Budayawan Romo Franz Magnis Suseno secara terang-terangan tidak bisa menerima penghargaan Achmad Bakrie Award. Franz mengaku mempunyai alasan kenapa dirinya menolak penghargaan tersebut.
�Jika menerima, saya akan selalu merasa bersalah menerima penghargaan dari orang yang perusahaannya mengakibatkan rakyat Porong, Jawa Timur menderita,� kata Franz kepada okezone di Jakarta, belum lama ini.
Romo Franz menambahkan, selama ini Lapindo Brantas, yang terafiliasi dengan grup usaha Bakrie, belum bertindak dengan jelas untuk menangani semburan lumpur di Jawa Timur itu.
Atas perasaan itu, Franz merasa tergerak untuk tidak menerima penghargaan tersebut.
Sebelumnya, Franz dianugerahkan Achmad Bakrie Award oleh Freedom Institute pada 2003 lalu. Lembaga bentukan Aburizal Bakrie ini menganugerahkan Franz sebagai tokoh dalam bidang pemikiran sosial.
Mengikuti jejak Franz, Goenawan Muhammad pun mengembalikan penghargaan yang diterima pada 2004 lalu. Goenawan mendapatkan penghargaan tersebut pada bidang kesusastraan.
Pada 2010 penolakan atas penghargaan tersebut kembali terjadi. Dua tokoh juga mengembalikan penghargaan Achmad Bakrie Award, yakni Sitor Situmorang dan Daoed Joesoef.
Sumber : http://m.okezone.com/read/2010/08/18/337/364260
�Jika menerima, saya akan selalu merasa bersalah menerima penghargaan dari orang yang perusahaannya mengakibatkan rakyat Porong, Jawa Timur menderita,� kata Franz kepada okezone di Jakarta, belum lama ini.
Romo Franz menambahkan, selama ini Lapindo Brantas, yang terafiliasi dengan grup usaha Bakrie, belum bertindak dengan jelas untuk menangani semburan lumpur di Jawa Timur itu.
Atas perasaan itu, Franz merasa tergerak untuk tidak menerima penghargaan tersebut.
Sebelumnya, Franz dianugerahkan Achmad Bakrie Award oleh Freedom Institute pada 2003 lalu. Lembaga bentukan Aburizal Bakrie ini menganugerahkan Franz sebagai tokoh dalam bidang pemikiran sosial.
Mengikuti jejak Franz, Goenawan Muhammad pun mengembalikan penghargaan yang diterima pada 2004 lalu. Goenawan mendapatkan penghargaan tersebut pada bidang kesusastraan.
Pada 2010 penolakan atas penghargaan tersebut kembali terjadi. Dua tokoh juga mengembalikan penghargaan Achmad Bakrie Award, yakni Sitor Situmorang dan Daoed Joesoef.
Sumber : http://m.okezone.com/read/2010/08/18/337/364260
No comments:
Post a Comment