Latest News

Saturday, September 24, 2011

St. Yohanes Dari Damaskus Mengenai Islam

St. John of Damascus


St. Yohanes Damaskus adalah seorang saksi yang sangat penting atas permulaan [agama] Islam. Dia dilahirkan kepada sebuah keluarga yang berkedudukan di Damaskus (kakeknya merupakan seorang administrator kota ketika para Muslim merebut kota itu) dan dia tumbuh dan bekerja di pengadilan sang kalifah. Dia sangat mengenal Islam (sebuah nama yang pada saat itu belum dipunyai [ie. agama Islam dulu tidak disebut Islam, tidak ada sebutannya]), dan karenanya apa yang dikatakan {St. Yohanes Damaskus) tentang [Islam], dan konteks dimana dia menempatkannya, adalah sesuatu yang sangat penting [dalam bidang] sejarah. [Sebagai misal], [tulisan ini] adalah satu bab tersendiri dalam karyanya di On Heresies [Mengenai Bidaah], bagian dari karyanya yang lebih besar, The Fountain of Knowledge (Mata Air Pengetahuan). Karenanya, selama hidupnya, St. Yohanes [Damaskus] masih tidak memandang Islam sebagai sebuah agama yang terpisah, namun sebagai sebuah bidaah Kristen. In any case, dia menyebut beberapa surat dari Quran menurut nama-namanya, dan dengan sangat menarik, mengacu kepada satu [surat dari Quran] yang tidak ada lagi. St. Yohanes [Damaskus], di karya ini, sebagaimana karakternya, menahan tidak satupun tinjunya (perkataan di USA yang artinya tidak berkasihan).


~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~

Dan ada juga yang muncul sampai sekarang sebuah takhyul yang kuat dan menipu-orang dari para Ishmaelites, yang merupakan calon Antikristus. Dan [takhyul] ini lahir dari Ismael, yang lahir dari Hagar bagi Abraham, karena itu merekadipanggil Hagarenes dan Ishmaelites. Dan mereka memangilnya Saracens, yang berasal dari Sa??a? ?e??? (mereka yang kosong dari Sarah), karena apa yang dikatakan oleh Hagar kepada malaikat: "sarah telah mengusirku kosong." Dengan begitu, mereka [ie. Saracens] ini adalah pemuja berhala dan menghormati bintang pagi dan Aphrodite, yang mereka namai Khabar dalam bahasa mereka, yang artinya �agung.� Karenanya, sampai masa Heraclius, mereka hanyalah pemuja berhala. Sejak dari msa itu sampai sekarang datang diantara mereka seorang nabi palsu bernama Mamed, yang, setelah mengerti Perjanjian ama dan Baru, sepertinya, setelah berbincang dengan seorang Rahib Arian, dia [ie. Mamed] menyusunsendiri bidaahnya. Dan atas kesalehan sebagai sebuah pretext, menarik (?) orang-orang, dia melaporkan bahwa sebuah buku dikirimkan kepadanya dari Surga oleh Alah. Karenanya beberapa komposisi yang ditulisnya di sebuah buku, yang layak ditertawakan, yang dia serahkan kepada mereka [ie. Saracens] sebagai obyek untuk dihormati.

Dia [ie. Mamed] berkata bahwa ada satu Alah, Pencipta semua hal, yang tidak dilahirkan atau melahirkan. Dia berkata [bahwa] Kristus adalah Firman Allah dan RohNya, hanya sebuah ciptaan dan hamba, dan bahwa dia [ie. Kristus] dilahirkan tanpa bibit dari Maria saudara dari Musa dan Harun. Dia berkata bahwa Firman Allah dan sang Roh masuk ke dalam Maria dan dia melahirkan Yesus yang adalah seorang nabi dan hamba Allah. Dan bahwa para Yahudi, [yang] bertindak melawan hukum [Taurat], ingin menyalibkan dia [ie. Yesus] dan setelah menangkapnya, mereka menyalibkan bayangannya. Sebab Kristus sendiri, kata mereka, tidak disalib ataupun mati, karena Allah membawa dia kepada diriNya kedalam Surga karena Dia mencintaiNya.
Dan dia mengatakan ini, bahwa ketika Kristus naik ke Surga, Allah menanyainya, berkata, "Oh Yesus, apakah engkau berkata bahwa 'Aku adalah Putra Allah dan Allah?'Dan Yesus, kata mereka, menjawab, "Kasihanilah aku, Oh Tuhan; engkau tahu bahwa aku tidak mengatakan(nya), ataupun aku begitu membanggakan [diri] sebagai hambamu, tapi orang-orang telah berbalik dan menulis bahwa aku mengatakan perkataan ini dan berbohong mengenai aku, dan bertanya-tanya." Dan Allah, kata mereka, menjawabnya, "Aku tahu bahwa engkau tidak mengatakan perkataan ini." Dan banyak lagi perkataan-perkataan mengejutkan di tulisan yang sama, layak ditertawakan, [yang] dia [ie. Mamed] sombongkan telah dikirim Allah baginya.

