Latest News

Thursday, November 14, 2013

Tuhan Lupa Sama Planet Bumi

Tuhan Lupa Sama Planet Bumi


Sebuah pernyataan mengejutkan keluar dari mulut Wali Kota Davao di Kepulauan Mindanao, Filipina, Rodrigo Duterte selepas mengunjungi kota Tacloban yang hancur akibat disapu Topan Haiyan. Kepada sejumlah wartawan yang menemuinya, kemarin, Duterte menyatakan bahwa Tuhan pasti sedang berada di tempat lain ketika bencana alam tersebut menghancurkan 80 persen bangunan di Tacloban.
"Tuhan pasti sedang berada di tempat lain. Atau mungkin Dia lupa ada sebuah planet bernama bumi," ucap Duterte di terminal kedatangan Bandara Internasional Davao pada Selasa, (12/11).
Dilansir dari laman VIVAnews, Duterte mengunjungi Tacloban pada Senin (11/11) pagi. Sebelum berangkat, Duterte mengaku dititipi sebuah daftar nama warga hilang. Sayang, Duterte gagal menemukan mereka.
Bahkan tidak ada seorangpun yang mampu memberikan informasi lantaran absennya pemerintahan lokal. "Mereka semua kewalahan melihat banyaknya personil mereka yang ikut tewas, sehingga pemerintah lokal tak lagi berfungsi," ungkap Duterte.
Parahnya lagi, ia dengan mata kepala sendiri melihat para korban selamat di Tacloban hanya berjalan tanpa tujuan di jalan-jalan. Mereka terlihat seperti zombi, sibuk mencari makanan.
Oleh sebabnya, Duterte segera mengeluarkan pesan kepada warga Filipina yang memiliki kerabat di Tacloba untuk segera datang ke sana dan menjemput keluar keluarganya. Menurutnya, sekarang ini tidak ada bahan makanan apa pun yang dapat dikonsumsi di Tacloban. "Bahkan satu buah permen pun tidak ada," imbuh Duterte.
Memang di tengah kesedihan yang dialami terkadang mulut mengeluarkan kata-kata yang seharusnya tidak perlu keluar. Namun, dari hal ini biarlah kita belajar untuk senantiasa berkata positif dan memberkati sekitar, apapun kondisinya. Berat memang, tetapi bila kita bisa melakukannya, Tuhan bakal mencurahkan perkenanannya kepada kita. 

Source : jawaban.com

Monday, November 11, 2013

Ahok Ingin Anak-anak Jakarta Tonton Film 'Adriana'

Ahok Ingin Anak-anak Jakarta Tonton Film 'Adriana'

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama Eva Celia dan Indra Lesmana di sela nonton bareng film perdana Adriana di Planet Hollywood Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2013). 

Ahok Ingin Anak-anak Jakarta Tonton Film 'Adriana'


Disela kesibukannya, Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Cahya Purnama meluangkan waktu melihat pemutaran film 'Adriana' di XXI Planet Hollywood, Jalan Gatot Subroto, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2013) sore.
Ditemani Fajar Nugros, sutradara film 'Adriana' dan sejumlah pemain filmnya, seperti Eva Celia Lesmana dan Kevin Julio, Ahok--sapaan akrab Basuki Cahya Purnama-- melihat pemutaran film tersebut tanpa keluarga.
"Anak-anak muda harus nonton film ini," kata Ahok setelah 90 menit melihat pemutaran film 'Adriana' di XXI Planet Hollywood, Jalan Gatot Subroto, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2013) malam.
Ada banyak adegan yang membuat orang nomor dua di Jakarta ini terkesima saat duduk di bangku bioskop. "Ada adegan saat Pak Karno (Soekarno)harus menghentikan pembangunan Istiqlal dan menjual mobil pribadinya demi Monas," katanya.
Kalau saja Soekarno memutuskannya sekarang, lanjut Ahok, "Bisa diserbu tuh."
Menurut Ahok, pemprov juga punya kepentingan diputarnya film 'Adriana' itu. Ada banyak tempat di Jakarta yang memiliki beragam cerita dalam film tersebut. "Anak-anak Jakarta harus tahu. Keren itu bukan naik Lamborgini, tapi naik bus TransJakarta atau kereta (commuter line)," kata Ahok yang kagum pada cerita film 'Adriana'.
"Film ini luar biasa sekali. Ada banyak sejarah disini," ujarnya.
Sejumlah tempat yang dijadikan lokasi syuting film 'Adriana' antara lain Perpustakaan Daerah Provinsi DKI Jakarta, kawasan Kota Tua, Tugu Proklamasi, Monumen Nasional, hingga kuburan Belanda di Taman Prasasti, Tanah Abang. Tidak hanya itu. Patung Pancoran hingga Kebun Raya Bogor, dan TransJakarta, serta 'commuter line' Jakarta-Bogor, juga dijadikan lokasi syuting film 'Adriana'. "Kami ingin anak-anak sekolah di Jakarta nonton film ini," kata Ahok. (kin)
Laporan Wartawan Wartakota, Heribertus Irwan Wahyu Kintoko 
Source : tribunnews.com

