup Konstantinopel dan Doktor Gereja.

Apabila kita tidak mengikutsertakan peranan Bunda Maria dalam mewartakan Injil, maka kita dapat ketahui bahwa tidak hanya hubungan saja yang terputus, tetapi juga tiadanya penghubung dalam seluruh rangkaian. Kita tidak hanya mendapati kekosongan atau terputusnya hubungan dalam struktur, melainkan juga terhapusnya dasar atau pondasinya. Kepercayaan sepanjang masa, kepercayaan seluruh dunia akan mujizat penjelmaan manusia berdasarkan atas satu kesaksian saja, atas satu suara saja yaitu suara dari Perawan yang terpuji, Maria. � Nicholas Patrick Stephen Cardinal Wiseman (1802-1865), Uskup Agung Westminster dan Kardinal Gereja Katolik dalam tulisannya �The Action of the New Testament�.

Kemuliaan Allah adalah manusia yang sungguh-sungguh hidup, terlebih lagi kehidupan manusia menjadi penampakan Allah. � St. Ireneus (130-202), Uskup Lyon

Di samping setiap orang beriman, berdiri seorang malaikat sebagai pelindung dan gembala yang akan menuntunnya kepada kehidupan. � St. Basilius Agung (330-379), Uskup Caesarea dan Doktor Gereja

Kita harus mengingat Allah lebih sering daripada tarikan napas kita. � St. Gregorius dari Nazianze (330-390), Doktor Gereja dan Uskup Nazianze

Manfaat buku-buku Kristiani sungguh besar bagi mereka yang dapat menggunakannya karena memandang buku-buku itu saja sudah membuat kecenderungan kita kepada dosa sedikit berkurang dan merangsang kita untuk percaya lebih teguh akan kebenaran. � St. Epifanius (315-403), Uskup Salamis

Pax et bonum


Creative Commons License
Kutipan Suksesor Para Rasul - 3 by Robby Kristian Sitohang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License.
Based on a work at indonesian-papist.blogspot.com.

Thursday, March 29, 2012

Kutipan Para Paus dan Uskup - 2

His Holiness Benedict XVI, Vicar of Christ and Roman Pontiff
Berikut ini kembali Indonesian Papist hadirkan 12 kutipan Katolik dari Para Suksesor St. Petrus dan Para Rasul Kristus, yaitu Para Paus dan Uskup. Kutipan-kutipan ini berasal dari Suksesor Para Rasul baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup, baik yang sudah menjadi Orang Kudus maupun yang masih berjuang mengusahakan kekudusannya. Angka 12 dipilih karena jumlah Para Rasul sendiri sebanyak 12 orang, begitu juga dengan jumlah suku Israel ada 12 suku. Semoga kutipan-kutipan ini berguna dan meneguhkan.

--------------

Demikian juga dengan jiwa; bagi saya sendiri: jika saya tidak pernah mengaku dosa, maka jiwa saya terabaikan dan pada akhirnya saya selalu puas dengan diri saya sendiri dan tidak lagi mengerti bahwa saya harus senantiasa bekerja keras agar lebih baik, bahwa saya harus lebih maju. Dan pembersihan jiwa yang Yesus berikan kepada kita melalui Sakramen Pengakuan Dosa membantu kita agar suara hati kita lebih siaga, lebih terbuka dan dengan demikian, juga membantu kita untuk menjadi dewasa secara rohani dan juga sebagai manusia. Sebab itu, dua hal: pengakuan dosa hanya perlu jika kita melakukan suatu dosa berat, tetapi adalah sungguh bermanfaat mengakukan dosa secara teratur guna memelihara kebersihan dan keindahan jiwa dan agar dari hari ke hari kita menjadi dewasa dalam hidup. � Benediktus XVI, Paus dan Uskup Roma, Katekese Bapa Suci Benediktus XVI Mengenai Komuni Kudus kepada Anak-Anak Komuni Pertama St Peter's Square, 15 Oktober 2005

