Pastor Neil Doherty bungkam saat Hakim Kenneth Gillesple dari Pengadilan Brodward, selatan Negara Bagian Florida, Amerika Serikat, Senin lalu membacakan vonis. Lelaki 69 tahun ini terlihat ringkih, berdiri dengan badan bongkok dan tangan terborgol.
Doherty mendapat hukuman 15 tahun penjara setelah dua pekan sebelumnya mengajukan banding. Dia terbukti bersalah menyodomi seorang anak altar pada pertengahan hingga akhir 1990-an. "Ini hukuman maksimum bisa saya jatuhkan," kata Gillesple, seperti dilansir surat kabar the Miami Herald dua hari lalu.
Doherty masih harus menghadapi dua kasus lagi di pengadilan terbuka soal trauma akibat pelecehan seksual dia lakukan terhadap sejumlah anak beberapa dekade lalu. Kalau di pengadilan kriminal, korban tidak dihadirkan. Mereka hanya memberi keterangan melalui surat.
Sedangkan untuk dua dakwaan lagi, korban bersaksi langsung di ruang sidang. Keduanya adalah Dennis Montero, 43 tahun, dan Jorge Soler, 39 tahun.
Montero mengungkapkan dia bertemu Doherty yang dikenal sebagai pastor suka menolong pemuda bermasalah. Bukannhya membantu, pastor bejat ini malah mencekoki korban dengan anggur dan narkotik hingga pingsan. "Ketika saya bangun, saya telah telanjang dan disodomi," ujar Montero.
Pastor bersyhawat sesat bukan hanya Doherty. Ada ribuan pastor bejat di lingkungan gereja Katolik terlibat skandal pelecehan seksual terhadap anak-anak. Kasus pedofilia ini merambah Eropa dan Amerika. Noda ini mengguncang Takhta Suci Vatikan ketika terkuak dua tahun lalu.
Angka ini muncul dalam simposium empat hari di the Jesuit Pontifical Gregorian University, Ibu Kota Roma, Italia, Februari tahun lalu. Pertemuan untuk pertama kali ini membahas cara menangani gelombang pelecehan seksual di gereja-gereja Katolik di Eropa dan Amerika Serikat satu dekade terakhir. Sekitar 200 orang hadir meliputi uskup, pemimpin ordo, korban, dan ahli kejiwaan.
Kardinal Joseph William Levada asal Amerika mengungkapakan Vatikan sedang menyelidiki lebih dari empat ribu kasus pedofilia melibatkan pastor di seluruh dunia dalam satu dekade terakhir. Dia menggambarkan data ini sebagai peningkatan dramatis dan telah merusak citra Takhta Suci sehingga memaksa Paus benediktus XVI meminta maaf secara terbuka.
Catatan berbeda diungkap oleh monsignor Charles Scicluna dari departemen doktrin Vatikan dalam wawancara dua tahun lalu. Dia menyebut telah terjadi tiga ribu kasus pedofilia oleh pastor dalam setengah abad belakangan, seperti ditulis koran the Daily Mail Februari tahun lalu.
Bukan sekadar pengakuan dibutuhkan oleh korban. Mereka ingin melihat para pastor perusak masa depan anak-anak altar itu mendekam di tahanan, seperti nasib Doherty.
Doherty mendapat hukuman 15 tahun penjara setelah dua pekan sebelumnya mengajukan banding. Dia terbukti bersalah menyodomi seorang anak altar pada pertengahan hingga akhir 1990-an. "Ini hukuman maksimum bisa saya jatuhkan," kata Gillesple, seperti dilansir surat kabar the Miami Herald dua hari lalu.
Doherty masih harus menghadapi dua kasus lagi di pengadilan terbuka soal trauma akibat pelecehan seksual dia lakukan terhadap sejumlah anak beberapa dekade lalu. Kalau di pengadilan kriminal, korban tidak dihadirkan. Mereka hanya memberi keterangan melalui surat.
Sedangkan untuk dua dakwaan lagi, korban bersaksi langsung di ruang sidang. Keduanya adalah Dennis Montero, 43 tahun, dan Jorge Soler, 39 tahun.
Montero mengungkapkan dia bertemu Doherty yang dikenal sebagai pastor suka menolong pemuda bermasalah. Bukannhya membantu, pastor bejat ini malah mencekoki korban dengan anggur dan narkotik hingga pingsan. "Ketika saya bangun, saya telah telanjang dan disodomi," ujar Montero.
Pastor bersyhawat sesat bukan hanya Doherty. Ada ribuan pastor bejat di lingkungan gereja Katolik terlibat skandal pelecehan seksual terhadap anak-anak. Kasus pedofilia ini merambah Eropa dan Amerika. Noda ini mengguncang Takhta Suci Vatikan ketika terkuak dua tahun lalu.
Angka ini muncul dalam simposium empat hari di the Jesuit Pontifical Gregorian University, Ibu Kota Roma, Italia, Februari tahun lalu. Pertemuan untuk pertama kali ini membahas cara menangani gelombang pelecehan seksual di gereja-gereja Katolik di Eropa dan Amerika Serikat satu dekade terakhir. Sekitar 200 orang hadir meliputi uskup, pemimpin ordo, korban, dan ahli kejiwaan.
Kardinal Joseph William Levada asal Amerika mengungkapakan Vatikan sedang menyelidiki lebih dari empat ribu kasus pedofilia melibatkan pastor di seluruh dunia dalam satu dekade terakhir. Dia menggambarkan data ini sebagai peningkatan dramatis dan telah merusak citra Takhta Suci sehingga memaksa Paus benediktus XVI meminta maaf secara terbuka.
Catatan berbeda diungkap oleh monsignor Charles Scicluna dari departemen doktrin Vatikan dalam wawancara dua tahun lalu. Dia menyebut telah terjadi tiga ribu kasus pedofilia oleh pastor dalam setengah abad belakangan, seperti ditulis koran the Daily Mail Februari tahun lalu.
Bukan sekadar pengakuan dibutuhkan oleh korban. Mereka ingin melihat para pastor perusak masa depan anak-anak altar itu mendekam di tahanan, seperti nasib Doherty.
Sumber : http://www.merdeka.com/khas/pastor-bejat-bernafsu-sesat-noda-di-takhta-suci-1.html
No comments:
Post a Comment