WASHINGTON D.C (AS) - Survey geologi yang dipublikasikan di jurnal ilmiah International Geology Review bulan Mei 2012 menyatakan Yesus Kristus disalibkan pada Jumat, 3 April, pada tahun 33.
Tahun dari penyaliban Kristus telah lama menjadi debat dikalangan agamawan dan para sarjana sejarah ini akan terpecahkan ketika para ahli geologi dengan berhasil menyatakan bahwa mereka telah mendapatkan tahun yang tepat dari peristiwa tersebut.
"Hari dan tanggal dari penyaliban telah dikenal dengan tingkat ketepatan yang disepakati bersama. Tetapi tahunnya tetap menjadi pertanyaan," ujar pakar geologi Jefferson Williams dari SuperSonic Geophysical, sebuah institut geologi yang bermarkas di California, Amerika Serikat kepada Discovery News pada Kamis (24/05/2012).
Bersama para ahli geologi dari Jerman, yang mayoritas berasal dari kelompok humanis dan atheis ini, William menyatakan hasil penelitian didapati dari penelitian dan pembelajaran mendalam terhadap sampel tanah yang berada di wilayah pantai Ein Gedi Spa, pesisir barat laut Mati, 20 kilometer dari bukit Golgota, kota Yerusalem, tempat dimana Yesus Kristus disalibkan.
Sampel tanah tersebut menurutnya diteliti guna membuktikan adanya aktifitas gempa pada abad pertama. Alhasil, ada dua gempa bumi yang tercatat telah terjadi pada tahun ketika Pontius Pilatus menjadi penguasa Yudea yakni sekitar tahun 26 hingga 36 sebelum masehi.
Para ahli menggunakan data kegempaan dengan dasar kesaksian yang terambil dari Alkitab, terutama pada Injil Matius pasal 27 yang dengan jelas mengungkapkan adanya aktifitas gempa ketika Yesus Kristus disalibkan.
"Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatkah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah," tulis firman Tuhan pada Matius pasal 27 ayat 50 dan 51.
Dengan menganalisa catatan aktifitas gempa yang terjadi dalam ribuan tahun ditempat itu bersama dengan data-data astronomi, serta sumber-sumber catatan dari Alkitab dan catatan sejarah sekuler lainnya, para ilmuan menentukan hari dan tanggal terjadinya penyaliban adalah Jumat, 3 April 33.
Berikutnya mereka menyatakan akan meneliti peristiwa alam lainnya yang terjadi dalam sehari penyaliban, yakni kegelapan.
Tiga dari empat Injil kanon melaporkan adanya kegelapan dari pukul 12 siang hingga 3 sore. Perkiraan awal mereka, hal ini terjadi akibat adanya badai pasir. Namun guna menvalidkan teorinya, William bersama rekan-rekannya menyatakan akan menyelidiki sedimen dari badai pasir yang berada di lapisan tanah dari penyelidikan mereka.
No comments:
Post a Comment