Ketika kita berpikir mengenai naratif dari [peristiwa] Transfigurasi, kata-kata seperti �Kemuliaan�, �kecerahan�, dan �keindahan� muncul dalam pikiran. Kata-kata ini adalah istilah yang dapat diterapkan secara langsung kepada liturgi. Seperti [yang] Paus Benediktus ingatkan [kepada] kita, terdapat hubungan intrinsik antara liturgi dan keindahan. Memang, "Keindahan yang paling benar adalah kasih Allah, yang secara definitif menyatakan diri kepada kita dalam misteri Paskah."  Ekspresi �Misteri Paskah� mensintesis inti esensial dari seluruh proses Penebusan; yang adalah puncak dari karya Kristus. Liturgi pada gilirannya mengandung,�karya� Kristus ini, karena melalui liturgi karya Sang Penebus kita diaktualisasikan. Inilah mengapa liturgi, sebagai bagian dari Misteri Paskah, adalah �ungkapan yang luhur dari Kemuliaan Allah dan, dalam arti tertentu, sekilas surga di bumi. Pengenangan akan kurban penebusan Kristus  mengandung sesuatu keindahan yang Petrus, Yakobus, dan Yohanes lihat ketika Sang Guru, dalam perjalanannya ke Yerusalem, berubah rupa (transfigurasi) di hadapan mata mereka (bdk. Mrk 9:2). Keindahan, oleh karena itu, bukanlah dekorasi semata melainkan merupakan elemen penting dari tindakan liturgis, karena keindahan merupakan sebuah atribut Allah sendiri dan wahyu-Nya. Pertimbangan-pertimbangan ini hendaknya membuat kita menyadari kepedulian diperlukan bila tindakan liturgi adalah untuk merefleksikan (mencerminkan) kemegahan yang dibawanya.  Itulah yang dikatakan: Liturgi  ... akan menjadi indah ketika liturgi itu benar dan otentik, ketika kemegahan yang dibawanya benar-benar tercerminkan. � Antonio Cardinal Ca�izares Llovera, Kardinal, Uskup Agung Toledo (Spanyol) dan Kepala Kongregasi Penyembahan Ilahi dan Disiplin Sakramen, dalam Paper for the presentation of the book by Msgr. Guillaume Derville.

Proses inkarnasi (Sabda yang menjadi manusia) perlu diwartakan dan diwujudkan terus-menerus. Terjun ke tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan terang dan sahabat menuju kepada suatu kehidupan yangdamai dan sejahtera merupakan sebuah langkah yang perlu diambil. Siapa pun yang hendak melayani masyarakat, perlu mengambil langkah terjun langsung (masuk dan terlibat serta bekerja ) dalam suka duka kehidupan mereka yang hendak dibantu.  Mereka yang hendak menolong siap menjadi �roti� yang dipecah-pecah dan dibagi-bagikan untuk menjadi �makanan� demi kehidupan mereka. Artinya, pengorbanan, kerja berat, mencari jalan keluar dan mengambil langkah awal dan mengolah semuanya itu, merupakan sebuah keharusan yang muncul dari kedalaman diri, bukan karena paksaan dari pihak lain. Peristiwa inkarnasi dan pemecahan roti merupakan kebutuhan nyata masyarakat pada jaman ini, dan hal ini dapat menjadi kekuatan dan sumber kemajuan di banyak bidang kehidupan. - Nicholaus Adi Seputra, MSC., Uskup Agung Merauke, dalam artikel Membumikan Sabda Tuhan

Dalam kerangka perintah cintakasih sesama inilah kita telah berikrar bahwa tahun 2012 adalah Tahun Persaudaraan Sejati dan Kerukun�an �U�mat Beragama. Pantaslah kita memeriksa apakah kita, dalam hal i�ni, mem���punyai le�bih banyak ke�kurangan atau keutamaan. Perbuatan-perbuatan cintakasih adalah tujuan dari puasa dan ulah-ta�pa. Kita pantas lebih memperhatikan saudara-saudari kita yang lebih ber�kebutuhan. Masih banyak dari sesama kita yang menderita kurang ma�kan, kurang pakaian, kurang biaya kesehatan. Inilah masanya ki�ta meng�a�mal�kan sabda Tuhan: Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku ma��kan; ke�tika A��ku haus, kamu memberi aku minum ...; ketika Aku te�lan���jang, kamu mem�beri Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat A��ku (Mt 25:35-36). Untuk menunaikan perintah Tuhan ini, terutama pada masa puasa-prapaska, pantaslah kita melakukan perbuatan-perbu�atan amal seperti i�tu. Hal itu kita lakukan secara perorangan dan langsung bagi mereka yang �kurang beruntung. - Anicetus B. Sinaga, OFM. Cap., Uskup Agung Medan, dalam Surat Gembala Prapaska Keuskupan Agung Medan 2012

