Para Uskup Katolik Timur - rorate-caeli.blogspot.com |
Gereja Katolik Timur adalah Gereja-gereja Timur yang bersatu dengan Katolik Latin membentuk Gereja Katolik yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik dengan Paus sebagai pemimpinnya. Gereja Katolik Timur memiliki tradisi yang berbeda dengan Katolik Latin namun mengakui dan menerima ajaran Iman dan Moral yang sama dengan Katolik Latin. Tradisi di sini berupa tradisi-tradisi liturgis, disiplin gerejani, dan warisan spiritual. Ada enam Tradisi dalam Gereja Universal dengan total 23 Gereja partikular yang otonom/sui iuris (1 Katolik Latin dan 22 Katolik Timur). Tradisi-tradisi tersebut adalah Tradisi Latin, Alexandria, Antiokia (Suriah Barat), Armenia, Bizantium, dan Kaldea (Suriah Timur).
Seluruh Gereja Katolik di Indonesia adalah Gereja Katolik Latin. Gereja Katolik Timur belum masuk ke Indonesia. Beberapa Gereja Katolik Timur dikepalai seorang Patriarkh, sedangkan yang lain dikepalai oleh seorang Uskup Agung Utama, Uskup Agung, Uskup atau bahkan tidak memiliki hierarki sama sekali.
Di banyak wilayah, Keuskupan Katolik Latin hadir bersama dengan Keuskupan-keuskupan Katolik Timur. Hal ini bisa kita jumpai di Timur Tengah, Eropa Tenggara (Balkan), Amerika Serikat, Kanada, Eropa Timur, India, Argentina dan beberapa negara lain.
Tradisi Alexandria
Ada dua Gereja Katolik Timur yang memiliki Tradisi Alexandria. Tradisi Alexandria memiliki Tradisi Apostolik yang berasal dari penginjilan oleh St. Markus, Penulis Injil.
Gereja Katolik Koptik memiliki anggota sebanyak 163.630 jiwa (dengan beberapa ribu berada di dalam penggembalaan Uskup-uskup Katolik Latin). Pada saat Konsili Kalsedon (451 M), Sebagian besar kaum tertahbis (uskup dan imam) dan awam Gereja di Mesir menolak ajaran dogmatis mengenai kodrat Kristus. Mereka ini kemudian memisahkan diri dan membentuk Gereja Ortodoks Koptik. Pada abad ke-17, Misionaris Yesuit, Kapusin, dan Misionaris Fransiskan lainnya memulai karya misi di antara umat Koptik. Pada tahun 1741, Uskup Ortodoks Koptik di Yerusalem menjadi Katolik dan Paus Benediktus XIV menunjuknya sebagai Vikar Apostolik bagi 2.000 orang Katolik Koptik di Mesir. Pada tahun 1824, Tahta Suci secara temporer mendirikan Kepatriarkhan Alexandria, dan kemudian didirikan kembali oleh Paus Leo XIII pada tahun 1895. Patriarkh Alexandria untuk Koptik sekarang adalah Patriark Ibrahim Isaac Sidrak yang berdiam di Kairo, Mesir. Bahasa Liturgis Gereja Katolik Koptik adalah Bahasa Koptik dan Arab.