Ahok Pimpin Doa Politis di Acara Sabam Sirait

Ahok Pimpin Doa Politis di Acara Sabam Sirait


Ahok Pimpin Doa Politis di Acara Sabam Sirait


Politisi Senior PDI Perjuangan Sabam Sirait merayakan ulang tahun ke-77 dengan meluncurkan buku "Politik Itu Suci". Peluncuran buku dan perayaan ulang tahun itu bertempat di Gedung Lemhanas, Jakarta, Minggu (10/1/2013).
Acara tersebut dipandu oleh Anggota Komisi IX Rieke Dyah Pitaloka. Sebelum memulai acara, Rieke meminta Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk memimpin doa.
"Kalau biasanya kita saksikan marah-marah, disini Pak Ahok kita minta untuk memimpin doa," kata Rieke yang disambut tawa tamu undangan.
Ahok yang tersenyum lalu maju dan berjalan kearah panggung. Ia lalu meminta izin untuk memimpin doa berdasarkan agama yang dianutnya Kristen Protestan. "Kita doa bersama untuk Pak Sabam. Terima kasih Tuhan
Ketika orang mengatakan politik itu kotor, kami bisa melihat Pak Sabam yang mengatakan politik itu suci," kata Ahok
Ahok mengatakan pendiri negara serta pahlawan bangsa telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dimana, Indonesia terdiri dari keberagaman suku dan agama.
"Kami yang muda diminta untuk berpolitik suci dan tidak korupsi.
Kami hanya diminta untuk berpolitik jujur agar Indonesia menjadi bangsa yang besar dan sejajar dengan negara lainnya," tuturAhok mengakhiri doanya.
Rieke Dyah Pitaloka lalu memuji doa yang dipanjatkan Ahok. "Doa yang luar biasa. Wagub doanya yang sangat politis. Nanti bisa dilihat di Youtube," kata Rieke.
Acara kemudian dilanjutkan dengan kesenian asal Jawa Barat, Sisingaan. Dalam peluncuran buku ini, Sabam Sirait ditemani keluarga besarnya termasuk anaknya yang juga politisi PDIP Maruarar Sirait. Pantauan Tribunnews.com, acara tersebut juga dihadiri oleh Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Calon Wakil Presiden Hanura Hary Tanoesudibyo, Gubernur Lemhanas Budi Susilo Supandji serta pengurus DPP PDI Perjuangan.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Source : tribunnews.com

Paus Peluk Erat “Si Buruk Muka”

Paus dan Si Buruk Muka

Paus Peluk Erat “Si Buruk Muka”