Saya tidak mengambil kesenangan akan makanan yang dapat rusak atau kesenangan hidup. Saya ingin roti dari Allah yaitu Daging Kristus (Flesh of Christ)  yang adalah keturunan Daud dan untuk minuman, saya ingin Darah-Nya yang adalah cinta yang tak dapat rusak. � St. Ignasius dari Antiokia, Uskup Antiokia dan Murid St. Yohanes Rasul Penulis Injil, dalam Suratnya kepada Gereja di Roma.

Keakraban atau ikatan cintakasih dengan Tuhan memberi dampak besar dalam iman. Hal ini hanya akan terjadi apabila Yesus diutamakan di dalam hidup. Apabila Dia berada di tempat utama, segala godaan dapat ditangkis. Biarpun godaan itu hanya kecil tetapi tanpa kesatuan erat dengan Dia, ia (godaan itu, red) pasti menjatuhkan kita dengan mudah. - Cornelius Piong, Uskup Keningau (Malaysia)

Selama delapan puluh enam tahun aku telah mengabdi kepada Kristus dan Ia tidak pernah mengkhianatiku. Bagaimana mungkin aku akan mengutuki Raja dan Juruselamatku? - St. Polikarpus dari Smirna, Uskup Smirna dan Murid St. Yohanes Rasul Penulis Injil, Pernyataannya pada saat akan dimartir.

Kita sering mendekati Maria di dalam doa karena kedekatannya dengan Tuhan kita dan kita tahu bahwa Maria berada di samping kita saat kita membuka hati kita kepada Allah. Maria menjawab permintaan-permintaan doa kita kepadanya sebagai seorang ibu dan kita mengakui ia sebagai Bunda Gereja. Sebagai Bunda Kristus, Maria juga adalah guru pertama dan adalah dari ia, Dia (Yesus Kristus) dalam kodrat manusia-Nya belajar apa artinya dicintai tanpa syarat. Maria mengajarkan anak-Nya, Sabda yang telah menjadi daging, bagaimana berdoa dan seperti guru-guru terbaik, Maria mulai belajar pula dari Putera-Nya. Dalam cara ini kita melihat bagaimana Maria menjadi murid pertama Tuhan yang dekat dengan-Nya selama tahun-tahun hidupnya yang tersembunyi namun berbuah, mencatat dan merenungkan sebagai ibu bagaimana cara Dia bersikap dengan orang lain dan hal-hal yang Dia lakukan dan katakan. � Bernard Longley, Uskup Agung Birmingham (Inggris), Homili pada Malam Vigili Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda, 7 Desember 2009

Kemuliaan Allah adalah manusia yang sungguh-sungguh hidup, terlebih lagi kehidupan manusia menjadi penampakan Allah. � St. Ireneus dari Lyon, Uskup Lyon dan Murid St. Ignatius dari Antiokia dan St. Polikarpus dari Smirna.

Kehidupan yang benar dan sejati ialah: Bapa, melalui Putra, dan dalam Roh Kudus, mencurahkan anugerah-anugerah surgawi-Nya kepada segala sesuatu tanpa kecuali. Melalui kerahiman-Nya, kita manusia juga menerima janji hidup ilahi yang tak dapat diragukan lagi. � St. Sirillus dari Yerusalem, Uskup Yerusalem dan Doktor Gereja Universal.

Kehidupan batin seorang imam Katolik ditentukan oleh janji-janjinya, yang dimotivasi oleh iman dan cinta kasih, untuk hidup murni sebagai seorang selibat dan menaati uskup. Melanggar janji-janji tersebut menghancurkan panggilannya dan melukai Gereja. � Francis Cardinal George, OMI., Kardinal dan Uskup Agung Chicago, dalam suratnya yang berisi informasi penonaktifan terhadap seorang imam Katolik yang mengajarkan ajaran yang menyimpang.

Sangat mungkinlah berdoa bahkan di tengah-tengah pasar atau sementara berjalan sendirian. Mungkin pula di tengah-tengah transaksi bisnis, sementara membeli atau menjual, atau bahkan sewaktu memasak. � St. Yohanes Krisostomus, Uskup Konstantinopel dan Doktor Gereja Universal.

