Latest News

Saturday, November 2, 2013

HIDUP BERMAKNA: MENDESAK DIRI MEWUJUD DALAM PRAKSIS KASIH DAN DAMAI

subak-2.jpg
HIDUP BERMAKNA: MENDESAK DIRI MEWUJUD DALAM PRAKSIS KASIH DAN DAMAI
 1 Petrus 3:8-12

Anda hanya hidup sekali,
tetapi jika Anda melakukannya dengan benar dan baik,
sekali saja sudah cukup…
Saudara, apa yang terutama kita tunjukkan dari diri kita sebagai orang percaya?, barangkali ada orang sudah merasa cukup setelah ia sudah datang beribadah, telah memenuhi segala kewajiban ritus-ritus agamanya. Hal yang terutama adalah hidup di dalam kasih dan kebenaran, sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang yang benar. Orang benar itu senantiasa menjauhkan dirinya dari berbagai kejahatan dan mencondongkan dirinya kepada perbuatan baik. Memang tidak mudah hidup dan berbuat benar, tetapi bukan berarti kita tidak mampu melakukanya, orang benar itu akan selalu dibimbing dan disertai oleh Tuhan. PenyertaanNya menjadi jaminan, bahwa orang benar akan menang oleh karena kebenaranya, namun orang jahat akan mati oleh karena kejahatanya.
Saudara, sebagai orang percaya perlu sekali menumbuhkan niat baik bukan sebaliknya dan mau sungguh-sungguh melakukanya, bukan hanya soal berteori namun melakukanya sehingga terbangun hubungan yang harmonis dengan sesama. Menumbuhkan rasa simpati dengan turut merasakan perasaan orang lain, dan mau turut memikul beban orang lain, bukan hanya sekedar memberi penghiburan namun turut merasakan apa yang dirasakan sesama. Hidup mengasihi adalah ciri utama dari pengikut Kritus, yaitu kasih yang mau berkorban. Yang saling mengasihi tidak akan saling membenci, atau saling menyakiti apalagi mendendam.  Memaafkan  serta mau mengampuni kesalahan orang lain bukan membuat nilai hidup kita menjadi rendah, tetapi itulah hidup yang penuh makna diinginkan Tuhan. Begitu sulit rasanya melupakan kesalahan orang lain sehingga sampai ada orang yang sampai matipun tidak mau memaafkan, tetapi rasanya begitu mudahnya orang melupakan kebaikan yang telah diterimanya dari sesamanya.
Saudara, siapa yang ingin menerima kebahagiaan?, tentu semua orang mengiginkanya, tetapi ingin bahagia ada syaratnya yaitu cintailah hidupmu dan hidup sesamamu dengan mengandalkan cinta kasih Tuhan. Dia sumber cinta dan kebahagiaan, tetapi itu tidak akan dimiliki apabila tidak dicari dan diusahakan. Jagalah apa yang baik apa itu melalui perkataan dan tingkah laku, dan dengan segala kemampuanmu berusahalah terus melakukan yang baik itu, sehingga Tuhan akan selalu membimbingmu untuk berbuat baik dan mengatakan apa yang benar. Hati, pikiran dan jiwa butuh cahaya penerang supaya tidak digelapkan oleh kuasa dosa itu, cahaya terang itu adalah Firman Tuhan, itu artinya tetap berpegang dan hidup di dalam firmanNya menjadi kunci sukses untuk hidup bahagia. Tuhan Yesus telah mencerahkan hati, pikiran dan jiwa kita agar senantiasa terus bertumbuh dan menghasilkan buah-buah yang baik sehingga dapat dinikmati dan dipergunakan untuk membangun hidup yang bermakna dan yang selalu tertuju pada  karakter Kristus.
Saudara, hidup di dunia ini hanya sekali, jadi tanamlah kebaikan dan itulah yang menjadi dokumen hidup kita yang dapat diingat dan diteladani oleh orang lain, jadi walaupun kita sudah tiada tetapi ada nilai hidup yang kita tinggalkan. Perbuatan baik walaupun sulit dilakukan itu tidak akan lenyap tetapi suatu saat akan tumbuh dan memberi makna untuk membangun hidup bahagia ke depan. Mari kita menjaga hati, jiwa dan pikiran agar tetap di dalam kekudusan Tuhan. Dia yang menciptakan kita sempurna, maka jadilah sempurna, dengan segala kerendahan hati aku memohon, sempurnakanlah sukacitaku ini, hiduplah di dalam kasih dan berdamai dengan semua orang. Amin.
Source : haumanarata.wordpress.com

No comments:

Post a Comment

Recent Post