Doa/ibadat Jalan Salib dalam Gereja Katolik kini menjadi bagian tak terpisahkan dari tempat-tempat peziarahan katolik, misalnya Gua Maria atau Gereja. Jarak antar perhentian dalam Jalan Salib dimodifikasi disesuaikan dengan situasi dan kondisi tempat peziarahan. Tetapi yang terpenting dalam melakukan setiap ziarah dan/atau jalan salib adalah kesadaran bahwa hidup kita di dunia inipun adalah sebuah peziarahan, sebuah perjalanan menuju Tuhan, maka Tuhanlah seharusnya yang menjadi tujuan dari setiap kegiatan/karya dalam peziarahan ini, dalam kesadaran itu pula dibangun semangat untuk peduli pada sesama teman sepeziarahan di dunia ini.
14 PERHENTIAN JALAN SALIB UMUMNYA
Sudah dikenal luas saat ini terdapat 14 perhentian Jalan Salib yang menggambarkan proses penyaliban, dimulai dari penjatuhan hukuman mati yang tidak adil oleh Pilatus sampai dengan Yesus dimakamkan. Perhentian-perhentian itu adalah sebagai berikut :
- Yesus dihukum mati
- Yesus memanggul salib
- Yesus jatuh untuk pertama kalinya
- Yesus berjumpa dengan ibunya
- Yesus ditolong Simon dari Kirene
- Wajah Yesus diusap oleh Veronica
- Yesus jatuh untuk kedua kalinya
- Yesus menghibur wanita-wanita yang menangisinya
- Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
- Pakaian Yesus ditanggalkan
- Yesus disalibkan
- Yesus mati di salib
- Yesus diturunkan dari salib
- Yesus dimakamkan
Doa jalan salib secara umum (di luar masa khusus) dapat dibaca dan direnungkan di buku Puji Syukur atau yang online dapat dilihat di http://www.ekaristi.org/stasi/. Akan tetapi pada Masa Prapaskah biasanya renungan untuk tiap peristiwa jalan Salib disesuaikan dengan tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) pada tiap Keuskupan. Untuk tahun 2011 ini tema APP di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) adalah: Mari Berbagi, maka permenungan untuk tiap perhentian Jalan Salib juga berorientasi pada tema APP tahun 2011: �Mari Berbagi�. Buku Jalan Salib sesuai tema APP untuk tiap keuskupan dapat diperoleh di paroki setempat.
14 PERHENTIAN JALAN SALIB SESUAI ALKITAB
Sebagai sebuah doa dan permenungan, kisah sengsara, penyaliban dan kematian Yesus dalam jalan salibNya tidak akan habis digali, dan menjadi sumber semangat dan insirasi yang membaharui hidup kita sebagai orang-orang yang percaya pada karya penebusan yang telah dilakukan oleh Yesus. Tetapi memang harus diakui bahwa ada beberapa perhentian dalam Jalan Salib yang tidak dimuat dalam Kitab Suci (Injil), tetapi disusun berdasarkan tradisi Gereja dan pengalaman iman para peziarah di tanah suci. Keberadaan perhentian-perhentian yang tidak dimuat dalam Injil suci sering menjadi �batu sandungan� bagi umat kristen denominasi yang menganggap Jalan Salib adalah doa/ibadat khas Katolik. Padahal seperti saya yakini di atas, Jalan Salib Tuhan Yesus Kristus adalah sebuah perjalanan rohani semua umat yang percaya dan mengikuti Yesus: �
Tentang perhentian-perhentian yang tidak dimuat dalam Kitab Suci dijelaskan dengan sangat baik oleh Fr. Victor Hoagland, CP. Dan dimuat dalam www.indocell.net/yesaya (lihat keterangan di bawah).
Untuk memenuhi kebutuhan ini sebenarnya telah disusun sebuah Jalan Salib baru dengan 14 Perhentian sesuai Kitab Suci. Perhentian-perhentian Jalan Salib kembali ke napak tilas para peziarah tanah suci dan Jalan Salib mula-mula yang ditetapkan oleh para biarawan Fransiskan (lihat Sejarah dan Asal Mula Jalan Salib), yaitu dimulai dari Taman Zaitun, Pengadilan Yesus dan penyangkalan Petrus, sampai Sengsara, Penyaliban, Kematian dan Penguburan Yesus. Semuanya disusun berdasarkan nas yang ada dalam Injil Kanonik. Berikut 14 Perhentian Jalan Salib sesuai Kitab Suci :
- Sakrat maut di kebun Zaitun
- Pengkhianatan oleh Yudas dan penangkapan Yesus
- Kristus dihukum oleh Sanhedrin
- Kristus disangkal oleh Petrus
- Kristus dihukum mati oleh Pilatus
- Kristus didera dan dimakhkotai duri
- Kristus dibebani dengan salib
- Kristus ditolong oleh Simon dari Kirene
- Kristus bertemu dgn waniita Yerusalem yang menangis
- Kristus disalibkan
- Kristus menjanjikan kerajaan kepada si penjahat baik
- Kristus tergantung di salib menyapa ibu-Nya dan murid-Nya
- Kristus mati di salib
- Kristus diturunkan dari salib dan dikuburkan
Saya yakin Anda dapat menyusun sendiri perikop yang berkaitan dengan peristiwa yang direnungkan dalam setiap perhentian tersebut. Pembacaan perikop/kutipan Kitab Suci dapat dibaca pada waktu perhentian. Sementara renungan untuk tiap perhentian dan/atau doa-doa pribadi/kelompok dapat disusun berdasarkan intensi atau tujuan dari pribadi/kelompok yang melakukan Jalan Salib.