PELUKAN kasih. Itulah yang akhirnya membawa Paus Fransiskus menjadi figur Gereja Katolik Semesta zaman kini yang punya hati besar untuk kaum papa dan marjinal.
Termasuk di antaranya adalah ungkapkan kasih Sri Paus terhadap Si Buruk Muka. Orang ini adalah seorang bapak penderita penyakit tumor kulit hingga sekujur wajahnya dipenuhi benjolan sampai “roman muka aslinya” menjadi sudah tidak nampak lagi.
Pemandangan mengharukan itu terjadi di Vatikan awal pekan ini, ketika sejenak Paus Fransiskus lalu menghentikan doanya dan memberi berkat sembari memeluk bapak Si Muka Buruk ini. Spontan, bapak Si Muka Buruk ini lalu membenamkan wajahnya ke dada Sri Paus hingga 50-an ribu orang yang tengah beraudiensi dengan Paus menjadi terharu melihat pemandangan langka ini.
Menurut laporan The Catholic News Agency seperti kemudian dilansir oleh CNN  pada hari Kamis (7/11) ini, bapak Si Buruk Muka ini besar kemungkinan menderita penyakit neurofibromatosis—semacam penyakit tumor kulit yang sifatnya herediter hingga membuat sekujur badannya dipenuhi dengan benjolan.
Tumor berbentuk benjolan itu membuat dia sakit, selain juga telah kehilangan daya pendengaran dan penglihatan.
Banyak kejutan baru
Bahwa Paus Fransiskus sering kali membuat kejutan di muka umum, kini khalayak ramai semakin mahfum. Namun, tidak hanya Paus Fransiskus yang suka membuat kejutan mengharukan itu saja. Karena beberapa waktu sebelumnya –saat Paus tengah berpidato resmi—tiba-tiba saja ada seorang anak lelaki menyeruak muncul dari kerumunan dan datang menghampiri mimbar Sri Paus.
Boy hugs Pope(1)Anak lelaki ini ternyata lalu memainkan jubah Sri Paus. Sejenak kemudian, dia malah diam di situ dan tidak mau beranjak dari jauh meninggalkan mimbar Sri Paus.
Meski mengaku dirinya seorang ateis tulen, Donna Hosie menyatakan dirinya dibuat terpana oleh pemandangan mengharukan yang hari-hari ini sering terjadi di sekitar Sri Paus. “Semakin sering saya mendengar kabar tentang Sri Paus, makin intensif pula saya mulai menyenangi beliau,” katanya dalam kicauannya di dunia maya.
Banyak orang menilai, meskipun darah-dagingnya adalah Jesuit dengan semangat baja tak gampang menyerah layaknya Santo Ignatius de Loyola, namun sejatinya semangat hidupnya adalah meniru teladan Santo Fransiskus Assisi. Inilah tokoh Gereja Abad Pertengahan yang meninggalkan kelobaan dan kekayaan dan menjadi sahabat bagi orang-orang papa dan terhina.
Seakan tak ingin ketinggalan dalam dunia media sosial modern, Sri Paus pun ikut memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan pesan dan semangatnya. “Tuhan, ajarilah kami untuk semakin bisa keluar dari diri sendiri,” begitu Sri Paus menyampaikan doa harapannya melalui media sosial pada Agustus 2013 lalu.
“Ajari juga kami untuk berani keluar dari rumah menuju jalanan untuk bisa mewujudnyatakan kasihMu sendiri kepada sesama,” tulis beliau di kemudian hari.
131106202159-03-pope-1106-horizontal-gallerySebulan kemudian, masih menggunakan media sosial yang sama, Sri Paus berujar, “Perlu sebuah keberanian dan tekad kuat untuk bisa mengajarkan kasih yang sesungguhnya. Marilah kita mulai sekarang berani menyingsingkan lengan baju dan membiarkan tangan kita berlumuran kotoran untuk bisa menolong sesama,” tulis Sri Paus.
Photo credit: CNN






Source : sesawi.net

Monday, November 4, 2013

Vatikan kirim kuesioner ke Gereja lokal untuk meminta pendapat umat Katolik

Vatikan kirim kuesioner ke Gereja lokal  untuk meminta pendapat umat Katolik thumbnail