Pax et Bonum

Wednesday, March 21, 2012

Kutipan Para Paus dan Uskup - 1


Mulai minggu ini, setiap hari Kamis Indonesian Papist akan membagikan 12 kutipan pilihan dari Pengganti-pengganti Para Rasul (yaitu Para Paus dan Uskup) baik yang masih hidup atau sudah meninggal. Angka 12 dipilih karena jumlah Para Rasul sendiri sebanyak 12 orang, begitu juga dengan jumlah suku Israel ada 12 suku. Semoga kutipan-kutipan ini berguna dan meneguhkan. 
--------------------

�Saudara-saudari yang terkasih, setelah Paus Yohanes Paulus II yang agung, para kardinal telah memilih saya � seorang pekerja yang sederhana dan rendah hati di ladang anggur Tuhan.� - Benediktus XVI, Paus dan Uskup Roma, Pernyataan saat Memberi berkat Urbi et Orbi yang pertama setelah terpilih menjadi Paus

�Adalah penting supaya kita juga mempersiapkan dengan baik untuk menerima Komuni Kudus. Kita menjalankan puasa Ekaristis, minimal satu jam. Kita mencari pengampunan akan dosa-dosa kita, melalui doa-doa pertobatan Misa dan melalui Sakramen Tobat, terutama setiap kali kita sadar akan dosa besar [kita].� Vincent Nichols, Uskup Agung Westminster (Inggris), dalam Surat Pastoral kepada umat Katolik di Keuskupan Agung Westminster mengenai Penerimaan Komuni Kudus.


�Seperti dikatakan Konsili Vatikan II : keluarga katolik harus menampakkan hidup dan kehadiran Kristus penebus serta wajah Gereja yang sebenarnya. Dengan lain perkataan, setiap keluarga harus merupakan gereja mini, gereja domestik. Keluarga adalah wadah persekutuan iman, tempat subur bagi pertumbuhan iman anak. Bila di sana ada cinta kasih, kesatuan, dan keharmonisan (liturgia), bila keluarga itu merayakan iman dengan doa baik pribadi maupun bersama, bila keluarga itu mewujudkan pelayanan dengan penuh perhatian (diakonia), bila keluarga itu berani memberikan kesaksian tentang imannya (martyria) dan bila peduli pada pengetahuan agama anaknya dengan mengisahkan Yesus kepada mereka (kerigma). Di dalam gereja mini itulah para bapak dan ibu selaku wakil Kristus menjadi pemimpin dan pendamping anak-anak yang menjadi anggotanya. Oleh karena itu para bapak dan ibu selalu bercermin pada Kristus sendiri bagaimana Ia mencintai GerejaNya, membimbing dan mendidik murid-muridNya; para bapak dan ibu pun tahu bagaimana harus mencintai keluarga, membimbing dan mendidik anak-anak yang bersama-sama mewujudkan Gereja Mini itu di tengah keluarga mereka.� - Michael Cosmas Angkur, OFM., Uskup Bogor, dalam Surat Gembala Prapaskah 2012 kepada seluruh umat Katolik di Keuskupan Bogor.

�Persatuan dengan Gereja Katolik adalah tujuan Ekumenisme. Persatuan yang kelihatan dengan Gereja Katolik dapat dibandingkan dengan sebuah ansambel orkestra. Beberapa instrument dapat memainkan seluruh nada, seperti sebuah piano. Tidak ada satu pun nada yang piano miliki yang biola, harpa, flute atau tuba tidak miliki. Tetapi ketika seluruh instrumen ini memainkan nada-nada yang piano itu miliki, nada-nada tersebut diperkaya dan diperbesar. Hasilnya adalah simfonis, persekutuan penuh. Seseorang mungkin dapat berkata bahwa gerakan ekumenis menginginkan berpindah dari kakofoni menjadi simfoni, dengan semuanya memainkan nada-nada kejelasan doktrinal yang sama, paduan nada eufonis yang sama dari aktivitas pengudusan, menjalankan ritme perilaku Kristiani dalam tindakan kasih dan mengisi dunia dengan suara yang indah dan mengundang dari Sabda Allah. � Adalah kehendak Allah bahwa mereka yang kepadanya Sabda Allah ditujukan, yaitu dunia, seharusnya mendengar sebuah melodi menyenangkan yang dibuat indah oleh kontribusi-kontribusi dari berbagai banyak instrumen yang berbeda.� � William Cardinal Levada, Kardinal dan Kepala Kongregasi Ajaran Iman