Tentang Perhentian-perhentian yang tidak Disebutkan dalam Injil
(Untuk penjelasan bagian ini dikutip dari: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Victor Hoagland, CP.)
Kisah sengsara Yesus dalam Injil - terutama sekali tulisan St Lukas - menjadi sumber bagi sebagian besar dari keempatbelas perhentian Jalan Salib tradisional. Peristiwa Yesus dijatuhi hukuman mati oleh Pilatus, Yesus memanggul salib-Nya, Simon dari Kirene membantu memanggul salib, perempuan-perempuan yang menangisi-Nya, pakaian Yesus ditanggalkan, Yesus disalibkan, Yesus wafat, Yesus diturunkan dari salib dan dimakamkan, semuanya dicatat dalam Kitab Suci.
Tetapi bagaimana dengan peristiwa-peristiwa yang tidak disebutkan dalam Injil? Misalnya peristiwa Yesus berjumpa dengan Maria, Bunda-Nya; Veronika mengusap wajah Yesus; Yesus jatuh sebanyak tiga kali? Dari manakah kisah-kisah ini berasal? Tampaknya kisah-kisah tersebut berasal dari para peziarah perdana yang mengunjungi Yesusalem.
Yesus berjumpa dengan bunda-Nya, Yesus jatuh tiga kali
Menurut Injil Yohanes, Bunda Maria berdiri dekat Salib Yesus (Yoh 19:25-27). Tidakkah Bunda Maria termasuk dalam rombongan yang mengikuti-Nya dalam perjalanan-Nya ke Kalvari, dan tidak mungkinkah mereka bertemu dalam perjalanan itu? Para peziarah yang napak tilas di sepanjang Via Dolorosa (=Jalan Sengsara) yakin dengan pasti akan hal tersebut.
Yesus tentulah teramat lemah selama sengsara-Nya. Jika tidak demikian, mengapakah Simon dari Kirene dipaksa untuk membantu memanggul salib-Nya? Bukankah penderaan yang dilakukan oleh para prajurit Pilatus demikian dahsyatnya? Para peziarah yang melewati Via Dolorosa dengan pasti menyimpulkan bahwa Yesus jatuh lebih dari satu kali oleh sebab kondisi-Nya yang sedemikian lemah. Sementara para peziarah sendiri menapaki jalan Yerusalem yang sulit serta berliku-liku, mereka yakin bahwa pastilah Ia jatuh berulang kali.
Kisah Veronika
Kisah Veronika tidak diceriterakan dalam Injil mana pun, tetapi dicatat dalam tulisan-tulisan apokrip. Kisah Pilatus dari abad kedua mencatat bahwa seorang perempuan bernama Veronika (Bernice, dalam bahasa Yunani) adalah perempuan yang sama dengan yang telah disembuhkan Yesus dari sakit pendarahan (Mat 9:20:22). Perempuan itu datang pada saat Yesus diadili di hadapan Pilatus untuk menyatakan bahwa Ia tidak bersalah.
Versi sesudahnya tentang kisah tersebut yang berasal dari abad keempat atau kelima mencatat bahwa Veronika memiliki sepotong kain dengan gambar Wajah Yesus. Para peziarah Barat kembali ke Eropa dan menceritakan kisah tentang Veronika. Oleh karena devosi Jalan Salib berkembang pada akhir abad pertengahan, kisah Veronika dikenangkan dalam perhentian keenam: Veronika mengusap Wajah Yesus dalam perjalanan-Nya ke Kalvari dan Yesus meninggalkan gambar wajah-Nya di kerudung Veronika. Reliqui dengan gambar Wajah Yesus, yang dikenal sebagai �Kerudung Veronika�, dihormati di Gereja St. Petrus di Roma sejak abad kedelapan.
Veronika dan perempuan-perempuan lain yang melayani Yesus
Para perempuan memainkan peranan penting dalam Jalan Salib. Sesungguhnya, Injil memberikan kesan yang baik tentang mereka sepanjang kisah sengsara. Dua Injil mengawali kisah sengsara dengan ceritera tentang seorang perepmpuan tak dikenal yang meminyaki kepala Yesus dengan minyak wangi yang mahal harganya di rumah Simon si kusta, pada saat yang sama Yudas dan imam-imam kepala bersekongkol untuk membunuh Dia (Mat 26:6-13; Mark 14:3-9).
Dalam perjalanan-Nya ke Kalvari, �Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia.� (Luk 23:27). Sementara di Kalvari, �Ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh� (Mat 27:55). Para perempuan menghadiri pemakaman-Nya: mereka �ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan. Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. (Luk 23: 55-56). Pada pagi Paskah, mereka datang untuk meminyaki Tubuh-Nya, tetapi mendapati bahwa makam telah kosong (Mat 28:1-10; Yoh 20:1-10).
Pada zaman Yesus, para perempuanlah yang biasa menghibur mereka yang menjelang ajal serta menguburkan mereka yang meninggal. Kisah sengsara dalam Injil menunjukkan bagaimana para perempuan menunaikan tugas-tugas mereka. Sungguh, Veronika memenuhi gambaran Injil secara mengagumkan - seorang perempuan yang mengulurkan tangannya kepada mereka yang menderita serta menemukan wajah Tuhan yang tersembunyi di sana.
Sumber :
No comments:
Post a Comment