Latest News

Showing posts with label Gua Maria. Show all posts
Showing posts with label Gua Maria. Show all posts

Monday, June 4, 2012

Wisata Religi ke 5 Gua Maria di Pulau Jawa


Setiap tahunnya, para peziarah Katolik biasa melakukan perjalanan religi mengunjungi gua-gua Maria. Sarat dengan unsur keagamaan, namun di sisi lain perjalanan tersebut ibarat wisata bagi kebutuhan spiritual.

Perjalanan favorit adalah mengunjungi gua-gua Maria yang ada di Pulau Jawa. Namun, tempat-tempat ibadah ini tak hanya menarik perhatian umat Katolik di penjuru nusantara maupun wisatawan asing. Bahkan, umat non-Katolik pun tertarik mengunjungi tempat-tempat ini.

Beberapa memiliki sejarah yang unik ataupun arsitektur yang menarik, cerminan akulturasi dengan kebudayaan setempat. Pada bulan Maria yaitu di bulan Mei dan Oktober, gua Maria akan dipadati peziarah. Berikut beberapa gua Maria yang menjadi favorit kunjungan wisata religi.

1. Gua Maria Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat.
Hawa sejuk di ketinggian Gunung Ciremai, Jawa Barat, dan aroma lilin yang dibakar umat. Perjalanan menuju Gua Maria ini harus menaiki tangga batu. Panorama hutan yang asri juga menjadi daya pikatnya. Gua ini sendiri sudah berusia 22 tahun.

2. Gua Maria Sendangsono, Yogyakarta.
Gua Maria Sendangsono terletak di Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Tempat ibadah ini diresmikan pada tahun 1929. Umat biasanya mengambil air dari sumber mata air yang ada di tempat ini. Mereka percaya air tersebut dapat menyembuhkan penyakit. Keunikan tempat ini adalah adanya sentuhan arsitektur nuansa Jawa.

3. Gua Maria Ganjuran, Yogyakarta.
Salah satu Gua Maria yang sering dikunjungi peziarah maupun wisatawan. Keunikan bangunan yang mencerminkan pengaruh Belanda, Hindu, dan Jawa. Gua Maria berada dalam kompleks Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus. Gereja ini berbentuk candi, pun patung Yesus digambarkan seperti dewa Hindu. Gereja ini berada di Bantul dan diresmikan pada tahun 1930.

4. Gua Maria Kerep, Jawa Tengah.
Tempat ibadah ini berada di Kelurahan Panjang, Ambarawa, Jawa Tengah dan diresmikan 1954. Biasanya setelah mengunjungi Museum Kereta Api Ambarawa, wisatawan melanjutkan perjalanan ke Gua Maria ini. Kawasan Gua Maria ini dilengkapi dengan arena perkemahan, taman gantung, dan taman doa.

5. Gua Maria Pohsarang, Jawa Timur.
Gua Maria yang satu ini berada di kompleks Gereja Pohsarang dan diresmikan pada tahun  1999. Tepatnya berada di Desa Pohsarang, Kecamatan Semen, Kediri, Jawa Timur. Gua Maria di kompleks ini ibarat replika Gua Maria Lourdes di Perancis.

Sumber : http://m.kompas.com/news/read/2012/05/27/16112383/Wisata.Religi.ke.6

Wednesday, May 9, 2012

FLASH BACK GIRI WENING

Tanggal 9 Juni dua tahun lalu, 2 hari sebelum saya pindah tugas, patung Bunda Maria dari batu utuh seberat sekitar 1 ton sudah jadi. Patung itu dibuat di Muntilan oleh seorang pengrajin beragama muslim. Bersama umat dan warga sekitar meski tidak katolik kami gotong royong menurunkan patung dari truk dan menggotongnya sampai ke lokasi gua. Dengan penuh perjuangan akhirnya patung Bunda dengan gagah menempati tempatnya. Bersama umat dan warga kita berdoa memohonkan berkat untuk patung Bunda. Patung saya berkati dan pada kesempatan itu tempat itu yang semula bernama "Watu Gedhek" saya ganti menjadi Taman Maria GIRI WENING (Gunung keheningan).

Rahmat Tuhan bekerja, Pak Bun dari Solo berinisiatif utuk merancang penataan tempat itu sekaligus menggalang dana. Tangan Tuhan begitu dahsyat bekerja, uluran tangan banyak pihak ikut membangun Taman Maria Giri Wening hingga menjadi indah seperti saat ini dan para peziarah pun mulai berdatangan. Para pekerja juga melibatkan tidak hanya orang katolik dan hal ini ikut membantu penambahan penghasilan bagi warga sekitar.

