PAUS terpilih Jose Mario Bergoglio (Paus Fransiskus I), ternyata memiliki kondisi kesehatan yang unik. Karena infeksi yang terjadi saat remaja, Paus Fransiskus hanya memiliki satu buah paru-paru.
Meskipun tidak banyak yang memiliki kondisi satu paru-paru, seperti yang dialami Paus Fransikus I, para ahli mengatakan, kondisi ini tidak menjadi masalah kesehatan yang signifikan bagi Paus terpilih tersebut.
Paus Fransiskus yang berusia 76 tahun, mengangkat salah satu paru-parunya untuk mengobati infeksi saat dirinya masih seorang remaja. Pada masa itu, lebih umum untuk mengangkat paru-paru untuk mengobati infeksi akibat tuberkulosis karena antibiotik tidak banyak digunakan, demikian yang dilansir Foxnews.
'Bahkan saat ini, komplikasi pneumonia dan batuk rejan kadang-kadang diobati dengan pengangkatan paru-paru, seperti juga beberapa kasus kanker paru-paru lain,' ungkap Dr Len Horovitz, pulmonologist di Lenox Hill Hospital di New York City.
Ketika salah satu paru-paru diangkat, paru-paru yang tersisa akan mengembang untuk mengambil beberapa ruang ekstra. Hidup dengan satu paru-paru biasanya tidak mempengaruhi tugas-tugas sehari-hari atau harapan hidup. 'Meskipun begitu, orang dengan satu paru-paru tidak akan dapat melaksanakan tugas yang terlalu berat layaknya orang yang sehat dengan dua paru-paru,' kata Horovitz.
Namun, orang yang lebih tua dengan satu paru-paru bisa berada pada peningkatan risiko komplikasi, seperti pneumonia atau infeksi pernapasan lain.
Meskipun tidak banyak yang memiliki kondisi satu paru-paru, seperti yang dialami Paus Fransikus I, para ahli mengatakan, kondisi ini tidak menjadi masalah kesehatan yang signifikan bagi Paus terpilih tersebut.
Paus Fransiskus yang berusia 76 tahun, mengangkat salah satu paru-parunya untuk mengobati infeksi saat dirinya masih seorang remaja. Pada masa itu, lebih umum untuk mengangkat paru-paru untuk mengobati infeksi akibat tuberkulosis karena antibiotik tidak banyak digunakan, demikian yang dilansir Foxnews.
'Bahkan saat ini, komplikasi pneumonia dan batuk rejan kadang-kadang diobati dengan pengangkatan paru-paru, seperti juga beberapa kasus kanker paru-paru lain,' ungkap Dr Len Horovitz, pulmonologist di Lenox Hill Hospital di New York City.
Ketika salah satu paru-paru diangkat, paru-paru yang tersisa akan mengembang untuk mengambil beberapa ruang ekstra. Hidup dengan satu paru-paru biasanya tidak mempengaruhi tugas-tugas sehari-hari atau harapan hidup. 'Meskipun begitu, orang dengan satu paru-paru tidak akan dapat melaksanakan tugas yang terlalu berat layaknya orang yang sehat dengan dua paru-paru,' kata Horovitz.
Namun, orang yang lebih tua dengan satu paru-paru bisa berada pada peningkatan risiko komplikasi, seperti pneumonia atau infeksi pernapasan lain.
No comments:
Post a Comment