Gereja Katolik Ethiopia memiliki umat sebanyak 229.547 orang di berbagai keuskupan di negara Ethiopia dan Eritrea. Ethiopia menerima Tradisi Apostolik dari Santo Frumentius pada abad ke-4. Gereja di Ethiopia sama seperti Gereja di Mesir, menolak Konsili Kalsedon 451 M dan membentuk Gereja Ortodoks Ethiopia. Misionaris Katolik aktif berkarya di Ethiopia pada abad ke-14. Pada awal 1500-an, Kaisar Ethiopia memohon pertolongan Portugis untuk melawan Invasi Islam dan Imam-imam Jesuit pun hadir menemani Portugis membantu Ethiopia. Pada tahun 1622, Kaisar Ethiopia menjadi Katolik dan empat tahun kemudian Gereja Ortodoks Ethiopia bersatu dengan Tahta Suci. Paus Gregorius XV menunjuk seorang Yesuit Portugis sebagai Patriarkh. Latinisasi liturgi oleh Patriark bersama dengan aturan otokrasi Kaisar mengakibatkan pecahnya persatuan pada tahun 1636 dibawah pengganti sang Kaisar. Para Imam dan Misionaris Katolik kemudian dilarang berkarya di Ethiopia. Namun, misionaris Katolik kemudian diperbolehkan kembali ke Ethiopia pada tahun 1839 dan aktivitas misionaris semakin meningkat ketika Italia mengontrol Ethiopia dari tahun 1935 sampai tahun 1941. Kepala Gereja Katolik Ethiopia adalah Uskup Agung Metropolitan Addis Ababa, Uskup Agung Berhaneyesus Demerew Souraphiel, CM. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Ge�ez dan Amharic.
Tradisi Antiokia
Asal-usul dan perkembangan Tradisi Antiokia, yang terdiri dari tiga Gereja Katolik Timur, terekam dalam Perjanjian Baru dan melibatkan St. Petrus dan St. Paulus (Kis 6:5, 11:19-26, 15:22-32, Gal 2:11). Liturgi Antiokia sangat dipengaruhi oleh Liturgi St. Yakobus di Yerusalem.
Gereja Katolik Syro-Malankara, dengan umat berjumlah 420.081 jiwa, yang tersebar di 8 keuskupan di India dan satu Eksarkat Apostolik di Amerika Serikat. Gereja Katolik Syro-Malankara menerima Injil dari St. Thomas Rasul. Umat Kristen di India dulu berada dalam persekutuan dengan Gereja Timur Assiria yang memisahkan diri dari Tahta Suci setelah Konsili Efesus (431). Kolonisasi Portugis membawa latinisasi kepada Gereja ini, yang tentunya ditolak oleh sebagian besar Umat Kristen St. Thomas ini. Akibatnya, Gereja Ortodoks Syro-Malankara yang menolak otoritas Paus terbentuk. Pada abad berikutnya, empat usaha untuk menyatukan kembali Gereja ini dengan Tahta Suci gagal. Pada tahun 1930, dua Uskup, seorang Imam, seorang diakon, dan seorang awam dari Gereja ini (Ortodoks Syro-Malankara) diterima dalam Gereja Katolik dan Gereja Katolik Syro-Malankara kemudian terbentuk. Pada tahun 1950, keanggotaan Gereja ini tumbuh hingga mencapai lebih dari 65.000 jiwa. Ada 17 komunitas Katolik Syro-Malankara di Amerika Serikat, Kanada dan Jerman. Kepala Gereja Katolik Syro-Malankara sekarang adalah Uskup Agung Metropolitan Trivandrum di Negara Bagian Kerala, India yang bernama Uskup Agung Utama Baselios Cleemis Thottunkal. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Malayalam.
Gereja Katolik Maronit, dengan jumlah umat 3,290,539 jiwa, memiliki sejumlah keuskupan yang tersebar di Libanon (terbanyak), Suriah, Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brazil, Canada, Siprus, Mesir, dan Meksiko serta Eksarkat (setingkat di bawah keuskupan) di Yerusalem dan Yordania. Silahkan klik link Gereja Katolik Maronit untuk membaca penjelasan yang lebih detail.
Gereja Katolik Suriah, dengan jumlah umat 158.818 jiwa, memiliki sejumlah keuskupan di Suriah, Irak, Mesir, Libanon, Amerika Serikat, serta eksarkat patriarkal di Yordania dan Turki dan juga satu eksarkat apostolik di Venezuela. Setelah banyak umat Kristen di Suriah menolak Konsili Kalsedon (451), Gereja Ortodoks Suriah berkembang. Pada tahun 1626, misionaris Yesuit dan Kapusin berkarya di antara umat Ortodoks Suriah. Karena begitu banyak yang menjadi Katolik, Katolik Suriah memiliki Patriarkh sejak tahun 1662-1702. Selama tahun 1700-an, Pemerintah Turki Ottoman menganiaya umat Katolik Suriah dengan kejam dan Gereja ini terpaksa menjadi Gereja bawah tanah. Pada tahun 1783, Patriarkh Ortodoks Suriah yang baru terpilih menjadi Katolik dan melarikan diri ke Libanon. Kepala Gereja Katolik Suriah sekarang adalah Patriark Antiokia untuk umat Suriah, Patriark Ignace Youssif III Younan yang bertempat tinggal di Beirut. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Suriah, Aram, dan Arab.