Umat dengan penuh semangat setiap hari memecahkan bebatuan di lokasi dan menggendongnya untuk penataan lokasi.Dua tahun lalu kepada umat Sengon Kerep saya berpesan, tempat ini akan menjadi berkat dan terberkati kalau umat di sini setiap hari menggunakan tempat ini untuk berdoa. Saya pun berpesan dalam menata tempat ini untuk menyatu dengan alam, memelihara apa yang ada dan tidak menebang pohon yang ada. Iman, ketulusan dan kesabaran umat sejak proses pembangunan diuji juga dengan peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini. Namun keteguhan dalam iman akan menjadikan kuasa Tuhan semakin kuat bekerja.

Kita tetap menyatukan hati dalam doa dan kasih penuh iman. Tuhan melalui Bunda Maria akan memberikan yang terbaik bagi umatNya dan dengan kuasaNya mampu mengubah penderitaan menjadi berkat bagi banyak orang. Tetap semangat dan teguh dalam iman.

Sekarang situasi aman dan kondusif, aktivitas warga dan umat sudah berjalan normal. Kita berterimakasih kepada POLRI, TNI dan rekan2 dari Banser NU yang turut memberi rasa aman. Sesuai dengan himbauan Bapa Uskup Semarang, Mgr. Pujo supaya semua tetap tenang dan tidak terprovokasi. Sekarang biarlah cooling down dan berita-berita yang lalu tidak perlu diekspose atau disebarluaskan melalui BBM atau sarana lain. Silahkan kalau ada yang mau datang berziarah sembari kita tetap waspada dan berdoa untuk kedamaian bangsa kita. Salam dan berkat.

Dari seseorang yang jauh disana.

Tuesday, May 8, 2012

Kronologi 'ancaman' terhadap Gua Maria Giri Wening


Gua Maria Giri Wening, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Jogyakarta yang juga menjadi salah satu tempat wisata rohani dianggap sebagai salah satu media kristenisasi. Akibatnya, muncul gangguan terhadap keberadaan gua tersebut.

'Awalnya, sekitar dua minggu lalu tabloid 'Media Umat' milik kelompok Muslim Hizbut Tharir Indonesia (HTI) menulis sebuah artikel provokatif menentang keberadaan Gua Maria tersebut,' kata Theopillus Bella, Sekertaris Jenderal Religions for Peace Indonesia kemarin.

Ia menjelaskan, artikel tersebut berjudul 'Kristenisasi Berkedok Tempat Wisata' yang dimuat dalam tabloid Media Umat Edisi 20 April ' 3 Mei 2012, halaman 14.

Akibat hasutan tersebut, Minggu, (6/5) telah digelar tabliq akbar di Sengon Kerep, dekat Gua Maria yang diikuti sekitar 800 sampai 1.000 massa dari Klaten, Solo dan DI Yogyakarta.

'Untung sekali pihak kepolisian dan aparat keamanan terkait telah mengantisipasi dengan baik situasi keamanan dan malah menutup jalan menuju Gua Maria', kata Theophillus.

Menurutnya, kecurigaan akan Gua Maria sebagai kedok kristenisasi sering terjadi. Sebelumnya pada April tahun 2010 Gua Maria di Desa Jati Mulya, Rangkas Bitung, Lebak, Banten diganggu warga dari daerah sekitar gua.

'Juga pada bulan November 2010 yang lalu ditemukan sebuah bom rakitan di Gua Maria di Prambanan, Klaten, DIY', tambahnya lagi.
Selain itu, 14 Desember 2011 lalu, pada tengah malam Gua Maria Sendang Pawitra di Dukuh Sendang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dirusak orang tak dikenal. Kepala patung Bunda Maria hilang dan patung-patung malaikat dan tempat air suci dirusak. Salib kayu juga hilang.

'Polisi telah menyelidiki kasus ini, namun hingga kini mereka belum bisa mengungkap pelakunya,' kata Theophillus.

Diperoleh informasi, bahwa Gua Maria itu disegel Satpol PP pada Sabtu (5/5).

