Latest News

Monday, July 30, 2012

Fundamentalis Islam di Mesir Bahagia dengan Wafatnya Patriarkh Shenouda III


KAIRO (MESIR) - Saat umat Kristen di Mesir masih merasakan dukacita atas wafatnya pemimpin mereka, Patriarkh Shenouda III pada pertengahan Maret lalu, ada beberapa orang dari kaum intoleran yang menunjukkan sikap sebaliknya.

Diberitakan Compass Direct News, pada Jumat (23/03/2012) kelompok Salafis di Mesir malah melancarkan sikap diskriminasi mereka kepada umat Kristen di Mesir dengan berterima kasih kepada 'tuhan' mereka atas meninggalnya Patriarkh Shenouda yang mereka sebut sebagai 'kepala kaum kafir'.

Perkataan seperti itu telah menunjukkan besarnya kebencian dari kelompok yang telah menguasai 20 persen dari anggota parlemen Mesir.

Dalam pernyataan yang ditulis di halaman Facebook milik salah satu pemuka kelompok kultus fundamentalis dalam sekte Islam Sunii tersebut menyatakan bahwa mereka berbahagia merayakan kematian Sang Patriarkh.

�Kami sangat bersukacita karena ia telah dimusnahkan,� kata Sheik Wagdy Ghoneim, sang pemuka kelompok tersebut (18/03/2012), tepatnya sehari setelah Sang Patriarkh meninggal di usianya yang ke-88.

�Kiranya 'tuhan' membalas perbuatannya dengan api neraka dan kepada seluruh pengikutnya�, ditambahkan Ghoneim yang disambut bahagia oleh para pengikutnya, mereka tanpa henti menyebarkan pernyataan bodoh tersebut.

Walau demikian tidak semua muslim di Mesir setuju dengan sikap disktiminatif itu, mayoritas muslim malah memberikan simpati mereka dan mengabaikan lolongan para intoleran itu.

Uskup Mouneer Anis, kepala Keuskupan Episkopal dan Anglikan Mesir bagian Afrika Utara dan Semenanjung Afrika, dengan sedih mengatakan bahwa sikap mereka yang menghina orang meninggal adalah sebuah tindakan yang sangat tidak sopan bagi masyarakat Timur Tengah.

Sumber : http://kabargereja.tk/2012/04/mohon-doa-fundamentalis-islam-di-mesir.html?m=1

Memalukan! Salafi Mesir Keluarkan Fatwa : Haram Supir Muslim Mengantar Pendeta ke Gereja


KAIRO (MESIR) - Sebuah sikap diskriminatif kembali dilakukan para muslim fundamentalis dari kelompok Salafi di Mesir.

Setelah sebelumnya mengeluarkan fatwa pelarangan makan tomat karena tomat berbentuk salib dan perayaan hari bahagia atas wafatnya Patriarkh Shenouda, kini para penyombong ini membuat sebuah fatwa resmi yang dikeluarkan oleh sheik yang juga wakil presiden dari Salafi Mesir, Yasser al-Borhami.
Dipublikasikan melalui media "Suara Salafi yang Dibenarkan" pada Kamis (19/07/2012), kelompok ini menyatakan bahwa "Seorang supir muslim baik taksi maupun bus dilarang mengantarkan atau membawa pendeta Koptik [Kristen] ke gedung gereja mereka."

Sebab, lanjut fatwa intoleran ini, "Hal itu lebih terlarang dibandingkan mengantar seseorang ke bar minuman keras."

Fatwa ini mengungkapkan, pada tahun-tahun sebelumnya, saat penguasa Islam masih berjaya, seperti Ibnu Taymiyya dan Ibnu Qayyim, telah ada fatwa yang sama seperti ini, dengan bunyi "Membangun gedung gereja lebih buruk dibandingkan membangun bar minuman keras dan rumah pelacuran. Itu [gereja] adalah sebuah simbol kekafiran, sedangkan ini [bar miras dan rumah pelacuran] adalah simbol imoralitas."

Sehingga hal ini, klaim Salafi, merupakan penguatan hukum yang diharapkan dapat menjadikan muslim di Mesir dan sekitarnya lebih Islami dan dapat membedakan manakan kekafiran, manakah immoralitas.
Fatwa ini, menurut Raymond Ibrahim, seorang pengamat Islam di Timur Tengah, merupakan pola sikap fasis yang telah tertanam dalam pemikiran Salafi, yakni lebih memilih menjadi muslim yang berhubungan dengan dosa [miras dan pelacuran], daripada mengakui Kristen sebagai sesuatu yang tidak berdosa.