Tradisi Armenia
Hanya ada satu Gereja Katolik Timur dengan Tradisi Armenia yaitu Katolik Armenia. Tradisi ini berasal dari aktivitas misioner St. Gregorius Sang Pencerah, Rasul Armenia. Gereja Katolik Armenia, yang memiliki umat berjumlah 593,459 jiwa, mempunyai keuskupan di Suriah, Argentina, Mesir, Prancis, Iran, Irak, Libanon, Turki dan Ukraina serta Eksarkat Apostolik di Amerika Serikat dan Ordinariat di Eropa Timur (Armenia), Yunani dan Rumania. Pada tahun 506, Uskup-uskup Armenia secara resmi menolak Konsili Kalsedon (451) dan dengan demikian lahirlah Gereja Apostolik Armenia. Orang-orang Armenia bersatu kembali dengan Tahta Suci dari tahun 1198-1375 dan seluruh Gereja bersatu kembali dengan Tahta Suci dalam waktu yang singkat pada tahun 1439. Aktivitas misionaris Katolik berikutnya berhasil, dan peningkatan jumlah umat Katolik membuat Paus Benediktus XIV pada tahun 1742 menunjuk mantan Uskup Gereja Armenia Apostolik sebagai Patriark. Pada saat genosida Turki terhadap negara mereka (1915-1916), Sejumlah besar umat Katolik Armenia kehilangan nyawa mereka. Kepala Gereja Katolik Armenia sekarang adalah Patriark Nerses Bedros XIX Tamouni yang tinggal di Beirut, Libanon. Bahasa Liturgi Gereja ini adalah Bahasa Armenia Klasik. Silahkan klik link Gereja Katolik Armenia untuk membaca penjelasan yang lebih detail.
Para Uskup Katolik Timur dari 14 negara di Eropa bertemu di Uzhorod, Ukraina (wilayah yurisdiksi Keuskupan Mukacheve) - rorate-caeli.blogspot.com |
Tradisi Bizantium
Ada empat belas Gereja yang memiliki tradisi Bizantium ini. Tradisi ini mulai terbedakan dari Tradisi-tradisi lain sejak pengangkatan Konstantinopel (Bizantium, sekarang Istanbul) sebagai ibukota kedua Kekaisaran Romawi pada tahun 330.
Gereja Katolik Albania, dengan jumlah umat 3.845 jiwa memiliki satu Administratur Apostolik di Albania yang bernama Administratur Apostolik Southern Albania. Administratur Apostolik ini berada di wilayah gerejawi Keuskupan Agung Latin Tirana-Durres. Pada abad ke-4, tentara dan pedagang romawi membawa kabar gembira ke Albania. Skisma besar tahun 1054 mengakibatkan berdirinya Gereja Ortodoks Albania. Pada tahun 1628 dan 1900, sekelompok kecil umat Ortodoks Albania menjadi Katolik. Kepala Gereja Katolik Albania adalah Uskup Hil Kabashi, OFM, Administrator Apostolik Southern Albania. Gereja ini memiliki 9 paroki di Albania yang digembalakan 12 imam. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Bahasa Albania.
