KAIRO (MESIR) - Saat umat Kristen di Mesir masih merasakan dukacita atas wafatnya pemimpin mereka, Patriarkh Shenouda III pada pertengahan Maret lalu, ada beberapa orang dari kaum intoleran yang menunjukkan sikap sebaliknya.
Diberitakan Compass Direct News, pada Jumat (23/03/2012) kelompok Salafis di Mesir malah melancarkan sikap diskriminasi mereka kepada umat Kristen di Mesir dengan berterima kasih kepada 'tuhan' mereka atas meninggalnya Patriarkh Shenouda yang mereka sebut sebagai 'kepala kaum kafir'.
Perkataan seperti itu telah menunjukkan besarnya kebencian dari kelompok yang telah menguasai 20 persen dari anggota parlemen Mesir.
Dalam pernyataan yang ditulis di halaman Facebook milik salah satu pemuka kelompok kultus fundamentalis dalam sekte Islam Sunii tersebut menyatakan bahwa mereka berbahagia merayakan kematian Sang Patriarkh.
�Kami sangat bersukacita karena ia telah dimusnahkan,� kata Sheik Wagdy Ghoneim, sang pemuka kelompok tersebut (18/03/2012), tepatnya sehari setelah Sang Patriarkh meninggal di usianya yang ke-88.
�Kiranya 'tuhan' membalas perbuatannya dengan api neraka dan kepada seluruh pengikutnya�, ditambahkan Ghoneim yang disambut bahagia oleh para pengikutnya, mereka tanpa henti menyebarkan pernyataan bodoh tersebut.
Walau demikian tidak semua muslim di Mesir setuju dengan sikap disktiminatif itu, mayoritas muslim malah memberikan simpati mereka dan mengabaikan lolongan para intoleran itu.
Uskup Mouneer Anis, kepala Keuskupan Episkopal dan Anglikan Mesir bagian Afrika Utara dan Semenanjung Afrika, dengan sedih mengatakan bahwa sikap mereka yang menghina orang meninggal adalah sebuah tindakan yang sangat tidak sopan bagi masyarakat Timur Tengah.
Sumber : http://kabargereja.tk/2012/04/mohon-doa-fundamentalis-islam-di-mesir.html?m=1
No comments:
Post a Comment