Sebab secara terang, para fundamentalis ini juga menyampaikan pesan : mengantarkan pendeta yang akan berkhotbah tentang Kekristenan - yang dianggap sangat bertentangan dengan Islam - adalah sebuah kejahatan yang sangat buruk, sebab dianggap telah membantu menyebarkan 'kekafiran'.

Sedangkan pakar politik di Mesir, Emad Al Din Hussein, mengatakan jika fatwa ini diterapkan, hal ini akan menjadi salah satu bumbu baru pemicu konflik sektarian di negara itu. Selain itu fatwa ini juga tidak hanya memprovokasi umat Kristen semata tetapi juga para muslim yang menentang aksi-aksi islamisasi ala Salafi dan Ikwanul Muslimin yang terkenal sangat intoleran.

Din Hussein juga mengatakan akan terjadi diskriminasi dalam bidang transportasi yakni, adanya taksi yang mengkhususkan diri mengangkut muslim yang dianggap 'lebih mulia', sedangkan transportasi lainnya yang menganggap umat Kristen dan agama lainnya dianggap sebagai kendaraan khusus 'kafir'.

Sumber : http://kabargereja.tk/2012/07/memalukan-salafi-mesir-fatwa-larangan.html?m=1

Sunday, July 29, 2012

Calon Gubernur Jakarta, Jokowi-Ahok Tepis Isu Dibantu Gereja Eropa dan Amerika




JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Joko Widodo- Basuki Tjahaja Purnama, Boy Sadikin menepis berkembangnya isu bahwa Jokowi-Ahok menerima bantuan senilai 70 juta dollar dari Gereja Katolik di Vatikan dan kelompok Gereja-gereja di Kanada dan Amerika.

"Ini tentu saja tidak benar, fitnah ini sungguh keji. Tidak pernah ada bantuan itu," kata Boy pada Tempo di Jakarta, Selasa, 17 Juli 2012.

Sebelumnya beredar rumor bahwa Jokowi-Ahok menerima dana 30 juta dollar dari kelompok gereja Kanada dan Amerika. Konon kabarnya, Gereja Vatikan menyumbang 40 juta dollar untuk pemenangan dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta. Sebagai "balasan" atas bantuan ini, Jokowi-Ahok terikat komitmen untuk mendirikan 96 gedung Gereja Katolik dan Protestan di DKI Jakarta.

Boy menilai upaya ini sebagai langkah untuk menjatuhkan Jokowi-Ahok. Ia menyatakan komunikasi saja tidak pernah dibangun dengan pihak Vatikan maupun gereja Kanada.

"Apalagi menerima bantuan," katanya. Boy berharap masyarakat tidak cepat terpancing dengan rumor yang sengaja dihembuskan untuk menjatuhkan Jokowi-Ahok.

Timses Jokowi-Ahok sendiri belum mengidentifikasi pihak yang sengaja menyebarkan rumor tersebut. Ia enggan menuduh lawan Jokowi di putaran kedua sebagai pihak yang sengaja menghembuskan isu tersebut. "Saya tidak ingin menuduh, yang jelas ini upaya untuk menjatuhkan," katanya.

Gubernur Aceh: Penutupan 17 Gereja Sesuai Prosedur



INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah Daerah Aceh telah menutup 17 gereja di Aceh. Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan penutupan gereja tersebut sesuai prosedur.

"Padahal itu tidak jadi persoalan kalau semua pihak berjalan di atas rel (jalur). Ternyata mereka-mereka ini membikin (gereja) tanpa melihat kriteria, syarat-syaratnya bikin," ujar Gubernur Aceh Zaini Abdullah, usai diterima SBY di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (23/7/2012).

Namun persoalan ini menjadi besar, kata Zaini, karena banyak pihak yang tidak mengetahui permasalahan ini turut berbicara dan membuat kondisi semakin rumit. "Saya kira itu hal yang di blow up pihak-pihak tertentu, tapi itu sudah terkelola semua," katanya.

Zaini mengatakan, masyarakat Aceh sangat bertoleransi tinggi terhadap beragam kepercayaan. Penutupan rumah ibadah di Aceh dilakukan karena menyalahi ketentuan yang berlaku. "Rakyat Aceh itu rakyat yang beragama, toleransi terhadap segala agama apa pun," kata dia.