Tapi kita berkata, "Dan siapa saksi bahwa Allah memberi tulisan kepadanya [ie. Mamed], atau nabi-nabi mana yang menubuatkan bahwa nabi seperti itu [ie. Mamed] akan muncul?" Dan mereka kehilangan kata-kata, karena Musa di Gunung Sinai menerima, dihadapan pandangan semua orang, Hukum Allah yang muncul dalam awan dan api dan kegelapan dan badai. Dan bahwa semua nabi-nabi, dari Musa dan seterusnya, menubuatkan kedatangan Kristus, dan bahwa Kristus adalah Allah, dan Putra Allah, sebagai daging, akan datang, dan akan disalib, dan akan mati, dan akan bangkit kembali, dan dia akan menghakimi yang hidup dan mati. Dan kita berkata, "Kenapa nabimu tidak datang dengan cara seperti ini, dengan orang-orang lain bersaksi mengenai dia, ataupun datang kepadamu sebagaimana Allah memberikan Hukum [Taurat] kepada Musa diatas sebuah gunung berasab dengan semua orang menyaksikan, dan seperti yang kau klaim, memberikan buku ini [ie. Quran], sehingga engkau juga bisa memiliki kepastian?" Mereka menjawab bahwa Allah bertindak seturut kehendakNya. Kita juga tahu ini, kita berkata. Tapi, kita bertanya, bagaimana tulisan itu turun kepada nabimu? Dan mereka menjawab bahwa sementara dia [ie. Mamed] tidur, dan tidak merasakan aktivitas apapun, karena dia [ie. Mamed] terpenuhilah perkataan populer ("Kau memutari aku mimpi-mimpi").

Sekali lagi kami bertanya, "Kenapa, ketika dia memerintahkan kita [ie. umat manusia] di tulisanmu [ie. Quran] untuk tidak melakukan apapun atau menerima apapun tanpa saksi-saksi, tidakkah kamu menanyakan kepadanya 'Pertama-tama engkau tunjukkan melalui saksi-saksi apakah engkau ini adalah seorang nabi, dan bahwa engkau datang dari Allah, dan Kitab Suci mana yang berkesaksian atas engkau?'" Mereka diam, merasa malu. Kepada mereka kita berkata, "[Sikap diam itu punya] alasan yang baik! Karena tidaklah diijinkan bagimu untuk menikahi seorang wanita tanpa saksi-saksi, ataupun untuk membeli, ataupun untuk memiliki barang-barang kepemilikan (?), ataupun kamu mengijinkan dirimu sendiri untuk memiliki seekor keledai atau seekor binatang tanpa disaksikan saksi. Karena kamu memang mempunyai istri-istri, dan barang-berang kepemilikan, dan keledai-keledai, dan semuanya melalui saksi-saksi, dan engkau hanya memiliki sebuah iman [ie. iman Islam] dan sebuah tulisan [ie. Quran] yang tak disaksikan saksi-saksi.. Karena dia yang menyerahkan ini kepadamu tidak memiliki jaminan, ataupun saksi-saksi sebelum dia [berkesaksian atasnya], tapi dia meneriman ini ketika tidur."

