Paus Fransiskus pilih naik Bus ketimbang Limosin |
VATIKAN - "Francesco! Francesco!" anak-anak kecil yang tengah berjalan di perempatan dekat Gereja Santa Anna, Vatikan, berteriak melihat pria berbaju putih yang mendadak muncul. Orang-orang dewasa juga terperanjat, tak menyangka Paus Fransiskus, atau Francesco menurut pelafalan Italia, akan berada di tepi jalan raya.
Sebagian berebut menjabat tangan Fransiskus, bahkan sempat ada yang sampai memegang pundak pemimpin umat Katolik sedunia itu. Fransiskus juga mencium dan memberkati bayi serta mengobrol dengan anak-anak.
+ �Apa kamu anak yang baik?�
- �Ya!� kata seorang bocah sambil menganggukkan kepala.
+ �Kamu yakin?�
Ahad lalu itu, Paus Fransiskus baru saja selesai memimpin misa di Gereja Santa Anna. Biasanya pastor memang menyalami orang di dalam dan luar gereja setelah misa, tapi baru kali itu seorang paus melakukannya.
Setelah beberapa menit, Paus Fransiskus melihat arlojinya, lalu melirik pengawalnya. Setelah itu, Sri Paus bergegas masuk kompleks Vatikan karena harus memimpin misa massal di alun-alun Basilika Santo Petrus.
Sejak terpilih sebagai paus pada Rabu pekan lalu, Fransiskus berkali-kali bikin pengawalnya pontang-panting. Mereka harus ekstra-awas karena Paus tampil di tempat publik tanpa terencana.
Sebelumnya, Fransiskus juga bikin geger karena memilih ikut naik bus bersama para kardinal yang memilihnya. Padahal limusin khusus paus sudah terparkir.
Para kardinal bahkan kaget ketika bus terakhir tiba dan orang yang turun paling belakangan adalah Paus Fransiskus. Setelah itu, saat mengambil barang-barang di hotel tempatnya menginap sebelum konklaf, Fransiskus ngotot membayar tagihan memakai uangnya sendiri.
"Paus yang ini sangat membumi dan merakyat,� kata Emanuel Anatsui dari Inggris. "Dia pasti akan membuat banyak hal luar biasa buat gereja.�
Luwesnya sang paus juga terlihat saat ia berkhotbah. Fransiskus memilih tidak mengikuti pendahulunya dengan ceramah sekadar membacakan naskah yang sudah disiapkan.
Ahad lalu, misalnya, ia membahas soal memaafkan. Ia menceritakan telah membaca soal memaafkan dari buku bagus yang dikarang seorang kardinal senior dari Jerman.
�Eh, tapi ini bukan promosi buku kardinal saya, ya,� ujarnya. Kalimat seloroh yang tidak ada di naskah itu langsung disambut tawa membahana dari massa di alun-alun Santo Petrus.
Fransiskus juga tahu benar cara memikat publik Italia, yang sebelumnya menyokong kardinal setanah air buat memimpin Vatikan. Berbicara dalam bahasa Italia yang fasih, Paus menceritakan soal kota leluhurnya di Italia.
Khotbah pun ia tutup dengan ucapan "buon pranzo" atau �selamat makan siang.� Tanda bahwa ia paham betul tradisi makan siang keluarga di Italia setiap Minggu siang.
Paus Fransiskus, Bapa Orang Miskin |
No comments:
Post a Comment