Vatikan kirim kuesioner ke Gereja lokal untuk meminta pendapat umat Katolik

Vatikan telah meminta konferensi-konferensi waligereja di seluruh dunia untuk melakukan jajak pendapat kepada umat Katolik dengan meminta pendapat mereka tentang ajaran Gereja terkait kontrasepsi, pernikahan sejenis dan perceraian.
Uskup Agung Lorenzo Baldisseri, sekjen Sinode Uskup Vatikan, meminta konferensi-konferensi waligereja untuk mendistribusikan kuesioner “hingga ke dekenat dan paroki agar masukan dari sumber-sumber lokal dapat ditampung.”
Kuesioner itu dikirim ke konferensi-konferensi waligereja di seluruh dunia dalam persiapan untuk sinode para uskup tentang keluarga yang akan berlangsung  pada Oktober mendatang di Vatikan.
Cara ini  adalah pertama kalinya hierarki Gereja pusat meminta masukan tersebut dari akar rumput Katolik sejak terbentuknya sinode para uskup setelah Konsili Vatikan II.
Sinode mendatang, yang telah diumumkan Paus Fransiskus awal bulan ini, akan diadakan pada 05-19 Oktober 2014. Sinode itu mengambil tema ”Tantangan Pastoral Keluarga dalam Konteks Evangelisasi.”
Kuesioner itu dikirim pada 18 Oktober oleh Uskup Agung Baldisseri kepada para ketua presidium konferensi-konferensi waligereja di seluruh dunia.
Ia mengirim kuesioner tersebut ke konferensi-konferensi  waligereja karena Gereja Amerika Serikat  terpecah terkait ajaran Katolik yang melarang penggunaan alat kontrasepsi buatan, kemungkinan seorang Katolik bercerai untuk menikah lagi dan menerima Komuni, dan jumlah orang-orang muda memilih kumpul kebo sebelum mereka menikah.
Source : indonesia.ucanews.com

Paus: Media Katolik hendaknya profesional dalam pelayanan untuk Gereja

Paus: Media Katolik hendaknya profesional dalam pelayanan untuk Gereja thumbnail

Paus: Media Katolik hendaknya profesional dalam pelayanan untuk Gereja

Paus Fransiskus belum lama ini bertemu dengan para staf Vatican Television Centre (CTV) untuk merayakan 30 tahun  media tersebut.
Dia memuji mereka karena profesionalisme mereka, dan seraya mengatakan mereka “tidak boleh gentar” saat mereka menghadapi tantangan teknologi zaman sekarang.
Dia juga mengingatkan untuk tidak melupakan tugas mereka sebagai orang Kristen dalam menjalankan pekerjaan mereka. “Bermainlah sebagai sebuah tim,” kata Paus Fransiskus seperti dilansir news.va.
“Kita semua tahu pekerjaan ini tidak mudah, tetapi jika kita bekerja bersama-sama sebagai sebuah tim semuanya menjadi lebih mudah, dan lebih penting lagi, gaya kerja Anda juga akan menjadi saksi.”
Efektivitas karya pastoral dalam bidang komunikasi menjadi kewajiban  bersama, katanya.
Pekerjaan Anda berkualitas tinggi, dan itu tugas Anda secara profesional dalam pelayanan bagi Gereja, kata Paus Fransiskus.
“Tapi, profesionalisme Anda selalu berada dalam pelayanan kepada Gereja, dalam segala hal: dalam film, dalam pilihan editorial Anda, administrasi … Semuanya bisa dilakukan dengan gaya, sebuah perspektif, yaitu bahwa itu adalah dari Gereja, dari Takhta Suci.”
Paus Fransiskus juga menyampaikan terima kasih khusus kepada keluarga para staf media tersebut,” yang jadwalnya sering didikte oleh agenda dan komitmen dari Paus.”
“Ini bukan pengorbanan yang kecil … dan untuk ini saya tidak hanya berterima kasih, tapi saya mempersembahkan doa-doa saya, terutama untuk anak-anak Anda,” katanya.

Source : indonesia.ucanews.com

Recent Post