Dan mereka [ie. pengikut Mamed] memanggil kita Associators [catatan DeusVult: ini mungkin maksudnya "musryikin" atau "penyekutu"], karena, kata mereka, kita [ie. umat Kristen] memperkenalkan seorang associate [ie. sekutu] pada Allah dengan mengatakan bahwa Kristus adalah Putra Allah dan Allah. Kepada mereka kita berkata bahwa inilah apa yang disampaikan oleh Nabi-Nabi dan Kitab Suci. Dan kamu, dengan ngotot, menerima Nabi-Nabi tersebut. Karenanya, bila kita salah dalam mengatakan bahwa Kristus adalah Putra Allah, [maka] mereka yang mengajarkan dan menyampaikan pada kita, juga salah. Dan beberapa dari mereka [ie. pengikut Mamed] juga berkata bahwa kita meng-allegori-kan [tulisan] para Nabi, memasukkan [perkataan-perkataan] kepada mereka [ie. para Nabi]. Beberapa berkata bahwa orang Ibrani, membenci (kita [ie. orang Kristen]), [dan karenanya] menipu kita, dengan menulis [sesuatu yang tidak berasal dari Nabi-Nabi, sebagai sesuatu yang] berasal dari Nabi-Nabi, sehingga kita [ie. umat Kristen] menjadi hancur.

Dan sekali lagi kita berkata kepada mereka, "Kamu berkata bahwa Kristus adalah Firman Allah dan Roh. Kalau begitu bagaimana [mungkin] kamu menegur kami sebagai 'Associators' [ie. 'penyekutu']? Karena Firman dan Roh masing-masing tidak terpisahkan dari Dia [dan] didalamNya mereka [ie. Firman dan Roh] dilahirkan. Karenanya, kalau di dalam Allah adalah FirmanNya, adalah jelas bahwa dia juga adalah Alah. Tapi kalau dia berada diluar Allah, seperti menurut kamu, [berarti] Allah irasional (a?????) dan tak berkehidupan (ap????). Karenanya, untuk menghindari asosiasi [ie. penyekutuan] dengan Allah, kamu telah memotongNya. Tapi akan lebih baik bagimu untuk mengatakan bahwa Dia punya sekutu daripada memotongNya, dan mewakilkan Dia seperti sebuah batu, atau kayu, atau benda-benda tak bernyawa lain. Maka, memang, [dengan] menuduh kita [ie. umat Kristen] denmgan keliru, kamu memanggil kami 'Associators' [ie. 'penyekutu']. Tapi kami memanggilmu 'mutilator Allah.'"

Mereka juga menuduh kita sebagai penyembah berhala karena menghormati Salib, yang mereka jijiki. Dan kita berkata kepada mereka, "Kenapa, memangnya, kamu menggosokkan dirimu pada sebuah batu di Khabatan-mu, dan suka mencium batu?" Dan beberapa dari mereka berkata bahwa Abraham mempunyai hubungan [suami-istri] dengan Hagar diatasnya, dan yang lain [mengatakan] bahwa dia [ie. Abraham] mengikat unta disekelilingnya ketika [Abraham] hendak mengorbankan Ishak. Dan kami menjawab kepada mereka, "Kitab Suci berkata bahwa ada sebuah gunung seperti sekumpulan pohon, dan kayu-kayu yang dari situ Abraham memotongnya untuk korban bakaran yang nantinya dia letakkan [dengan] Ishak, dan dia meninggalkan keledainya dengan hamba-hamba[nya]. Karenanya, dari sumber mana perkataanmu yang bodoh [itu]? Karena tidak ada kayu hutan yang ada di tempat itu [ie. Khabatan], atau perjalanan dengan keledai-keledai [catatan DeusVult: mungkin maksudnya didaerah Khabatan tidak bisa dijangkau dengan keledai]." Mereka memang malu [atas argumen tersebut]. Namun, mereka berkata bahwa batu itu berasal dari Abraham. Lalu kami [ie. umat Kristen] berkata, "Kalau [batu itu] berasal dari Abraham, seperti yang dengan bodoh kamu katakan, lalu apakah kamu tidak malu, mencium benda ini hanya karena Abraham berhubungan [suami-istri] dengan seorang wanita diatasnya, atau [hanya karena] dia mengikat seekor unta? Tapi kamu menegur kami [ie. umat Kristen] karena kami menunjukkan penghormatan kepada salib Kristus yang melaluinya kekuatan iblis dan tipuan sang Pendakwa [ie. Setan] dihancurkan?" Dan benda ini yang mereka katakan adalah sebuah batu adalah Aphrodite yang mereka hormati, yang juga mereka sebut Khabar, diamana diatasnya bahkan sampai sekarang bayangan sebuah ukiran masih muncul bagi pemerhati yang teliti [catatan DeusVult: mungkin maksudnya tulisan "Aphrodite" atau yang berkenaan dengannya masih ada secara samar di Khabar].