Sumber : http://inilah.com/read/detail/1885833/gubernur-aceh-penutupan-17-gereja-sesuai-prosedur

Thursday, July 26, 2012

Doa Sesudah Misa Kudus oleh St. Thomas Aquinas


Tuhan, Bapa yang mahakuasa dan Allah yang kekal,
aku bersyukur kepada-Mu,
karena sekalipun aku adalah seorang pendosa, hamba-Mu yang tak berguna,
bukan karena kelayakanku, melainkan dalam kerahiman-Mu,
Engkau telah memberi aku makan dengan Tubuh dan Darah yang berharga dari PuteraMu, Tuhan kami Yesus Kristus.


Aku berdoa,
kiranya Komuni Kudus ini
tidak membawakan penghukuman dan kebinasaan bagiku,
melainkan pengampunan dan keselamatan.

Kiranya Komuni Kudus ini
menjadi sebuah pelindung iman dan perisai kehendak baik.

Kiranya Komuni Kudus ini
memurnikanku dari perbuatan-perbuatan jahat
dan mengakhiri niat-niatku yang jahat.

Kiranya Komuni Kudus ini
membawakan bagiku kemurahan hati dan kesabaran,
kerendahan hati dan ketaatan,
serta kekuatan untuk bertumbuh dalam kebajikan.

Kiranya Komuni Kudus ini
menjadi pertahananku yang kuat melawan segala musuh
baik yang kelihatan maupun yang tak kelihatan,
dan menjadi penenang yang sempurna atas segala dorongan hatiku yang jahat
baik jasmani maupun rohani.

Kiranya Komuni Kudus ini
mempersatukanku lebih dekat dengan Engkau,
satu-satunya Allah yang benar,
dan membawaku dengan selamat melewati kematian
menuju kepada kebahagiaan abadi bersama-Mu.

Dan aku berdoa kiranya Engkau membimbingku, seorang pendosa,
ke perjamuan di mana Engkau bersama PutraMu dan Roh Kudus,
adalah terang yang sejati dan sempurna,
kegenapan penuh, sukacita abadi, kegembiraan tanpa akhir,
dan kebahagiaan sempurna bagi para kudus-Mu.

Kabulkanlah doaku ini dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.

Amin.

Sumber: Handbook of Prayers hlm. 212
Pax et bonum

Doa Sebelum Misa Kudus oleh St. Thomas Aquinas


Allah yang mahakuasa dan kekal,
Aku datang kepada Sakramen Putra Tunggal-Mu,
Tuhan kami Yesus Kristus.
Aku datang,
layaknya seorang pesakitan kepada dokter kehidupan,
layaknya seorang yang cemar kepada sumber kerahiman,
sebagai seorang yang buta kepada cahaya terang abadi,
sebagai seorang yang miskin dan membutuhkan kepada Tuhan pencipta langit dan bumi.


Tuhan, dalam kemurahan hati-Mu yang besar,
sudilah kiranya menyembuhkan penyakitku,
menahirkan kecemaranku,
mencelikkan kebutaanku,
memperkayaku dari kemiskinan
dan menyelubungi aku dari ketelanjangan.
Agar layaklah aku menerima Roti Para Malaikat,
Raja dari segala raja, Tuhan dari segala tuan,
dengan hormat dan kerendahan hati,
dengan kemurnian hati dan iman,
dengan pertobatan dan cinta kasih,
dan dengan tujuan demi membawaku kepada keselamatan.
Semoga aku layak menerima Sakramen Tubuh dan Darah Tuhan, dan juga realitas dan daya kuasanya.

Allah yang Maharahim,
Semoga aku layak menerima Tubuh Putra Tunggal-Mu,
Tuhan kami Yesus Kristus, yang lahir dari rahim Santa Perawan Maria; sehingga aku layak dimasukkan dalam Tubuh mistik-Nya,
dan terhitung di antara orang-orang kepunyaan-Nya.

Bapa yang Mahapengasih,
dalam perziarahan duniawiku ini, aku sekarang menerima Putera-Mu terkasih dalam selubung sebuah sakramen.
Semoga kelak suatu hari dalam kemuliaan aku dapat melihat dari muka ke muka Putera-Mu yang hidup dan berkuasa bersama dengan Engkau selama-lamanya. Amin

Diterjemahkan dari: Handbook of Prayers hlm. 34

Recent Post