Latest News

Friday, February 17, 2012

Katekese Singkat - Siapakah Para Nabi itu?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSEjomQyFD5-GJWSHbXUnt8HupFllKQaSRR9A0QDgB4vyAFGHTRTIoiCrKto2AIzYsnlQG-jl_0WpKLK2XFJNURHHsQzvJXec1m_ILYhDUOHS3C4lQy5eK-CXqT0tvJ93AIM6Ia_pF9Zw/s640/christ+and+OT+prophets.jpg
Kristus dan Para Nabi

Dalam Perjanjian Lama, nabi adalah seorang yang menyebarkan Sabda Allah kepada orang-orang dengan daya kuasa Roh Kudus. �Ia (Roh Kudus) bersabda dengan perantaraan para nabi,� seperti yang kita daraskan dalam Syahadat Panjang. Enam belas kitab dalam Perjanjian Lama adalah berasal atau mengenai Para Nabi tersebut. Empat nabi besar adalah Yesaya, Yeremia, Yehezkiel dan Daniel. Sedangkan 12 nabi kecil adalah Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakaria dan Maleakhi. Tentunya, Musa, Nabi Perjanjian Lama terbesar, diyakini sebagai penulis dari lima kitab pertama dalam Perjanjian Lama. Di samping itu, ada banyak juga nabi yang tidak menulis kitab tetapi hadir dalam Perjanjian Lama seperti Samuel, Natan dan Elisa.

Terkadang, ketika seorang nabi berbicara untuk Allah, ia akan memberitahukan nubuatan atau masa depan dan keabsahan pelayanan kenabiannya diteguhkan ketika nubuatannya menjadi kenyataan. Para Nabi juga seringkali memiliki peran sebagai seorang yang menyadarkan Israel akan kesalahan meraka dan mengajak mereka untuk bertobat. Seorang Nabi juga berperan untuk mengingatkan dan menegaskan perjanjian yang Allah buat dengan mereka. Seorang nabi juga akan menafsirkan kejadian-kejadian yang terjadi dalam terang rencana Allah bagi umat-Nya dan memperingatkan mereka akan penghakiman dari Allah yang biasanya datang dengan cara Israel ditaklukan oleh bangsa-bangsa musuhnya. Setelah pembuangan, ketika semua bangsa Israel tersebar luas, pesan kenabian yang disampaikan adalah keadilan Allah dan nubuat akan kedatangan seorang Mesias.

Seorang Nabi yang benar selalu dipanggil oleh Allah sendiri dan ia menerima pesan yang disampaikan oleh Allah melalui penglihatan, mimpi, atau pun suara Allah sendiri. Para Nabi selalu berbicara kebenaran yang keras sehingga banyak orang tidak mau mendengar mereka. Akibatnya, mereka sering mengalami penganiayaan oleh bangsa mereka sendiri. Yang terakhir dan terbesar dari Para Nabi adalah Yohanes Pembabtis. Dialah orang yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan dan mewartakan pesan pertobatan kepada bangsa Israel.

Kita sebagai umat Katolik juga diberi daya oleh Roh Kudus untuk berpartisipasi dalam karya kenabian Gereja. Kita adalah nabi-nabi sekarang ini kapan pun kita berbicara kebenaran dengan berani dan teguh, menyadarkan sesama akan dosa-dosanya, membawa orang-orang kepada Kristus atau membagikan pengajaran Gereja dengan orang-orang lain. Tindakan-tindakan seperti ini seringkali memerlukan pengorbanan, seperti yang dialami oleh Para Nabi Perjanjian Lama. Tetapi, hal ini adalah panggilan yang diberikan kepada kita semua dan harus kita terima dan lakukan sekalipun itu membuat kita menderita seperti yang dialami oleh Para Nabi tersebut.

Pax et Bonum

No comments:

Post a Comment

Recent Post