Seperti yang kita telah katakan, Mamed ini menulis banyak perkataan-perkataan bodoh, an dia memberikan masing-masing [tulisan itu] sebuah judul, seperti tulisan "Sang Wanita [ie. Al-Neesa, surat keempat di Quran]," dimana dia dengan gamblang meng-undang-undangkan (bagi laki-laki) untuk mengambil empat istri dan seribu selir jika dia mampu, sebanyak apapun [si laki-laki] ingin miliki, diluar empat istri tersebut. Dan dia [ie. Mamed] men-sah-kan peerceraian yang manapun yang dia [ie. Mamed] inginkan, atau kalau dia [ie. Mamed] ingin, juga mengambil [istri] orang lain, atas alasan [sebagai berikut]: Mamed mempunyai seorang sahabat bernama Ze�d. [Sahabat] ini mempunyai seorang istri yang cantik, yang dicintai Mamed. Karenanya, ketika mereka duduk bersama [ie. Mamed dan Ze�d], Mamed berkata, "Oh, sambil lalu, Allah memerintahkanku untuk mengambil istrimu." Atau, supaya kita bisa menceritakannya dari awal-awalnya, dia [Mamed] berkata kepadanya [ie. Ze�d], "Allah telah memerintahkan kepadaku, bagi engkau untuk menceraikan istrimu" Dan dia [ie. Ze�d] bercerai. Dan setelah beberapa hari, dia [ie. Mamed] berkata, "Tapi Allah telah memerintahkanku bahwa aku juga mengambilnya [ie. istri Ze�d]." Lalu dia mengambil(nya) dan melakukan perzinahan dengannya (dan) membuat hukum ini: "Dia yang berkehendak boleh menceraikan istrinya, tapi jika setelah perceraian, dia [ie. si suami] ingin kembali kepadanya [ie. si istri], orang lain harus menikahinya [si istri]; karena tidaklah diijinkan untuk mengambil[nya kembali] kalau dia belum dinikahkan dengan orang lain. Dan bahkan jika seorang saudara mencerai [istrinya], biarlah saudaranya menikahi [istri yang dicerai saudaranya tersebut], kalau dia berkehendak." Dan didalam tulisan yang sama, dia menyampaikan pesan ini: "Garaplah tanah yang telah diberikan Allah kepadamu, dan perindah [tanah itu]" dan [Mamed juga mengatakan untuk] lakukan ini, dan dengan cara ini�supaya aku [ie. penulis, St. Yohanes Damaskus] tidak mengatakan semua hal-hal yang kotor yang dilakukannya.