Gereja Katolik Belarusia tidak memiliki hierarki sendiri. Belarusia masa modern adalah bagian dari �Kyivan-Rus�, yang menerima iman Katolik ketika St. Vladimir dari Kyiv, Ukraina, dibabtis pada tahun 988. Skisma Besar 1054 membawa pemisahan Ortodoks di Belarusia dari Tahta Suci. Sebagian besar umat Kristen Ortodoks di Belarusia menjadi Katolik sebagai hasil dari Persatuan Brest (1595-1596). Seperti Gereja Katolik Ukraina, Gereja Katolik Belarusia kemudian diberangus oleh pemerintah Rusia pada abad ke-19. Setelah Perang Dunia Pertama, sebuah komunitas sekitar 30.000 Katolik Yunani hadir di daerah yang telah dianeksasi oleh Negara Polandia. Seorang Visitator Apostolik ditunjuk bagi mereka pada tahun 1931 dan seorang Eksark kemudian diangkat pada tahun 1940. Setelah Perang Dunia Kedua, ketika daerah tersebut direbut oleh Uni Sovyet, Gereja ini sekali lagi diberangus kali ini oleh Pemerintahan Komunis dan digabungkan secara paksa ke dalam Gereja Ortodoks Rusia. Umat Katolik Belarusia sungguh dianiaya secara brutal dibawah pemerintahan Komuni Sovyet. Semenjak kejatuhan Uni Sovyet dan deklarasi kemerdekaan Belarusia pada tahun 1991, umat Katolik Belarusia mulai muncul kembali. Pada awal 1992, tiga imam dan dua diakon merayakan liturgi di dalam ritus Belarusian. Pada tahun 1992, Survey Universitas Negara Belarusia memberikan angka 100.000 orang Belarusia mengakui diri sebagai Katolik Belarusia dan ada 5.000 Katolik Belarusia berada di diaspora. Pada tahun 1993, Arkimandrit Sergiusz Gajek, MIC, ditunjuk sebagai Visitator Apostolik untuk umat Katolik Belarusia. Pada awal tahun 2005, terdapat 20 Paroki Gereja Katolik Belarusia, 13 di antaranya terdaftar dengan otoritas. Ada sekitar 3.000 umat beribadah di paroki-paroki ini dengan dilayani oleh 10 imam. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Belarusia.
Gereja Katolik Bulgaria, dengan jumlah umat sekitar 10.000 jiwa, memiliki satu eksarkat apostolik di Sofia, Bulgaria. Meski sebuah sinode para uskup pernah berlangsung pada tahun 343 di tempat yang sekarang adalah wilayah Bulgaria, permulaan evangelisasi Bulgaria sering dinyatakan terjadi pada pembabtisan Raja Boris I oleh Uskup Bizantium pada tahun 865. Skisma Besar tahun 1054 membuat Gereja Ortodoks Bulgaria muncul dan berkembang. Pada tahun 1861, ketika sekelompok Ortodoks Bulgaria datang ke Paus Pius IX untuk menjadi Katolik, Paus menunjuk seorang dari mereka sebagai seorang Uskup Agung. Kepala Gereja Katolik Bulgaria sekarang adalah Uskup Christo Proykov, Eksark Apostolik Sofia yang bermukim di Sofia. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Bahasa Slavonik Kuno.
Gereja Katolik Kroasia, memiliki umat berjumlah 21.509 di Keuskupan Kri�evci dan 22.369 di Eksarkat Apostolik Serbia and Montenegro. Paus St. Martinus I mengirim St. Yohanes dari Ravenna untuk mengevangelisasi orang-orang Kroasia pada pertengahan abad ke-7 dan evangelisasi terhadap orang-orang Serbia juga berlangsung pada periode ini. Pada tahun 1219, Gereja di Serbia memisahkan diri dari Tahta Suci dan kemudian membentuk Gereja Ortodoks Serbia. Pada awal abad ke-17, beberapa orang Serbia mencari persatuan dengan Tahta Suci, dan pada tahun 1611 mereka diberi seorang uskup. Kepala Gereja Katolik Kroasia sekarang adalah Uskup Nicola Kekic, Uskup Kri�evci yang bermukim di Zagreb, Kroasia. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Bahasa Kroasia dan Slavonik Kuno.