Ketika kita berdoa, suara hati harus lebih didengarkan daripada [suara] yang berasal dari mulut.St. Bonaventura (1221-1274), Uskup Albano, Kardinal dan Doktor Gereja

�Betapa besar dan sungguh agunglah Engkau, ya Allah. � Engkau telah menciptakan kami untuk Diri-Mu, dan tidak tenanglah hati kami sampai kami beristirahat dalam Engkau� � St. Agustinus (354-430), Uskup Hippo dan Doktor Gereja

�Segala sesuatu dalam pelayanan sosial Katolik berawal dan berakhir bersama Yesus Kristus. Jika tidak, maka [pelayanan social] itu bukan Katolik. Dan bila karya sosial kita tidak Katolik secara mendalam, penuh keyakinan dan jelas dalam identitasnya, maka kita sebaiknya berhenti menggunakan kata �Katolik�.� � Charles J. Chaput, OFM. Cap., Uskup Agung Philadelphia

�Didasari oleh pengalaman itu, pada kesempatan Sinode Timur Tengah ini kami berani menyampaikan suatu permohonan kepada saudara-saudara kami dalam Gereja-gereja yang belum berada dalam persekutuan penuh dengan Paus Roma, untuk memantapkan diri dalam dialog teologis pada berbagai tingkatan. Kami meminta mereka, agar sambil menunggu persatuan yang penuh dan sempurna dengan Roma, untuk mengakui Paus Roma sebagai primus inter pares, sebagai simbol persatuan Kristen sesuai dengan identitas dari setiap Gereja dan tradisinya secara khusus dalam cara pemerintahan gerejani masing-masing.� - Gregorios III Laham, Patriark Antiokia untuk Gereja Katolik Yunani-Melkite, dalam Pertemuan Para Waligereja Katolik Timur di Roma.

�Kehidupan dari para martir iman menemukan pusat dan sumbernya dalam kurban Ekaristi, dalam adorasi Ekaristi, dan dalam segala bentuk devosi Ekaristi, terutama kunjungan kepada Sakramen Mahakudus dan komuni spiritual sepanjang hari.� � Raymond Cardinal Burke, Kardinal dan Kepala Supreme Tribunal of the Apostolic Signatura (Semacam Mahkamah Agung di dalam Gereja Katolik)

�Marilah kita dengan setia meneruskan ke cucu kita teladan kebajikan yang telah kita terima dari nenek moyang kita.� � St. Petrus Damianus, Uskup Ostia, Kardinal dan Doktor Gereja

�Kedekatan dan persatuan para imam dengan Kristus, agar mereka dapat membawa Kristus kepada umat. Maka amat penting bahwa para imam menjadi manusia rohani dan memiliki caritas pastoralis (kasih kegembalaan, red) yang dalam, yang mengasihi umatnya. Maka para imam juga mesti dekat dengan umat, dapat merasakan kebutuhan umat, dan (dapat, red) bekerjasama dengan DPPI, bukan single fighter.� � Ludovicus Simanullang, OFM. Cap., Uskup Sibolga, dalam  wawancara dengan Warta Keuskupan Sibolga

�Liturgi merupakan doa yang didoakan sepanjang sejarah gereja, maka liturgi tidak dapat diubah-ubah sesuka hati. Selain itu, liturgi merupakan doa seluruh Gereja yang tersebar di segala penjuru dunia: setiap orang Kristiani, terlepas dari tempat tinggalnya, setiap kali memasuki sebuah gereja untuk merayakan liturgi seharusnya merasa berada di rumah sendiri. Kita mesti merayakan liturgi yang tidak boleh kita ubah sesuai dengan selera kita, melainkan sebagai sebuah realitas yang lebih besar dari diri kita, sebagaimana sering dikatakan oleh Bapa Suci Benediktus XVI.� � Antonio Guido Filipazzi, Nuncio untuk Indonesia, dalam Homili Misa Pemberkatan Katedral Keuskupan Tanjung Selor (sumber tradisikatolik.blogspot.com)

Pax et Bonum

Recent Post