Sumber: Ucan Indonesia

Monday, May 7, 2012

Taman Maria Giri Wening Sengonkerep Terus Berbenah

Patung Maria Wahyu Ibuku Giri Wening
Taman Maria Giri Wening (TMGW) yang berada di Lingkungan Sengonkerep kini terus berbenah. Kabarnya, ratusan juta rupiah telah digelontorkan untuk mempercantik taman Maria yang dulu bernama Watu Gedheg itu.

Prodiakon Paroki Wedi asal Lingkungan Sengonkerep, Antonius Kamto Hartono, menyampaikan untuk membangun tempat ziarah itu sampai sekarang diperkirakan sudah menghabis sekitar Rp 700 juta.�Yang berupa bantuan uang (cash) sekitar Rp 280 juta. Sedangkan bantuan yang lain berupa barang, seperti kabel,alat listrik, pralon, besi untuk canopy dan pagar,dan sebagainya,� katanya usai Misa Paskah Lingkungan Sengonkerep di Kapel Sengonkerep, Senin (25/4) lalu.

Pak Kamto menambahkan, mewakili umat Sengonkerep, ia menyampaikan terima kasih kepada para donator, khususnya kepada Pak Heri Guntoro dari Solo Baru yang telah membantu membangun tempat ziarah ini. �Kalau tidak ada beliau-beliau, mungkin saja Taman Maria Giri Wening belumseperti ini,� ucapnya seraya bersyukur.

Setelah dipoles di sana-sini, TMGW kini makin nampak cantik. Sekarang sudah ada bangunan untuk altar, ada pendopo untuk umat, dan akan dibangun taman Golgota.

Sekadar informasi, setiap Minggu Kliwon malam (malam Senin Legi) di taman Maria ini digunakan untuk kegiatan doa bersama umat Lingkungan Sengonkerep dan Serut. Anda penasaran? Silakan kunjungi TMGW ini�
Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening, Simbol Hati Umat Sengonkerep

Akhirnya, setelah 45 menit melewati jalan menanjak dengan tikungan yang tajam ditambah panas terik sang surya yang menyengat di kulit, sampai juga kami bertiga tiba di Kapel Sengonkerep. "Panas dan tidak ada sinyal HP sama sekali mas!!", menggerutu salah satu teman yang baru pertama kali datang ditempat ini.

Perlu diketahui, Lingkungan Sengonkerep ini terletak dideretan pegunungan seribu yang berbatasan langsung antara Kabupaten Klaten dan Gunung Kidul. Tepatnya di Dukuh Sengonkerep, Kelurahan Sampang, Kecamatan Gedangsari. Lingkungan yang umat katolik-nya berjumlah 38 kepala keluarga, dengan mayoritas bekerja sebagai petani, merupakan salah satu lingkungan terisolir yang menjadi bagian dari Paroki Wedi. Sulitnya air bersih dan medan yang berat, menjadi warna tersendiri dalam keseharian umat lingkungan yang sedang bebenah mendirikan tempat ziarah baru ini.

Seturut rencana, kedatangan kami untuk melakukan survei lokasi kegiatan "weekend" OMK Wedi. Kemudian tampak dari kejauhan, seorang lelaki setengah baya dengan senyum ramah mengembang menyambut kedatangan kami. Sambil berjabat tangan dan memperkenalkan diri, Bapak Antonius Sukamto namanya, mempersilakan kami masuk kerumahnya yang tak jauh dari Kapel. Setelah sedikit berbasa-basi akan maksud kedatangan kami, sejurus kemudian, sang empunya rumah mengajak kami menuju lokasi Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening.
Monsinyur Edmun Woga CSsR memimpin doa pemberkatan
Melalui jalan setapak yang menurun, dengan jarak sekitar 100 meter, terlihat sebuah patung Bunda Maria setinggi 2meter, yang membopong bayi Yesus. Deretan tebing batu yang memanjang seperti sebuah benteng, menjadi saksi bisu keberadaan taman Maria ini. Warga sekitar menyebutnya Watu Gedheg, yang secara harfiah, watu berarti batu dan gedheg yaitu sejenis anyaman bambu yang digunakan untuk dinding rumah.