Gereja Katolik Yunani memiliki umat sebanyak 2.525 jiwa dengan rincian 2.500 umat di Eksarkat Apostolik Yunani dan 25 umat di Eksarkat Apostolik Istanbul/Konstantinopel. Gereja Ortodoks Yunani muncul dan berkembang sejak Skisma Besar 1054. Pada tahun 1829, Sultan Ottoman Turki menghapus pengekangan terhadap pembentukan komunitas Katolik Timur di Yunani. Aktivitas misionaris Katolik dimulai pada tahun 1856 dan Paus St. Pius X menunjuk seorang uskup untuk Gereja Katolik Yunani pada tahun 1911. Kepala Gereja Katolik Yunani sekarang adalah Uskup Dimitrios Salachas yang tinggal di Athena. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Bahasa Yunani.
Gereja Katolik Hungaria, memiliki umat sebanyak 290.000 jiwa yang tersebar di Keuskupan Hajd�dorog dan Eksarkat Apostolik Miskolc. St. Adelbertus datang ke Hungaria pada tahun 985 untuk mewartakan Injil dan St. Stefanus, yang meninggal sebagai Katolik Latin, menjadi raja pada tahun 997. Invasi Turki ke Eropa mengakibatkan banyak orang Carpatho-Russian dan umat Ortodoks Rumania ke Hungaria, dan sebagian besar dari mereka menjadi Katolik pada tahun 1600-an. Pada tahun 1924, umat Katolik ini, yang sebelumnya berada di bawah penggembalaan Uskup Katolik Timur non-Hungaria, diarahkan ke dalam Gereja Katolik Hungaria. Kepala Gereja Katolik Hungaria sekarang Uskup Peter F�l�p Kocsis yang berdiam di Nyiregyh�za, Hungaria. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Bahasa Hungaria.
Gereja Katolik Italo-Albania memiliki umat 61.487 jiwa yang tersebar di dua keuskupan (Lungro dan Piana degli Abanesi) dan satu Biara Territorial Santa Maria di Grottaferrata. Illyricum (sekarang Albania), Yunani, Sisilia, dan Italia pada mulanya memiliki populasi penduduk berbahasa Yunani dalam jumlah besar. Meskipun wilayahnya berada dalam Kepatriarkhan Latin, Gereja Italo-Albania (biasa disebut juga Italo-Yunani) mengikuti dan memelihara Tradisi Bizantium hingga saat ini. Berbagai usaha Latinisasi akhirnya dihentikan oleh Paus Benediktus XIV dengan Bulla berjudul Etsi Pastoralis pada tahun 1742. Paus Leo XIII dalam Orientalium Dignitas tahun 1894 mengakui kesetaraan dan martabat Gereja Italo-Albania. Gereja Katolik Italo-Albania, sama seperti Maronit, selalu tetap setia berada dalam persatuan penuh dengan Roma dan tidak memiliki counterpart di Persekutuan Gereja Ortodoks baik Ortodoks Timur maupun Ortodoks Oriental. Gereja ini bersama Gereja Katolik Albania dan Gereja Ortodoks Albania mengalami penganiayaan di bawah pemerintahan rezim komunis Albania sehingga memiliki jumlah umat yang sedikit. Kedua keuskupan Katolik Italo-Albania setara sehingga tidak ada satu kepala.