Kemudian lagi, ada tulisan Unta Allah [Camel of God], yang tentangnya dia [ie. Mamed] berkata bahwa dulu ada seekor Unta dari Allah, dan dia ["she," betina] meminum satu sungai utuh, dan dia [ie. Unta betina itu] tidak dapat lewat diantara dua gunung yang mana dia tidak cukup [untuk melewatinya]. Karenanya, dia [ie. Mamed] berkata, sekumpulan orang dulu berada dalam posisi seperti itu, dan memang pada suatu hari mereka akan meminum air dan Unta itu berikutnya. Dan sementara meminum air, dia [ie. si Unta betina] memelihara (?) orang-orang itu dengan menyediakan susu, bukannya air. Karenanya orang-orang itu, karena [mereka] fasik, bangkit, kata dia [ie. Mamed], dan membunuh Unta itu. Tapi ada Unta kecil yang merupakan keturunannya [ie. si Unta betina] yang, kata dia [ie. Mamed], ketika induknya dibereskan [ie. dibunuh], berteriak kepada Allah, dan Dia mengambilnya [ie. si Unta kecil]. Kepada mereka [ie. pengikut Mamed] kita berkata, "Darimana Unta [betina] itu?" Dan mereka berkata bahwa Unta [betina] itu berasal dari Allah. Dan kita berkata, "Apakah ada yang lain yang menggauli Unta [betina] ini?" Dan mereka berkata, "Tidak." Kita berkata, "Karenanya, bagaimana dia [ie. si Unta betina] melahirkan? Karena kami lihat Untamu tanpa bapak, tanpa ibu, tanpa ada garis keturunan. Dan setelah melahirkan, dia [ie. si Unta betina] menderita [perlakuan] jahat. Tapi tidak ada si peng-gaul [ie. yang meng-gauli si Unta betina itu] muncul, dan si Unta kecil diambil keatas [oleh Allah]. Karenanya, kenapa nabimu, kepada siapa Allah berbicara, sesuai perkataanmu, tidak mencari tahu mengenai Unta itu: dimana dia [si Unta kecil yang jenis kelaminnya ternyata betina] merumput, dan apakah ada yang meminum susu (?) dengan memerah dari dia ini? Atau tidakkah dia pada satu waktu, seperti induknya yang menemui orang fasik, dihancurkan? Ataukah dia masuk ke Firdaus, sebagai pendahulu-mu, [dan] dari [susu] dialah, sungaimu [yang] kamu katakan dengan bodoh itu [menjadi berisikan] susu? Karena kamu mengatakan tiga sungai mengalir bagimu di Firdaus: berisi air, anggur dan susu. Kalau Unta pendahulumu berada diluar Firdaus, jelaslah bahwa dia telah kering karena kelaparan dan kehausan, atau karena yang lain menikmati susunya. Dan nabimu menyombongkan dengan bodoh telah berbicara kepada Allah, karena misteri Unta tidak diwahyukan kepadanya. Dan kalau dia [si Unta betina kecil] di Firdaus, dia lagi-lagi meminum air, dan [Firdaus akan] tanpa air, kamu akan mengering di tengah suka cita Firdaus. Tapi kalau kamu menginginkan anggur dari sungai [anggur] yang mengalir, karena tidak ada air yang mengalir, karena si Unta meminum habis semuanya, engkau akan terbakar (?) meminum anggur yang tidak dicampur [catatan DeusVult: adat jaman dahulu adalah mencampur anggur dengan air supaya tidak terlalu keras], dan pingsan (?) dalam kemabukan, dan tertidur. Dan juga, karena kepala menjadi berat setelah tertidur, dan karena menderita pusing kepala karena anggur, engkau akan melupakan kenikmatan Firdaus. Karenanya, kenapa nabimu tidak berpikir mengenai hal-hal ini yang mungkin terjadi di Firdaus-sukacita-mu? [Mengapa nabimu juga tidak] mempertimbangkan mengenai si Unta, dimana sekarang dia hidup. Tapi tidak satupun kamu tanyakan kepadanya [ie. Mamed], sebagaimana sang pencerita-mimpi [ie. si Mamed] menceritakan kepadamu mengenai tiga sungai. Tapi kami mengatakan kepadamu dengan pasti, untamu yang bagus itu telah berlari mendahuluimu kedalam jiwa-jiwa keledai-keledai, dimana kamu akan sesegeranya hidup seperti binatang-binatang. Dan di tempat itu adalah kegelapan luar, dan hukuman tak berkesudahan, api yang berkobar-kobar, cacing-cacing yang tak tidur dan iblis-iblis Tartarus.

Mamed berbicara lagi (di) tulisan Sang Meja [ie. Al-Maedah, surat kelima di Quran]. Dan dia berkata bahwa Kristus meminta pada Allah sebuah meja, dan Dia memberikannya kepadanya. Karena Allah, katanya [ie. Mamed], berkata kepadanya [ie. Kristus] bahwa "Aku telah memberimu dan kepadamu sebuah meja yang tak-terusakkan." [catatan DeusVult: bandingkan Quran surat 5:114-115]

Kemudian lagi, tulisan Sang Sapi [ie. Al-Baqarrah atau disebut juga Al-Tauwbat, surat kedua di Quran], dan beberapa perkataan bodoh lainnya yang layak ditertawai, aku pikir aku harus melewatkannya karena jumlah tulisan-tulisan itu yang banyak. Dia [ie. Mamed] meng-undang-undangkan bahwa mereka [ie. pengikut Mamed] untuk disunat, termasuk para wanita, dan juga memerintahkan untuk tidak mentaati [hari] Sabat, atau dibaptis, dan [tidak] memakan beberapa [makanan] yang dilarang dalam Hukum [Taurat], dan [juga] untuk menghindari (beberapa) [makanan] yang [sebenarnya] diijinkan [Hukum Taurat]. Dan dia secara total melarang minum anggur.

sumber: ekaristi.org

No comments:

Post a Comment

Recent Post