"Pada pertengahan tahun 2009 lalu, salah satu adiknya, Romanus Pambudi, melakukan lelaku prihatin. Akhirnya dari lelaku prihatin tersebut, diberi wangsit atau petunjuk adanya suatu gambaran "kepala Yesus" berwujud sinar berbentuk "salib" yang jatuh dan tertuju disalah satu tempat disekitar kebun belakang rumahnya. Kemudian keluarga besar Ibu Gito Suwarno, berembug untuk mendirikan tempat ziarah di lokasi jatuhnya sinar berbentuk salib itu tadi. Hal tersebut dilakukan sebagai apresiasi penghargaan kepada ayahanda mereka, almarhum Yusuf Paimin Gito Suwarno, yang telah babat-babat alas (merintis) dan mengantarkan Sengonkerep menjadi ladang Kristus sampai saat ini. Bahkan kedua adiknya yang lain, Bruder Yohanes Yuwono, SCJ dan Frather Petrus Cipto Nugroho, SCJ mengabdikan hidupnya sebagai biarawan". Cerita Bapak Antonius Sukamto tentang awal mula Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening ini.

Harap diketahui, peran serta Kongregasi Imam Imam Hati Kudus Yesus (SCJ) Jogja dalam mendirikan Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening begitu besar. Dari pergantian patung hingga perubahan nama. Pada awal mulanya, nama tempat ziarah ini diberi nama Gua Maria "Wahyu Ibuku" Watu Gedheg. Kemudian pada saat pergantian patung yang baru, tarekat SCJ Jogja ini, menyarankan agar nama tempat ziarah ini diganti dengan Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening. "Wahyu Ibuku" yang berarti "Utusan BundaKu (Maria)" sedangkan "Giri Wening" yang artinya "gunung yang hening", sesuai dengan keadaan tempat ini yang berada di daerah pegunungan yang masih sepi dan jauh dari kebisingan kota.
 
Selain itu, mungkin ada penyebutan nama yang nantinya bisa diplesetkan menjadi Taman Maria "Rai Gedheg" yang secara harfiah berarti wajah seseorang yang tak punya malu, canda Bapak Antonius Sukamto menirukan kelakar romo- romo dari SCJ Jogja. Untuk pemilihan patung Bunda Maria yang membopong bayi Yesus, sengaja dipilih agar menunjuk Hati Kudus Yesus. Setiap harinya, tempat ini digunakan umat setempat untuk berdevosi, sedangkan setiap malam minggu kliwon diadakan ibadat bersama- sama.

Masih menurut Bapak Antonius Sukamto, yang juga putra tertua dari Bapak/ Ibu Yusuf Gito Suwarno. "Karena keterbatasan dan kemampuan faktor ekonomi, jadi kami belum bisa memenuhi sarana dan prasarana penunjang menuju lokasi serta tempat altar dan tempat doa yang baik. Kami mengharapkan partisipasi dan perhatian kepada umat Kristiani dimanapun berada, demi kelancaran dan kesempurnaan tempat ziarah Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening ini. Dan yang terpenting, iman umat terselamatkan dan makin mencintai Yesus".

Sekarang makin banyak pilihan tempat ziarah saat anda berkunjung ke Paroki Wedi, selain Gua Maria Marganingsih Bayat, Tempat Peziarahan Sendang Sriningsih Jali, dan sekarang Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening. Inilah perwujudan simbol hati dan perwujudan iman umat Sengonkerep.
http://tamanmariagiriwening.blogspot.com 
In Spiritu Domini

Penolakan Gua Maria di Gunungkidul Nyaris Ricuh

Gunungkidul: Aksi ratusan anggota sebuah ormas yang menolak keberadaan tempat ziarah Gua Maria di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (6/5), nyaris ricuh. Massa terlibat saling dorong dengan polisi.

Aksi saling dorong terjadi saat massa anggota Forum Masyarakat Sampang Gedangsari dicegah polisi saat memaksa masuk ke lokasi Gua Maria Wahyu Ibuku di Giri Wening, Dusun Sengon Kerep, Sampang, Gedang Sari, Gunungkidul.

Menyusul insiden tersebut, sejumlah perwakilan massa  dipertemukan dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk mencari solusi permasalahan tersebut.

Hingga kini, polisi masih berjaga di sekitar lokasi tempat ziarah Gua Maria. Tempat ziarah Gua Maria Wahyu Ibuku dibangun di sebuah bukit di Desa Sengon Kerep, Gedangsari, dengan menempati lahan milik seorang warga setempat. Saat ini, pembangunan lokasi ziarah tersebut belum selesai.

Ziarah Taman Maria Giri Wening

Pembangunan Taman Maria Giri Wening


Recent Post