Gereja Katolik Melkit, memiliki umat berjumlah 1.597.304 jiwa. Asal-usul Melkit dapat ditemui pada permulaan Kekristenan. Orang-orang Melkit adalah keturunan dari umat Kristen Perdana di Antiokia (Kis 11:26). Seperti Roma yang merupakan kota paling berkuasa di Barat dan menyebarkan tradisi-tradisi ke wilayah sekitarnya, begitu juga dengan Konstantinopel di Timur menyebarkan tradisi-tradisi mereka ke negara-negara terdekat. Oleh karena itu, Gereja ini menggunakan Liturgi Bizantium St. Yohanes Krisostomus. Sekarang, istilah Melkit merujuk pada umat Katolik yang leluhurnya adalah orang-orang Timur Tengah dan mengikuti Tradisi Bizantium dalam liturgi, teologi dan spiritualitas. Istilah Melkit berasal dari bahasa Semit untuk �Raja�, �melko atau �melek�. Raja di sini adalah Kaisar Bizantium yang mendukung ajaran Konsili Kalsedon (451). Para penentang konsili ini, sebagian besar dari mereka berada di Timur Tengah, memanggil para pendukung kaisar dengan sebutan mereka The Royalist (Malikiyeen). Jadi, nama yang sekarang merujuk kepada umat Katolik Bizantium Timur Tengah, sebenarnya adalah sebuah sindiran bagi semua umat Kristen, baik Timur maupun Barat, yang mendukung Konsili Kalsedon. Setelah Skisma Besar 1054, Kepatriarkhan Ortodoks Antiokia berkembang. Pada pertengahan 1600an Ordo-ordo Katolik seperti Kapusin, Karmelit, dan Yesuit memulai aktivitas misioner di antara Ortodoks Antiokia. Pada tahun 1724, dua orang dipilih menjadi Patriarkh Ortodoks Antiokia dan satu dari mereka menjadi Katolik. Kepala Gereja Katolik Melkit sekarang adalah Patriark Gregorios III Laham yang bermukim di Damaskus. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Yunani dan Arab.
Gereja Katolik Rumania memiliki umat sebanyak 776,529. Gereja ini berakar dari Rumania. Dalam usaha untuk memahami Gereja ini, seseorang harus mengetahui sejarah wilayah ini. Selama hampir 19 abad, telah bertempat tinggal di bagian tenggara Eropa � di tanah yang secara historis dikenal sebagai �Dacia Felix� � sekelompok penduduk yang berasal dari Roma. Negara ini adalah dan tetap adalah sebuah pulau yang dikelilingi oleh Laut Slavia. Negara Rumania muncul dari perpaduan Kolonis dan Legioner Roma, yang dibawa ke Dacia oleh Kaisar Trajan pada tahun 101, dengan unsur pribumi Dacia. Periode perkembangan negara Rumania berlangsung selama beberapa abad. Selama masa tersebut, ada gangguan secara konstan yang disebabkan oleh invasi suku-suku dari Timur, yang menyapu bersih wilayah yang didiami oleh orang-orang Daco-Roman. Para misionaris dari Roma mengkristenkan populasi ini. Pada abad ke-11, Orang-orang Bulgaria memaksakan Yurisdiksi dan ritus Bizantium kepada orang-orang Rumania. Bagaimanapun juga, keinginan untuk bersatu kembali dengan Tahta Roma selalu terpelihara dalam hati orang-orang Rumania meskipun mengalami kekerasan politik dan tekanan religius. Pada tahun 1700, orang-orang Rumania yang tinggal di Transylvania telah bersatu kembali dengan Tahta Roma, dan memasuki kembali Gereja Universal. Gereja inilah yang memberikan kebudayaan dan kesadaran nasional kepada Bangsa Rumania; memuncak dengan cepat pada tahun 1918 dalam reintegrasi politik dari semua Provinsi orang-orang Rumania menjadi satu negara Rumania. Pada 1 Desember 1948, rezim berkuasa Soviet menindas Gereja Katolik Rumania. Kebanyakan hierarki, klerus dan umat Katolik Bizantium dimasukkan ke dalam penjara atau dikirim ke kamp pekerja karena menolak untuk meninggalkan iman Katolik mereka. Semua uskup dan banyak klerus meninggal di penjara. Pada tahun 1989, setelah revolusi anti-komunis, dekrit pertama dari rezim yang baru adalah reinstalasi Gereja Katolik Yunani-Rumania. Kepala Gereja Katolik Rumania sekarang adalah Uskup Agung Utama Fagaras si Alba Iulia bernama Uskup Agung Lucian Kardinal Muresan yang tinggal di Blaj, Rumania. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Bahasa Rumania.
