Patung Maria Wahyu Ibuku Giri Wening |
Taman Maria Giri Wening (TMGW) yang berada di Lingkungan Sengonkerep kini terus berbenah. Kabarnya, ratusan juta rupiah telah digelontorkan untuk mempercantik taman Maria yang dulu bernama Watu Gedheg itu.
Prodiakon Paroki Wedi asal Lingkungan Sengonkerep, Antonius Kamto Hartono, menyampaikan untuk membangun tempat ziarah itu sampai sekarang diperkirakan sudah menghabis sekitar Rp 700 juta.�Yang berupa bantuan uang (cash) sekitar Rp 280 juta. Sedangkan bantuan yang lain berupa barang, seperti kabel,alat listrik, pralon, besi untuk canopy dan pagar,dan sebagainya,� katanya usai Misa Paskah Lingkungan Sengonkerep di Kapel Sengonkerep, Senin (25/4) lalu.
Pak Kamto menambahkan, mewakili umat Sengonkerep, ia menyampaikan terima kasih kepada para donator, khususnya kepada Pak Heri Guntoro dari Solo Baru yang telah membantu membangun tempat ziarah ini. �Kalau tidak ada beliau-beliau, mungkin saja Taman Maria Giri Wening belumseperti ini,� ucapnya seraya bersyukur.
Setelah dipoles di sana-sini, TMGW kini makin nampak cantik. Sekarang sudah ada bangunan untuk altar, ada pendopo untuk umat, dan akan dibangun taman Golgota.
Sekadar informasi, setiap Minggu Kliwon malam (malam Senin Legi) di taman Maria ini digunakan untuk kegiatan doa bersama umat Lingkungan Sengonkerep dan Serut. Anda penasaran? Silakan kunjungi TMGW ini�
Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening, Simbol Hati Umat Sengonkerep
Akhirnya, setelah 45 menit melewati jalan menanjak dengan tikungan yang tajam ditambah panas terik sang surya yang menyengat di kulit, sampai juga kami bertiga tiba di Kapel Sengonkerep. "Panas dan tidak ada sinyal HP sama sekali mas!!", menggerutu salah satu teman yang baru pertama kali datang ditempat ini.
Perlu diketahui, Lingkungan Sengonkerep ini terletak dideretan pegunungan seribu yang berbatasan langsung antara Kabupaten Klaten dan Gunung Kidul. Tepatnya di Dukuh Sengonkerep, Kelurahan Sampang, Kecamatan Gedangsari. Lingkungan yang umat katolik-nya berjumlah 38 kepala keluarga, dengan mayoritas bekerja sebagai petani, merupakan salah satu lingkungan terisolir yang menjadi bagian dari Paroki Wedi. Sulitnya air bersih dan medan yang berat, menjadi warna tersendiri dalam keseharian umat lingkungan yang sedang bebenah mendirikan tempat ziarah baru ini.
Seturut rencana, kedatangan kami untuk melakukan survei lokasi kegiatan "weekend" OMK Wedi. Kemudian tampak dari kejauhan, seorang lelaki setengah baya dengan senyum ramah mengembang menyambut kedatangan kami. Sambil berjabat tangan dan memperkenalkan diri, Bapak Antonius Sukamto namanya, mempersilakan kami masuk kerumahnya yang tak jauh dari Kapel. Setelah sedikit berbasa-basi akan maksud kedatangan kami, sejurus kemudian, sang empunya rumah mengajak kami menuju lokasi Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening.
Monsinyur Edmun Woga CSsR memimpin doa pemberkatan |
No comments:
Post a Comment