Gereja Katolik Rusia memiliki umat sebanyak 3.500 orang di diaspora dan saat ini tidak memiliki hierarki. Evangelisasi Rusia berawal dari Pembabtisan St. Olga (905) dan St. Vladimir (988). Skisma Besar 1054 menyebabkan Gereja Ortodoks Rusia berkembang. Gereja Katolik Timur adalah ilegal di Rusia sampai tahun 1905. Setelah Edict dari Tsar Nikolas II pada tahun itu, beberapa komunitas kecil Katolik Timur terbentuk. Eksarkat Apostolik kemudian didirikan di Rusia (1917) dan China (1928) untuk Imigran Rusia. Kedua eksarkat ini sekarang berada pada kondisi sedevacante (tahta kosong) karena hingga sekarang tidak ada satu pun uskup yang ditunjuk sebagai eksark bagi kedua eksarkat ini. Di samping itu, sekarang ada dua Paroki Katolik Rusia di Amerika Serikat, satu di Australia dan satu di Kanada.
Uskup Milan Sasik |
Uskup William Charles Skurla |
Gereja Katolik Slovakia memiliki umat sebanyak 246,060 jiwa. St. Sirillus dan St. Metodius mengevangelisasi orang-orang Moravia pada tahun 863-867. Sama seperti Katolik Ruthenia, Gereja Katolik Slovakia bersatu dengan Tahta Suci melalui Persatuan Uzhorod pada tahun 1646. Kepala Gereja Katolik Slovakia sekarang adalah Uskup Agung Presov bernama Uskup Agung J�n Babjak, S.J. Bahasa yang digunakan dalam liturgi adalah Slavonik Kuno dan Slovakia.
Gereja Katolik Makedonia memiliki umat sebanyak 15,037 orang yang berada di satu Eksarkat Apostolik yaitu Eksarkat Apostolik Makedonia. Eksark pertama adalah Uskup Lazzaro Mladenov, CM pada sejak 12 Juni 1883 hingga 4 Maret 1918 di mana Eksarkat Apostolik Makedonia menjadi bagian dari Gereja Katolik Bulgaria. Pasca Perang Dunia I yang diikuti dengan pendirian negara Yugoslavia membuat eksarkat ini digabungkan ke dalam Eparki (Keuskupan) Kri�evci yang merupakan tahta utama Gereja Katolik Kroasia. Pada 11 Januari 2001, Eksarkat Apostolik Makedonia didirikan kembali dengan alm. Uskup Joachim Herbut (Uskup Latin Skopje) sebagai eksarknya. Pada masa sekarang, Eksarkat Apostolik Makedonia adalah Uskup Kiro Stojanov. Sama seperti alm. Uskup Joachim Herbut, Uskup Kiro Stojanov juga adalah Uskup Latin Skopje. Dengan demikian, mereka berdua menjadi kepala dari dua tahta apostolik sekaligus, tahta Keuskupan Latin Skopje dan Eksarkat Apostolik Makedonia. Dapat dikatakan pula bahwa mereka adalah uskup bi-ritus (dua ritus), yaitu ritus Latin dan ritus Bizantium Makedonia. Gereja Katolik Makedonia menggunakan bahasa Makedonia sebagai bahasa liturginya.
Gereja Katolik Yunani-Ukraina memiliki umat sebanyak 4,284,082 jiwa. Kyivan-Rus menerima Iman Katolik ketika St, Vladimir, Grand Duke of Kyiv dibabtis pada tahun 988. Skisma Besar tahun 1054 membawa pemisahan Ortodoks di Ukraina dari Tahta Suci. Gereja Katolik Yunani-Ukraina terbentuk pada tahun 1595-1596, ketika uskup-uskup ortodoks Provinsi Keuskupan Agung Kyiv bersatu kembali dengan Tahta Suci pada Persatuan Brest. Kepala Gereja Katolik Yunani-Ukraina sekarang adalah Uskup Agung Utama Sviatoslav Shevchuk. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Slavonik Kuno dan Ukraina. Silahkan klik link Gereja Katolik Yunani-Ukraina untuk membaca penjelasan yang lebih detail.
Tradisi Kaldea (Suriah Timur)
Ada dua Gereja yang memiliki tradisi Kaldea (Suriah Timur) yaitu Gereja Katolik Kaldea dan Gereja Katolik Syro-Malabar. Tradisi ini berakar pada evangelisasi Mesopotamia pada pertengahan abad kedua.
Gereja Katolik Kaldea memiliki umat sebanyak 452,488 jiwa. Gereja di Persia menolak Konsili Efesus (431) dan dengan demikian Gereja Timur Assiria tebentuk. Usaha resmi pertama dari Gereja Timur di Mesopotamia untuk bersatu kembali dengan Katolik Latin terjadi ketika Patriarkh terpilih, John Sulaka pergi ke Roma dan membuat pengakuannya akan Iman Katolik di hadapan Paus Julius III pada tahun 1553. Gereja Katolik Kaldea pun memiliki hierarki. Tahun 1592, bagaimanapun juga, sebagian besar umat Katolik di Mesopotamia memisahkan diri lagi dari Roma. Secara periodik, berbagai kelompok mereka kembali bersatu dengan Roma dan kemudian berpisah lagi setelah beberapa tahun. Pada abad ke-19, jumlah umat Katolik yang bersatu melebihi jumlah mereka yang menolak bersatu. Kepala Gereja Katolik Kaldea adalah Patriark Louis Rafael I Sako yang bermukim di Baghdad, Irak. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Suriah dan Arab. Silahkan klik link Gereja Katolik Kaldea untuk membaca penjelasan yang lebih detail.
Gereja Katolik Syro-Malabar memiliki umat sebanyak 3,947,396 jiwa. Gereja Syro-Malabar menyebut diri mereka sebagai Kristen St. Thomas, karena iman mereka berasal pewartaan Rasul Thomas. Mereka dulu berada dalam persekutuan Gereja Assiria Persia dan sekarang tetap mengikuti Ritus Suriah Timur (Kaldea). Portugis yang menjajah Goa melatinisasikan Gereja Syro-Malabar dengan mendudukan Uskup-uskup Portugis dan Ritus Latin di tahta-tahta Keuskupan Syro-Malabar pada abad ke-16, yang membawa pada pemberontakan pada tahun 1653. Persekutuan dengan Roma tertunda sampai pada tahun 1923 ketika Paus Pius IX mendirikan Hierarki Gereja katolik Syro-Malabar. Restorasi ritus Oriental ini telah membuat progres yang layak dipertimbangkan sejak Vatikan II. Paus Yohanes Paulus II menaikkan status Gereja Katolik Syro-Malabar menjadi Keuskupan Agung Mayor (Major Archepiscopal) pada tanggal 16 Desember 1992. Kepala Gereja Katolik Syro-Malabar sekarang adalah Uskup Agung Utama Ernakulam�Angamaly, Uskup Agung Utama George Kardinal Alencherry. Bahasa Liturgi yang digunakan adalah Malayalam.
Berbagai tradisi liturgis, disiplin dan struktur pemerintahan Gereja Katolik Timur mengekspresikan diversitas (keanekaragaman) Gereja Katolik. Setiap Gereja Katolik Timur adalah Gereja Katolik sehingga setiap umat Katolik Latin dapat menerima Komuni Kudus di setiap Gereja Katolik Timur begitu juga setiap umat Katolik Timur dapat menerima Komuni Kudus di Gereja Katolik Latin dan Gereja Katolik Timur lainnya.
Referensi:
1. Faith Facts: The Answers You Need. 2003. Eastern Catholic Churches. Catholics United for the Faith (cuf.org). (main source)
4. Giga Catholic.
Pax et Bonum.
update pertama 1 April 2012, update kedua 3 Agustus 2013.
22 Gereja Katolik Timur by Robby Kristian Sitohang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.
Based on a work at indonesian-papist.blogspot.com.
Pax et Bonum.
update pertama 1 April 2012, update kedua 3 Agustus 2013.
22 Gereja Katolik Timur by Robby Kristian Sitohang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.
Based on a work at indonesian-papist.blogspot.com.
No comments:
Post a Comment